1 tahun pernikahan terasa di neraka, merasa tertekan dan merasa bersalah kepada suamiku. peristiwa ini terjadi berawal di saat malam pertama kami. aku tidak mengeluarkan darah keperawan, kejadian ini menjadi cemoohan untukku. dikeheningan malam, dikamar yang penuh dengan hiasan indah dengan remang keromantisan, ku lihat sorot tatapan nanar suamiku seolah menyudutkanku, menyakitiku walau bibirnya tidak mengeluarkan sepatah kata kepadaku. peristiwa ini membuat hubungan kami menjadi berubah 180 derajat dari sebelumnya romantis, seakan menjadi dingin sedingin salju. suamiku seolah membisu dan berubah menjadi dingin ucapannya kadang menyayat hatiku. hari demi hari, aku lalui dengan menyalahkan tuhan dan takdirku. ditambah selama pernikahan aku tak kunjung hamil, karna tak pernah disentuh suamiku. sungguh aku perempuan yang tidak sempurna dimata suamiku. setelah menjalani pernikahan ink, dengan keadaan yang aku alami. tak disangka suami ku bermain curang dibelakangku. batin terasa tersiksa, dikala mencintai seorang suami dengan tulus dan iklas menjadi seorang istri yang penurut, menyiapkan segala keperluannya dirumah, meninggalkan karir untuk menjadi seorang ibu rumah tangga. tapi ternyata, suamiku menghianatiku. setelah lama ku pendam rasa sakitku ini, akhirnya malam itu hatiku meledak saat aku tahu suamiku berkhianat di belakangku. ku curahkan semua api kemarahanku di hadapannya, sudah tak terbendung dada terasa sesak, mata terasa panas air mata tak henti mengalir dipipiku. hati terasa remuk redam mengetahui kenyataan pahit bahwa suamiku tak lagi mencintaiku karena kejadian malam pertama itu. dia seakan menuduhku bukan perempuan baik, dan menipunya. sampai hati suamiku menghianati cintaku, sedangkan aku sebelum menikah tak pernah disentuh siapapun selain dirinya sendiri. terpuruk hanya karena takdir menciptakanku tanpa selaput dara, tanpa keturunan, dan dikhianati.
Lihat lebih banyakSabi nila, masaya ang buhay highschool. Dito mararanasan ang unang tamis ng pag-ibig at ang unang sakit na maaaring idulot nito.
“Mahal na mahal kita, Emerald Villafuente.”
Napangiti naman si Emerald sa itinuran ng binatang mahigpit ang pagkakahawak sa kaniyang kanang kamay. Lunch break na at nakatambay lamang sila sa gymnasium. Ramdam na ramdam din ni Emerald ang mga tinging ipinupukol sa kanila ng mga estudyante doon. Varsity player at school heartthrob ang kaniyang nobyo na si Trevor John Carter kaya hindi na siya nagtataka kung agaw atensyon sila sa lahat. Sino nga naman kasing mag-aakala na ang isang katulad ni Trevor ang magkakagusto sa isang katulad niya?
“Bakit ba pakiramdam ko ay may kasalanan ka, Trev? Kinakabahan ako,” pabirong sabi naman niya.
Ngunit sa halip na tumawa ay mas lalong sumeryeso ang mukha ng binata. Kaya unti-unti ring nawala ang mga ngiti ni Emerald at napalitan iyon ng pangamba.
“I’m sorry, Emerald,” ang tanging nasabi ni Trevor.
Mabilis na binawi ni Emerald ang kaniyang kamay kasabay ng pagpatak ng mga luha niya.
“So it’s true? Pinagpustahan niyo lang ako ng mga kaibigan mo kaya mo ako nilapitan at niligawan?”
Marami nang narinig si Emerald na pinagpustahan lamang siya ng buong basketball team ng school nila. Ramdam naman niya ang pagmamahal sa kaniya ng binata kaya hindi niya pinaniwalaan ang mga sabi-sabi. Mas pinili niyang magtiwala kay Trevor.
Ngunit dahil sa hindi pag-imik ng binata ay tila alam na niya ang kasagutan sa mga tanong niya. Mapait siyang napangiti.
