/ Rumah Tangga / NODA MERAH PERKAWINAN / BAB 4 MALAM MENDEBARKAN

공유

BAB 4 MALAM MENDEBARKAN

작가: susie khrusni
last update 최신 업데이트: 2023-06-20 11:19:49

setelah selesai melaksanakan kegiatan dapur, aku langsung bergegas untuk berwudhu karena sudah memasuki adzan magrib. sambil mengenakan mukena merah jambuku, dan duduk di atas sajadah yang sudah aku hamparkan menghadap kiblat. selang berapa lama bang fauzan mengetuk pintu kamar.

"dek, apa abang boleh masuk sekarang?" tanya bang fauzan.

"silahkan masuk bang,.." jawabku dengan sedikit canggung. lagi dan lagi jantungku berdebar kencang, melihat senyumnya tersirat diwajah tampan itu.

bang fauzan langsung menempati sajadah yang sudah aku sediakan, ia berdiri tepat di depanku, dan langsung melantunkan iqomah, pertanda sholat akan dilaksanakan.

setelah sholat, dzikir dan berdoa.

bang fauzan membalikan badannya, mengarahkan duduk tepat dihadapanku sambil mengulurkan tangannya ke arahku.

ku sambut dengan sedikit malu, karena pertama kalinya mengalami keadaan yang sungguh indah ini. nikmat cinta yang sudah lama aku impikan, bersama suami yang sangat aku cintai. kucium punggung tangannya, kuhirup aroma kulitnya sungguh menenangkan hati. berharap pernikahan yang indah dan romantis menanti kami.

tanpa ku sadari ia menarik lembut kepalaku, dan mencium lembut keningku, bibirnya terasa hangat menempel di keningku.

dengan membisikan, sambil menatap mataku dengan lekat, sambil memegang kedua pipiku..

"alhamdulillah akhirnya aku menikahimu, menjadi imammu adalah impianku, sudah lama aku ingin sekali menghalalkanmu, sungguh hatiku tak menentu untuk menggambarkan kebahagiaanku memiliki istri secantik dan memiliki akhlak yang indah sepertimu."

tak terasa wajahku memerah mendengar gombalan mautnya, aliran darahku seakan deras mengalir bak air terjun yang tak ada komanya untuk mengalir.

dalam hatiku berkata, matilah aku malam ini. ada rasa takut, senang, haru dan bangga mempunyai suami sepertinya, setiap sentuhan jarinya membuat kulitku merasa merinding panas dingin. tatapan sayu nya membuat aku terheran-heran dan tegang, membuat aku jadi serba salah. sambil mematung ku beranikan menggerakan bibirku untuk berkata..

"masyaAllah, alhamdulillah bang, uci juga senang hari ini, te.. terima kasih bersedia memenuhi syarat uci dan iklas menerima kekurangan uci sebagai istri" lanjutku.

tangan bang fauzan turun dari pipiku, dan menggenggam tanganku dengan lembut, jari jarinya menyusup ke sela-sela jariku, seakan detak jantung ini sudah tidak terkedali merasakan pengalaman pertama ini.

"kita sudah menikah, sudah halal tapi kenapa wajahmu tampak pucat sayang?apa uci takut?" tanyanya dengan rasa penasaran.

"mmm, sedikiiit.." jawabku. ia tertawa lepas mendengar ucapanku tersebut.

"apakah abang sudah boleh memeluk uci?lanjutnya".

pertanyaannya membuat aku semakin takut dan merinding, pipiku terasa hangat. kupaling kan wajahku ke arah kiri, karna sudah tak sanggup menjawab pertanyan yang sungguh membuatku sangat malu. dengan tertawa kecil ia menggodaku.

"abang cuma bercanda sayang, jika tak boleh abang tak mengapa, tak perlu takut" ujarnya sambil mengusap kepalaku dengan lembut.

dengan perasaan masih tak menentu, bang fauzan mengatakan dia sudah lapar dan mengajakku untuk makan malam bersama ibuku. ku bereskan semua tempat sholat dan mukenaku. bang fauzan menggandeng tanganku sambil berjalan menuju ke meja makan kami.

setelah selesai makan malam, dan berbincang sampai akhirnya adzan isya telah tiba. kami lanjutkan sholat, dan tak tau mengapa dia selalu menggodaku. sholat berdua dengannya dalam satu kamar, membuat hatiku merasakan getaran getaran hangat mengalir dalam tubuhku, kebahagian malam ini sungguh tak bisa terbendung.

malam yang indah dihiasi sikapnya yang hangat dan lembut. rasanya aku luluh, sejak malam ini cintaku semakin besar. hal pertama kali ku alami benar-benar indah. sentuhannya, senyumnya, perlakuannya benar-benar merasakan menjadi ratu di kehidupan nyata.

malam ini sebelum tidur aku berniat untuk menyusun kado pernikahan dari teman dan merabat kami. ku baca satu persatu ucapannya, sangat mengharukan dan bahagia mendapat kado yang luarbiasa sangat bermafaat untukku.

