When her husband Dan Roger gave her the divorce papers and told her he was getting married to her best friend Cheryl , Emily thought the best thing to do was to commit suicide. waking up in a hospital and being mistaken for the dead wife of Casper Hallow a multi billionaire and a mafia Don , she has the identity of Amelia Casper . will he question the pregnancy from her former marriage ? .With the fame and power of the Casper family Emily plans her revenge on Dan and Cheryl.
View MorePernikahan. Adalah sesuatu hal yang sangat sakral dan sangat di harapkan oleh dua insan yang saling mencinta. Suatu pembuktian atas nama cinta yang disatukan oleh sebuah ikatan yang bernama PERNIKAHAN.
Haidar Bastian dan Helena Quirin baru saja melangsungkan pernikahan super megah di salah satu Hotel ternama kota Jakarta.
"Culun, bagaimanapun dia tetap culun dan jelek," gumam pengantin pria.
Tak sedikitpun dia memuji kecantikan Helena yang berdiri tegap di sampingnya. Kecantikan yang terpancar sangat natural. Ia terlihat sangat anggun dengan mengenakan gaun berwarna putih yang menjuntai panjang, dengan seikat bunga mawar putih di genggaman, menambah kadar kecantikan Helena mendekati kata sempurna.
"Kamu beruntung mendapatkan gadis secantik dia, Bastian," kata salah satu tamu undangan yang terkagum-kagum.
"Sangat beruntung," Bastian merangkul Helena sangat kasar, hingga ia meringis kesakitan namun ia tahan karna tak ingin pernikahan paksanya diketahui banyak orang.
"Kalau aku berontak, sama saja aku bunuh diri," gumamnya dalam hati. "Sabar, sabar."
Setelah tamu itu pergi, Bastian buru-buru menurunkan tangannya dari bahu Helena, lalu berbisik di dekat telinganya.
"Hanya satu tahun, jangan mengharapkan lebih dari pernikahan ini, Helena."
Tidak perduli dengan apa yang dibisikan Bastian, ia terus menatap ke depan dengan memalsukan senyumnya.
Pesta pernikahan mereka belum selesai, tapi Bastian memilih naik ke lantai atas menunju kamar pengantin yang sudah di siapkan oleh pihak hotel untuk beristirahat.
"Sangat cantik."
Helena berdecak kagum melihat isi kamarnya yang begitu megah dan indah. Ini terlalu luar diasa, ini mengagumkan. Ia terlena sampai tidak sadar langsung berbaring di atas tempat tidur tanpa izin dari suaminya.
"Siapa yang suruh kamu tiduran di situ?" kata Bastian dengan menatap tajam. Suaranya membentak, membuat Helena secepat kilat turun dari atas ranjang, dan berdiri jauh di depannya.
"Maaf Tuan," Helena menunduk hormat.
"Mark," panggil Bastian pada asistennya yang sedang tersenyum dengan tingkah Helena yang polos.
"Iya Tuan?" sautnya dengan senyum.
"Heh. Sejak kapan lo senyam senyum sama gue? lo suka sama gue?"
Mark langsung menggelengkan kepalanya keras.
"Ya nggak lah, Tuan. Saya kalaupun g*y, pilih-pilih kali," saut Mark sambil melirik Helena, dan mereka berdua malah terkikik lucu di hadapan Bastian yang masih kesal.
"Kampret lo," Bastian melempar bantal ke arah Mark.
"Maaf, Tuan. Maaf..."
Bastian duduk di ujung tempat tidur, lalu mengangkat satu kakinya ke atas.
"Lepas!" perintahnya pada Helena.
"Apanya yang dilepas, Tuan?" tanya Helena polos.
"Sepatu! apa lagi?" jawabnya ketus.
"Oh... iya Tuan," segera Helena menghampiri Bastian, lalu bersimpuh di depannya guna melepaskan sepatu bersama kaus kakinya, lalu menyimpan sepatu itu ke atas rak yang terletak di sudut dekat lemari pakaian.
"Kaus kakinya taruh di tempat cucian, Nyonya Helena!" kata Mark mengingatkan dengan lembut.
"Oh..iya," ia pun menaruh kaus kaki tadi di dalam keranjang yang sudah tersedia, lalu kembali berdiri di depan Bastian sambil menunduk, dan kali ini ia berdiri tepat di samping Mark.
Setelah melepaskan sepatunya, Bastian melepas jas, dasi, juga kemejanya, lalu melempar semua itu ke arah wajah Helena, "Tepat," semua yang ia lempar mendarat tepat di wajah istri culunnya.
Helena memaki pelan.
"Suami kurangajar, tidak ada rasa hormat," bergumam, yang mana gumaman itu hanya didengar oleh Mark karna dia yang berdiri di dekatnya.
"Ngomong apa kamu barusan? berani marah?"
"Ng... nggak Tuan," jawabnya terbata.
"Awas, kalau kamu berani maki saya di belakang. Habis kamu!"
Ia beringsut naik ke atas tempat tidur, menyandarkan tubuhnya pada ujung kepala ranjang. Ia menyilangkn kedua kakinya, lalu tangannya berada di belakang leher sebagai penyangga.