“Sabagay, sino nga ba namang magkakamali na magseryoso sa isang katulad ko na isang dakilang nerd ng school na ito? Pero sana naman hindi mo na pinatagal pa ng siyam na buwan. I can’t imagine that you spent 9 months with me pretendeing that you love me. How miserable that would be for you, right?”
“Emerald.”
“I get it now, Trevor. Thank you for the nine months.”
Hindi na hinayaan pa ni Emerald na makapagsalita si Trevor. Hindi niya kayang marinig ang mga sasabihin nito dahil ayaw na niyang madagdagan pa ang sakit na nararamdaman niya. Mabilis siyang lumabas ng gymnasium upang makalayo sa taong hindi niya akalain na sasaktan siya.
Habang naglalakad ay nakasalubong pa niya ang kapatid na si Brenna. Malawak ang pagkakangiti nito na tila alam na nangyari sa kaniya.
“It looks like he already told you everything,” masayang sambit pa nito sa kaniya.
Hindi na lamang niya pinansin ang dalaga. Lalayo na sana siya ngunit mabilis na nahawakan ni Brenna ang kaniyang braso.
“Kung sa tingin mo ay may pag-asa ka pang maging masaya, just dream on. Habang buhay mong pagdurusahan ang kasalanan ng nanay mo. Anak sa labas!”
setelah hampir 6 bulan usaha alat kesehatanku berjalan dengan baik. alhamdulillah usaha tidak menghianati hasil dari modal yang kecil kini aku bisa memegang uang hasil kerja kerasku sendiri, dengan dibekali latar belakang pendidikan ilmu kesehatan sedikit banyaknya aku paham dengan apa yang aku perdagangkan sehingga mencapat penghasilan yang lumayan besar dibanding mengharapkan nafkah dari suami yang alakadarnya saja. pelanggan mulai berdatangan untuk memesan barang alat kesehatan dari klinik-klinik swasta, perusahaan dan rumah sakit. singkat cerita hampir 6 bulan ini aku sudah tidak begitu memikirkan perasaanku dengan suamiku, namun kebiasaan baik seperti dulu tetap aku lakukan. melayaninya makan, menemaninya makan dan semua keperluannya selalu aku penuhi tanpa kurang 1 apapun. " sayaang, malam ini abang tidur di rumah ambar ya " ujar fauzan. "iyaa " ujarku tanpa perlawanan " kadang abang malas balik kesana, rumah ambar selalu berantakan dan makan selalu makan roti-roti saja, aba
Pernikahan bang fauzan tinggal menunggu jam saja besok adalah hari pernikahannya. malam ini mata benar-benar tak bisa tidur, entah apa yang menghantui perasaan ini sehingga membuatku susah untuk tidur.malam ini orang-orang sibuk menghias dan mendekor pelaminan untuk bang fauzan dan ambar. ku habiskan waktuku untuk menangis di kaki rab ku untuk memohon kekuatan agar keiklasan hatiku semakin meluas. ku dirikan sholat sepertiga malamku seperti biasa, berjujuhan air mata membasahi sajadah panjangku, ku kadukan segala keluh kesahku ke pada Allah.terbayang di mataku suami tercintaku bersanding dengan orang lain di pelaminan."Ci, kamu baik-baik saja kan? abang mau berangkat ke rumah ambar duluan dini hari ini." ujar fauzan sambil berkemas barang-barangnya." iyaa, nda papa bang" ujarku singkat. padahal kondisiku juga belum membaik. tapi mau berharap apa dengan lelaki yang sedang kebelet nikah lagi." ya sudah, abang berangkat, nanti kamu berangkat sendiri ya ". ujar fauzan sambil mengecup