"terima kasih banyak orang-orang baik" ucapku. "apakah ada kado dari mantanmu??" ucap bang

fauzan, sambil melontarkan senyum usil padaku. ia yang sedang tiduran di kasur empuk berwarna putih itu menceletuk kan candaan.

"uci nggak punya mantan abaaang, sudah ah meledeknyaa" jawabku. ia terkekeh sambil tersenyum lebar.

" ya siapa tau ,abang bukan orang pertama yang jatuh cinta dengan kecantikan kamu" sambungnya. lagi-lagi menggodaku, sontak saja langsung ku pasang wajah cemberutku ,biar dia tahu kalo aku sedang marah padanya.

melihat aku cemberut dia datang mengahampiriku, tak ada angin tak ada hujan dia langsung memeluk tubuhku dari belakang saat aku sedang duduk menghadap kado pernikahan kami.

aku terkejut dan langsung menepis tangannya yang memegang pundakku. aku benar-benar kaget setengah mati, aku takut dia menggerayangiku. pikirannku langsung ngebleng, menghadapi tingkahnya.

" uci kenapa? benar-benar tak mau abang sentuh kah? kita sudah halal sayang, masa suamimu ini tak boleh menyentuh istrinya yang cantik?" lanjutnya.

"maaf, baang bukan begitu... uci belum terbiasa dengan sentuhan itu" jawabku. dengan sabar suamiku itu, melontarkan senyumnya.

jujur saja, ini pertama kalinya aku, dicium oleh laki-laki padahal ia suamiku tapi naluriah ku ini menolak tak tau mengapa, ada perasaan takut dan merinding yang menghiasi tubuhku. bahkan menatap matanya aku tak sanggup, mungkin karna belum terbiasa saja. suamiku tak hanti meyakinan, bahwa setuhan kemesraan yang ia lakukan adalah ibadah di hadapan Allah. setiap keromantisan adalah nilai amal untuk pasangan suami istri. semakin romantis, semakin besar nilai pahalanya.

malam semakin larut, jam menunjukkan pukul 11 malam. sebelum kami melakukan hal itu, aku dan bang fauzan sholat sunah 2 rakaat sesuai dengan anjuran sunah. bahagianya hatiku bisa dinikahi lelaki yang punya pegangan agama, walaupun dia tak sealim para kyai, setidaknya dia tau cara memuliakan istrinya.

semakin malam semakin dingin, tak tau apa yang menyebabkan udara di malam ini menjadi sangat sejuk dan tenang. sholatpun selesai, aku sibuk membereskan peralatan ibadah kami.

setelah melepas peci dan menggantungkannya, bang fauzan melangkah kan kaki ke arah pintu, dan ..... tek tek tek, ia mengunci pintu kamar kami.

'' bang, tolong jangan di kunci" ujarku. "

" kenapa jangan dikunci, sayangku? inikan sudah larut malam, waktunya istirahat" lanjutnya.

aku langsung terdiam dan mematung, sambil duduk di bibir ranjang. merasakan debaran di dada yang tak mau mengerti sedikitpun tentang kegelisahanku semenjak lelaki tampan ini mulai menguasai kamar tidurku.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 25 BANGKIT DARI TERPURUK

    setelah hampir 6 bulan usaha alat kesehatanku berjalan dengan baik. alhamdulillah usaha tidak menghianati hasil dari modal yang kecil kini aku bisa memegang uang hasil kerja kerasku sendiri, dengan dibekali latar belakang pendidikan ilmu kesehatan sedikit banyaknya aku paham dengan apa yang aku perdagangkan sehingga mencapat penghasilan yang lumayan besar dibanding mengharapkan nafkah dari suami yang alakadarnya saja. pelanggan mulai berdatangan untuk memesan barang alat kesehatan dari klinik-klinik swasta, perusahaan dan rumah sakit. singkat cerita hampir 6 bulan ini aku sudah tidak begitu memikirkan perasaanku dengan suamiku, namun kebiasaan baik seperti dulu tetap aku lakukan. melayaninya makan, menemaninya makan dan semua keperluannya selalu aku penuhi tanpa kurang 1 apapun. " sayaang, malam ini abang tidur di rumah ambar ya " ujar fauzan. "iyaa " ujarku tanpa perlawanan " kadang abang malas balik kesana, rumah ambar selalu berantakan dan makan selalu makan roti-roti saja, aba

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 24 SUAMIKU MENIKAH LAGI

    Pernikahan bang fauzan tinggal menunggu jam saja besok adalah hari pernikahannya. malam ini mata benar-benar tak bisa tidur, entah apa yang menghantui perasaan ini sehingga membuatku susah untuk tidur.malam ini orang-orang sibuk menghias dan mendekor pelaminan untuk bang fauzan dan ambar. ku habiskan waktuku untuk menangis di kaki rab ku untuk memohon kekuatan agar keiklasan hatiku semakin meluas. ku dirikan sholat sepertiga malamku seperti biasa, berjujuhan air mata membasahi sajadah panjangku, ku kadukan segala keluh kesahku ke pada Allah.terbayang di mataku suami tercintaku bersanding dengan orang lain di pelaminan."Ci, kamu baik-baik saja kan? abang mau berangkat ke rumah ambar duluan dini hari ini." ujar fauzan sambil berkemas barang-barangnya." iyaa, nda papa bang" ujarku singkat. padahal kondisiku juga belum membaik. tapi mau berharap apa dengan lelaki yang sedang kebelet nikah lagi." ya sudah, abang berangkat, nanti kamu berangkat sendiri ya ". ujar fauzan sambil mengecup

