Share

Kebaikan Palsu Ki Brojo

“Nay, dengarkan suaraku. Aku tahu kau masih di sini. Aku dan Wira sudah berusaha mencabut panah ini, tapi tidak bisa. Tolong bicaralah padaku, Nay.”

Jari-jari Nay bergerak pelan. Dia memberikan isyarat bahwa dia mendengarkan ucapan Gantari.

“Sakit sekali, Gan," ucap Nay lirih.

“Bertahanlah, aku akan mencari cara mencabut panah ini.”

Nay tidak menjawab. Sebuah energi berbentuk cahaya putih berkilauan menghampiri tubuhnya. Energi itu menarik jiwa Nay.

Jiwa Nay dibawa ke sebuah padang luas ditumbuhi rumput yang menghijau. Tidak ada pepohonan tumbuh di sana. Jiwa Nay mengambang tepat di atas sebuah kolam kecil yang airnya begitu jernih. Energi yang membawanya masih berada di sampingnya.

Tidak lama, muncul wanita dengan rambut dan wajah bersinar putih. Mahkota bunga melingkari kepalanya. Baju putih yang dikenakannya menjuntai melambai tertiup angin. Sosok itu beraroma bunga. Dia berdiri mengambang di depan Nay.

“Nayara ... aku Lalika. Ketahuilah, kau berada di sini karena satu alasan.
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status