Share

Bertautnya Cinta

"Nay, jangan menangis, Sayang."

Sri mendekati Nay. Entah sejak kapan dia ada di situ.

"Kau butuh bahu untuk bersandar. Seseorang untuk mendengarkan. Bukan makhluk tak kasat mata seperti aku ini."

Nay tidak menanggapi. Dia masih membenamkan mukanya ke bantal. Tangisnya sudah mulai reda.

"Mungkin kau benar, Sri." Nay mengangkat kepalanya.

"Ketuk pintunya, Nay. Dia tidak jauh. Hanya butuh beberapa langkah saja dari sini."

"Rey maksudmu?" Dahi Nay mengerut.

"Jangan bohong, Nay. Soal cinta aku lebih tahu. Jangan sampai kau terlambat menyadari. Dia tidak akan menunggumu terus." Sri mendekatkan mukanya di depan Nay. "Pergi sana! Ketuk pintunya."

"Apa tidak memalukan perempuan mendatangi laki-laki? Gak mau ah!"

"Nayara, kamu ini gadis jaman batu, kah? Keras kepala banget!"

"Zaman Dinosaurus! Puas!" Nay membalas ketus.

"Sudahlah, pergi sana! Simpan dulu gengsimu itu. Tenang aku tidak akan menggangu. Walau sebenarnya aku cemburu," kata Sri terkikik melayang pergi.

Nay menghela napas. Mema
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status