"Mark!"
"Iya Tuan?"
"Kaluarkan isi surat perjajian dalam pernikahan kita! aku dan gadis culun ini," kata Bastian dengan santainya.
"Baik Tuan," Mark segera mengeluarkan surat perjanjian itu, dan mulai membacanya.
"Tidak ada malam pertama di antara kalian," Mark melirik ke arah Helena.
Helena menghela nafas lega, sambil mengelus dadanya, "Aman."
"Kedua. Uang jatah bulanan akan ditransfer setiap tanggal satu sejumlah seratus juta rupiah, dan itu langsung ditransfer ke rekening pribadi anda, Nonya Helena."
"Apa? uang?"
"Bukannya dari awal tidak ada uang, atau... jatah bulanan?" tanya Helena terheran, karna awal Mark melamarkan Bastian, mengatakan tidak akan ada jatah bulanan agar tidak ada keterikatan selama mereka menjadi sepasang suami istri.
"Kenapa sekarang ada?" Keningnya mengerut heran.
"Apa akan ada keterikatan setelahnya?" lanjutnya lagi.
"Jangan mimpi kamu! Jelaskan Mark!" timpal Bastian masih dalam posisi yang sama.
"Bukan begitu, Nyonya Helena. Tuan memberikan jatah bulanan, karna dia tidak mau melihat penampilan anda yang..."
Rasanya sangat jahat kalau harus bilang dia culun. Tapi, ya begitulah penampilannya, sedikit culun, tidak pantas bersanding dengan seorang Bastian kalau gaya pakaiannya tidak dirubah. Terpaksa Mark harus mengatakan yang sebenarnya.
"Maaf, culun," ucapnya sangat pelan.
"Ya. Culun," Bastian menekankan kata culun.
"Wajah kamu, penampilan kamu, itu samasekali tidak cocok menjadi istri seorang Haidar Bastain. Saya gak mau ya, saat ada acara keluarga, kamu berpenampilan memalukan."
"Dan satu lagi, jaga sikap kamu saat di depan umum, saya tidak mau pernikahan sementara ini terbongkar!"
"Isshh..." Helena mendesis menatap tajam ke arah Bastian.
"sudah jelas Nyonya Helena?" tanya Mark sambil melirik Helena dari samping.
"Hhmm.." jawabnya tanpa berkata.
"Kalau begitu kita lanjut."
terus dan terus Mark membacakan banyaknya isi perjanjian pra pernikahan, yang mana perjanjian itu dibuatnya secara sepihak, karna pendapatnya samasekali tidak diterima, bahkan sangat tidak dibutuhkan.
"Kalian yang butuh gue, ko jadi kayak gue yang butuh kalian sih," bergumam, dan kali ini bukan cuma Mark yang mendengar, Bastian yang posisinya lebih jauh pun bisa mendengar oceha Helena.
"Sekalian aja kamu ngomong pake toa!"
"Saya tidak tuli."
"Maaf, Tuan," lagi dan lagi Helena harus merendahkan diri di depan suami angkuhnya itu.
"Lanjut baca gak nih?" tanya Mark masih memegang beberapa lembar surat perjanjian.
"Gak usah, udah lo kasihin aja surat perjanjiannya, biar dia baca sendiri."
"Kenapa gak dari tadi Tuan?" kata Mark pelan. Ia pun memberikan semua surat perjanjian itu pada Helena. Setelahnya ia meninggalkan kamar atas perintah tuannya.
"Kamu tidur di sofa, dan jangan berisik! Saya mau tidur. Cape."
Bastian merebahkan diri, mematikan lampu di atas nakas, lalu menutupi tubuhnya dengan selimut, sedang Helena mendudukan dirinya di atas sofa depan TV, sambil memainkan ponselnya.
"Langkah awal. Aku berhasil masuk," pesan yang Helena kirim pada seseorang. Ia terus disibukan dengan membalas pesan, sampai tidak menyadari Bastian berdiri di hadapannya.
"Hei...!" suaranya menggema, membuat Helena terkejut bahkan ia sampai tersungkur ke lantai, dan membuat dres yang ia kenakan menyibak ke atas, hingga menampakan paha putih mulus nan indah, membuat Bastian menelan ludahnya kasar.