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 23 KDRT

    Dengan kecepatan penuh fauzan menyetir mobil seperti dikejar setan. " abaaangg, tolooong pelankan mobilnyaa. ucii takutt !! uci minta maaff bang". rengekku sambil menangis." diam kau memang dasar perempuan nakal, tak bisa diberi kebebasan sedikit langsung menggoda lelaki lain" ujarnya sambil mencaci maki ku.aku hanya menangis sesegukan. sesampai di rumah ia menarik lenganku dengan keras, hatiku benar-benar takut. ia tampak murka dengan peristiwa tadi." ampun baang, sakiit... tangan ucii sakit baang..." ujarku memohon." begitu kelakuanmu dibelakangku??? tak ku sangka ternyata kau memang perempuan tidak baik Ci !"" enggak baang, izinkan uci menjelaskan. tadi kami tak sengaja bertemu uci mau ketemu sama nia bang untuk minta bantuan acara nikahan abang" ujarku memohon sambil memegang lengannya." haaah dasar jal*aaang !!!! banyak alasan kau !!"PLLAAAKKK.... !!! tangannya mendarat di pipi kiriku

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 22 CEMBURU BUTA

    " ci kamu benar mengizinkan abang menikah kan? walaupun abah melarang?" ujar fauzan merayu."iyaa bang. silahkan jalankan pernikahan itu, orang tua ambarpun sudah menerimanya. tapi apa abang tetap melanggar larangan abah?" ujarku sambil mengernyitkan dahi." ah, aku sudah dewasa penghasilanku juga lebih untuk menghidupi dua istri. lagi pula kita kan belum punya anak juga, jadi siapa tau aku dan ambar bisa memberikan anak untukmu?" ujar fauzan sambil tersenyum semangat." o-oh, iyaa tentu saja bang. ya sudah uci mandi dulu" ujarku. sudah tak tahan lagi hatiku sangat panas mendengar ucapannya, langsung aku beranjak dari tempat dudukku.bergegas ku ambil handukku, ku guyurkan air shower sekencang-kencangnya agar tangisku tak terdengar oleh suamiku.Ya Allah ucapku dalam hati begitu tak sempurnanya engkau menciptakan aku, sehingga dari awal pernikahan kau beri aku cobaan yang tak pernah ku pikirkan, sekarang aku tak hamil-hamil menjadi alasan

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 21 TAK DAPAT RESTU

    hari pernikahan suamiku semakin dekat.aku menelpon ibu untuk memberitahu acara perkawinan suamiku itu."assalamualaikum buu?" ucapku."wa'alaikumsalam nak, ada apa telpon malem-malem begini?" ujar ibu." uci mau bilang sesuatu ke ibu, tapi ibu jangan terkejut yaa" ujarku." apa itu nak, bilang saja" lanjut ibu." bang fauzan akan menikah dengan selingkuhannya minggu ini bu". ujarku gugup." apaa??? kamu dimadu? kamu setuju?ya Allaaah nakk yang sabar yaa.." ujar ibu dengan nada terkejut." uci mengizinkan bang fauzan bu, daripada ia berdosa terus-menerus." ujarku dengan air mata berlinang". " tega sekali fauzan itu, biar ibu yang akan ngomong langsung dengannya !" ucap ibu marah." ga usah bu, ibu jangan ikut campur ya. biarkan kami yang menyelesaikan masalah ini." ujarku." apa abah nya tau tentang hal ini??" lanjut ibu." keluarganya sudah tau bu, jadi biarkan pernikahannya berl

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 20 PERLAKUAN HANGAT

    hari demi hari sudah terlalui, sakit hatiku semakin membaik. walau kadang jika teringat masalah rumah tangga bisa membuatku meneteskan air mata.ku coba mengiklaskan semuanya..aku percaya jodoh adalah takdir yang bisa dirubah, jika ingin bahagia maka harus belajar mengiklaskan. umpamanya pohon. jika ada dahan yang usang harus segera di potong agar tidak merusak sel-sel pohon yang lain, dan membiarkan supaya ada dahan yang tumbuh baru.malam kian larut, jam dinding menunjukkan pukul 01.00 wib. bang fauzan belum juga pulang, seperti biasa aku menunggunya di sofa ruang tamu dengan segelas kopi vanilla hangat." kenapa jam segini belum pulang ya?" ucapku agak cemas. ku ambil handphone ku dan ku telepon nomor suamiku itu.walaupun menyebalkan tapi aku masih peduli dengannya. mungkin karena kebiasaanku selalu mengkhawatirkannya." bang, kamu dimana? kenapa belum pulang?" ujarku." ini sudah dekat rumah sayang,

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status