Share

Tersesat

Hutan ini sangat lebat dan rapat. Jalan menuju mata air, di samping kanan kirinya berjejer pohon besar dengan daun yang sangat lebat. Jarak antar pohon yang tak lebih dari panjang tubuh manusia, sehingga cahaya sangat sedikit masuk ke dalam hutan.

Wira membentuk bola energi berwarna putih, untuk memberikan penerangan sepanjang jalan yang mereka lalui. Bola energi itu mengambang di depan mereka.

“Wira memang bisa diandalkan.” Nay memuji penjaganya itu.

“Selalu juga begitu, Nay.” Wira menjawab datar.

“Wira, kenapa sih? Kok mukanya begitu. Gak ada senyum-senyumnya dari tadi.”

“Apa kau tidak merasa aneh, Agnimaya meminta kita pergi sendiri? Katanya dia belum pernah datang ke sini. Lalu kenapa dia suruh kita jalan lurus saja?”

“Pasti dia sudah dapat informasi mengenai hal ini, Wira.”

“Semoga benar adanya seperti itu. Bukan untuk menjebak kita di dalam hutan ini.”

Nay terdiam, perkataan Wira barusan bisa saja benar. Kenapa Agni tidak menemani mereka sampai ke mata air? Pikiran Nay mula
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status