Chapter 155[ Casper ]The deal with the Italian has been settled and now the elders gave him one month to deal with Ryan and get married or I'll no longer be qualified to be the Don .“ Casper , the guys we caught all agree Amelia sent them and they do not know who Ryan is .” Hardin said “ Okay , kill them and send the body to Ryan . Keep an eye on Amelia .” Casper said “ Amelia left the Villa , have been waiting for you to ask . Remember , Matthew was monitoring her and she knew so he put a tracking device in the child's body . We tracked it guess what ?. “ Hardin said “ He's closer to us .” Casper said “ He's on Patrick's avenue , The last place you'll think of searching for him . “ Hardin said Patrick avenue was the place his father built , it was called Patrick's because he built it for Ryan's father , Casper hasn't been there once but he knows of the structure .“ Why's he there ?. There must be something hidden there . “ Casper said“ We tried sneaking in but the sec
Chapter 154[ Emily ]Everyone was busy doing something including Athens , Emily already talked to her Dad and Mason who was already talking and even cried for her to come back , she promised him she'll see him soon .“Why the sad face , Emily?.” Hardin asked “ I'm not talking to you .” Emily said “ Dad called and I'll arrange the plane for you now , just spend some time with the kid.” Hardin said “So you also think I am a bad mom .” Emily said tears already threatening to fall“ No , that's not what I meant . What's wrong with you ?.” Hardin asked “Now you are saying I am not mentally stable . “ Emily said“Are you pregnant or something ?. “ Hardin couldn't help but ask“Who's pregnant ?.” Matthew asked “ Emily , I am going to castrate Casper . How can he make her pregnant without a proper wedding .” Hardin said angrily “ Casper !! , You are going to be a papa again !.” Matthew shouted attracting Casper “What's going on , why's Emily crying ?.” Casper asked Hardin “ She's
Chapter 153[ Emily ]“ Casper do you think am a bad person ?.” Emily asked Casper who was sitting opposite her .Since Matthew told her Athens was going to move Hardin has been avoiding her .“No , why do you ask .” Casper asked “ Everyone is avoiding me ,I feel like a bad person for suspecting Athens .” Emily explained to Casper “ You just have to talk it out with her .” Casper said“ I can't . I feel guilty about it and my brother is also avoiding me . I think am bad luck .” Emily said with a sigh “ You aren't , stop saying things .” Casper said “ I want to go to London , maybe if am away all this bad things wouldn't happen .” Emily said sighing“ Not allowed .” Casper said standing up with the support of his cane“You can't stop me , my Dad and child would are there so it's not going to be a bad idea .” Emily said “ No airline would sell you ticket and I'll make sure you can't leave NYC .” Casper said“ I don't care I'll just walk all the way to London .” Emily said angrily
Chapter 152[ Cherly ]# Dan Roger dead # # Ex-wife finally got her revenge , kills ex-husband for taking child away #Cherly was smiling to herself while reading the hot search on her phone .“You look happy , what's the secret ?.” Amelia asked her“ I don't know , just happy .” Cherly said “ I was never barren , the hospital sent a fertility evaluation and it's Dan who's faulty not me .” Cherly said with a smile“ That's good news , so .” Amelia said “ We have to kill Emily , she already knows everything , I mean everything . Dan left a USB drive for her and I am sure it contains information about us .” Cherly said“Why aren't you worried ?.” Amelia asked “ I asked her to meet me , I'll be closing this case finally . Help me cover my tracks .” Cherly said“ That's not a problem , can you handle it ?.” Amelia asked Amelia didn't care about Cherly or her plan , she just needed to distract them while Ryan do his thing .“ Wait for the good news tonight. “ Cherly said talking one l
Chapter 151 [ Amelia ]“ I didn't know you were this ruthless , killing your husband just to get to her. I'll help you , you proved to me that you are capable and won't let anything or anyone stop you .” Amelia said “ I have lost everything I had , Emily is definitely going to die. “ Cherly said “Okay , the first phase has already begun. I'll be going to the hospital to see Casper . You need to cause trouble for her.” Amelia explained “They are all there, aren't they isn't it falling into the trap?” Cherly said “ The relationship is strained now , the only person on her side is her brother but I'll keep him busy . The Media and reporters have been arranged . involve any business related to her, including AI . Then we sit down and watch the show .” Amelia explained with a smile“Okay. I'll get going now .” Cherly said leaving Amelia sent out a text to someone when Cheryl left the room.“Babe, you know this is risky .” Amelia said to Ryan “ I know , there is no need to hide aga
Chapter 150[ Cherly ] “ This wasn't how it's supposed to end. We were a team but also a threat to me . Goodbye my love .” Cherly said before heading out of the wardEmily was already discussing with the doctors and an autopsy was going to be carried out on Dan's body. “Emily we need to leave now , you have done your best . Cherly is going to cause trouble for you .” Matthew came over when he heard the newsEmily nodded her head before going out with Matthew .“Just watch and see , this is going to be your doom .” Cherly said with a sneer when she saw Emily Matthew arranged a room for her to Change out of the bloody clothes .“ I shouldn't have left you to go alone , I am so sorry .” Matthew apologized “ It's not your fault either way , Dan was going to die . He was poisoned and he wanted to give me something . I told you .” Emily said “ It's okay , Casper is awake now .” Matthew said“I'll see him .” Emily said When she entered the room , Hardin and Casper were talking about
Welcome to GoodNovel world of fiction. If you like this novel, or you are an idealist hoping to explore a perfect world, and also want to become an original novel author online to increase income, you can join our family to read or create various types of books, such as romance novel, epic reading, werewolf novel, fantasy novel, history novel and so on. If you are a reader, high quality novels can be selected here. If you are an author, you can obtain more inspiration from others to create more brilliant works, what's more, your works on our platform will catch more attention and win more admiration from readers.
Comments