Dengan kecepatan penuh fauzan menyetir mobil seperti dikejar setan. " abaaangg, tolooong pelankan mobilnyaa. ucii takutt !! uci minta maaff bang". rengekku sambil menangis." diam kau memang dasar perempuan nakal, tak bisa diberi kebebasan sedikit langsung menggoda lelaki lain" ujarnya sambil mencaci maki ku.aku hanya menangis sesegukan. sesampai di rumah ia menarik lenganku dengan keras, hatiku benar-benar takut. ia tampak murka dengan peristiwa tadi." ampun baang, sakiit... tangan ucii sakit baang..." ujarku memohon." begitu kelakuanmu dibelakangku??? tak ku sangka ternyata kau memang perempuan tidak baik Ci !"" enggak baang, izinkan uci menjelaskan. tadi kami tak sengaja bertemu uci mau ketemu sama nia bang untuk minta bantuan acara nikahan abang" ujarku memohon sambil memegang lengannya." haaah dasar jal*aaang !!!! banyak alasan kau !!"PLLAAAKKK.... !!! tangannya mendarat di pipi kiriku
" ci kamu benar mengizinkan abang menikah kan? walaupun abah melarang?" ujar fauzan merayu."iyaa bang. silahkan jalankan pernikahan itu, orang tua ambarpun sudah menerimanya. tapi apa abang tetap melanggar larangan abah?" ujarku sambil mengernyitkan dahi." ah, aku sudah dewasa penghasilanku juga lebih untuk menghidupi dua istri. lagi pula kita kan belum punya anak juga, jadi siapa tau aku dan ambar bisa memberikan anak untukmu?" ujar fauzan sambil tersenyum semangat." o-oh, iyaa tentu saja bang. ya sudah uci mandi dulu" ujarku. sudah tak tahan lagi hatiku sangat panas mendengar ucapannya, langsung aku beranjak dari tempat dudukku.bergegas ku ambil handukku, ku guyurkan air shower sekencang-kencangnya agar tangisku tak terdengar oleh suamiku.Ya Allah ucapku dalam hati begitu tak sempurnanya engkau menciptakan aku, sehingga dari awal pernikahan kau beri aku cobaan yang tak pernah ku pikirkan, sekarang aku tak hamil-hamil menjadi alasan
hari pernikahan suamiku semakin dekat.aku menelpon ibu untuk memberitahu acara perkawinan suamiku itu."assalamualaikum buu?" ucapku."wa'alaikumsalam nak, ada apa telpon malem-malem begini?" ujar ibu." uci mau bilang sesuatu ke ibu, tapi ibu jangan terkejut yaa" ujarku." apa itu nak, bilang saja" lanjut ibu." bang fauzan akan menikah dengan selingkuhannya minggu ini bu". ujarku gugup." apaa??? kamu dimadu? kamu setuju?ya Allaaah nakk yang sabar yaa.." ujar ibu dengan nada terkejut." uci mengizinkan bang fauzan bu, daripada ia berdosa terus-menerus." ujarku dengan air mata berlinang". " tega sekali fauzan itu, biar ibu yang akan ngomong langsung dengannya !" ucap ibu marah." ga usah bu, ibu jangan ikut campur ya. biarkan kami yang menyelesaikan masalah ini." ujarku." apa abah nya tau tentang hal ini??" lanjut ibu." keluarganya sudah tau bu, jadi biarkan pernikahannya berl
hari demi hari sudah terlalui, sakit hatiku semakin membaik. walau kadang jika teringat masalah rumah tangga bisa membuatku meneteskan air mata.ku coba mengiklaskan semuanya..aku percaya jodoh adalah takdir yang bisa dirubah, jika ingin bahagia maka harus belajar mengiklaskan. umpamanya pohon. jika ada dahan yang usang harus segera di potong agar tidak merusak sel-sel pohon yang lain, dan membiarkan supaya ada dahan yang tumbuh baru.malam kian larut, jam dinding menunjukkan pukul 01.00 wib. bang fauzan belum juga pulang, seperti biasa aku menunggunya di sofa ruang tamu dengan segelas kopi vanilla hangat." kenapa jam segini belum pulang ya?" ucapku agak cemas. ku ambil handphone ku dan ku telepon nomor suamiku itu.walaupun menyebalkan tapi aku masih peduli dengannya. mungkin karena kebiasaanku selalu mengkhawatirkannya." bang, kamu dimana? kenapa belum pulang?" ujarku." ini sudah dekat rumah sayang,
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen