Share

BAB 5 KEJUTAN

Author: susie khrusni
last update Huling Na-update: 2023-06-20 13:20:57

malam semakin larut, ku tatap jam yang ada dinding kamarku menunjukkan pukul 22.05 wib. ku tatap ke arah wajah suamiku berjalan membelakangi pintu kamar, seraya berjalan melaju ke arahku yang duduk termanggu di pinggiran ranjang pengantin kami.

wajah tampan itu menyiratkan senyum manisnya ke padaku, sembari membungkukkan badannya ke arahku dan meraih tanganku. tak bisa ku menolak tangannya, hanya pasrah entah apa yang mau dia lakukan aku cuma terdiam dengan perasaan malu.

"uci kenapa sayang? katakan jika ada hal yang membuat kamu tidak nyaman? apa abang harus tidur diluar saja, takutnya uci tidak nyaman ada abang disini?" lanjut suamiku sambil duduk di sampingku.

"jangan bang, disini saja... maafkan uci, uci cuma malu kepadamu" jawabku, sambil menunduk.

"tak perlu malu sayang, abang tidak akan menggigitmu." lanjut nya sambil tertawa, dan mengangkat daguku dengan tangan kirinya agar aku menatap wajahnya.

aku terdiam...

" sayangkuu, kamu pasti capek seharian ini silahkan tidur, aku tidak akan mengganggumu..." lanjutnya sembari mengelus kepalaku dengan tangannya.

" iyaa bang, ini mau tidur...." jawabku lembut..

"uci mau tidur dengan jilbab terpasang, apa tidak panas?" tanyanya..

" mmm, iyah nanti uci lepas bang... "

"iya udah silahkan di lepas jilbabnya, abang mau lihat apakah istri abang ini, punya rambut atau tidak" lanjutnya sambil tertawa menggodaku.

"ihh... punyaa lah masa ga punyaa...." jawabku ngambek.

"bercandaa sayangkuu, ya udah yuk tidur..." sambil membaringkan badanya di kasur.

aku hanya menatapnyaa dengan perasaan berdebar, kali pertama aku tidur bersebelahan dengan seorang lelaki yang aku impikan, tapi hatiku malu untuk membaringkan tubuh ini disampingnya..

perlahan, aku melangkah ke kamar mandi untuk mengganti pakaian tidurku yang sudah kupersiapkan untuk aku pakai malam ini. ku beranikan diriku untuk menggunakan piyama berbahan tipis berwarna hitam sepaha ini, hanya tali kecil yang tergantung di bahu mulusku untuk menggantungkan piyamaku. mengingat ini malam pertamaku, malam ibadahku bersama suamiku tercinta. inginku serahkan semuanya hanya pada suamiku tersayang, sebagaimana ia adalah lelaki yang aku pilih untuk hidup bersamaku, dan mendampinginya sampai akhir hayatku.

dengan ragu-ragu malu, kukenakan kembali hijabku dan memakai cardigan panjang, untuk menutupi pakaian baratku ini. agar punya nyali untuk keluar dari kamar mandi.

kubuka perlahan pintu kamar mandi agar tak mengagetkanya, aku takut dia refleks melihatku dengan keadaan begini.

melaju perlahan menuju tempat tidur dengan hati yang berdebar-debar...

"loh kok, uci masih pake hijab sayangku?ga papa dibuka saja abang gak masalah kok, ga usah malu abang sudah halal boleh melihat kamu apadanya" jawabnya sambil membalikan badan ke arahku.

deg.. deg.. deg..

jantung mau copot...

antara malu dan gemetaran..

"sayaaangg... buka saja, mari istirahat.." sambungnya.

perlahan kubuka hijabku didepan nya yang sedang berbaring. kuberanikan diriku membuka penutup kepalaku,yang dulunya hanya ibu dan abang kandungku yang melihat penampilan asliku.

rambut hitam panjang sepinggang sedikit bergelombang terurai rapi, menyentuh bahu dan punggungku.

"masyaAllaaah....." dengan lirih suara bisikan suamiku terdengar di telingaku. sembari bangkit dari tempat pembaringannya.

kutundukkan kepalaku seolah-olah pasrah dan malu yang tidak terkira.

"istriku, kamu cantik sekali... maha suci Allah mencipkan keindahan diberikannya kepadamu" ujarnya sambil membelai rambut panjangku.

suamiku mendekat dan berbisik kembali.

" sayang bolehkah abang memeluk uci sekarang?".

mata kami saling menatap,

mata sendunya seolah membunuhku disaat dinginnya malam.

kesunyian seakan terpecahkan dengan suara nafas kami yang menderu kesunyian.

entah bagaimana, tak bisa dihindarkan lagi saat ia mengecup keningku yang ke empat kalinya. seolah membangunkan bulu roma yang ada di tubuhku. rasa tergelitik seluruh tubuhku saat, ia memandangku dengan tatapan dalam itu.

padangnnya seakan ingin menerkamku, tak bisa ku elakkan lagi. betapa bahagia malam ini. tangannya sudah semakin berani untuk memegang pipi dan wajahku. dibawah remang-remang lampu kamar pengantin, ku rasa didunia ini hanya ada kami berdua saja.

ia nampak terkejut setelah menatapku malam ini. benar-benar perasaan yang aneh. ia berani mencium pipiku dengan lembut, kurasakan hangat napas nya menerpa pipi mulusku.

" abaang, kamu pasti akan menepati janji mu kan??" ujarku lirih.

" tentu sayangku, abang benar-benar cinta sama uci, ingin hidup bedua sampai ajal menjemput abang" jawabnya dengan lembut.

"baiklah bang,.. terima kasih yaa" ucapku.

"iya sayaang, apakah abang boleh menunaikan ibadah kita malam ini tanpa keraguan di hatimu" lanjutnya.

aku terdiam sejenak.....

memikirkan sesuatu yang membuatku sulit untuk digambarkan saat ini...

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 25 BANGKIT DARI TERPURUK

    setelah hampir 6 bulan usaha alat kesehatanku berjalan dengan baik. alhamdulillah usaha tidak menghianati hasil dari modal yang kecil kini aku bisa memegang uang hasil kerja kerasku sendiri, dengan dibekali latar belakang pendidikan ilmu kesehatan sedikit banyaknya aku paham dengan apa yang aku perdagangkan sehingga mencapat penghasilan yang lumayan besar dibanding mengharapkan nafkah dari suami yang alakadarnya saja. pelanggan mulai berdatangan untuk memesan barang alat kesehatan dari klinik-klinik swasta, perusahaan dan rumah sakit. singkat cerita hampir 6 bulan ini aku sudah tidak begitu memikirkan perasaanku dengan suamiku, namun kebiasaan baik seperti dulu tetap aku lakukan. melayaninya makan, menemaninya makan dan semua keperluannya selalu aku penuhi tanpa kurang 1 apapun. " sayaang, malam ini abang tidur di rumah ambar ya " ujar fauzan. "iyaa " ujarku tanpa perlawanan " kadang abang malas balik kesana, rumah ambar selalu berantakan dan makan selalu makan roti-roti saja, aba

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 24 SUAMIKU MENIKAH LAGI

    Pernikahan bang fauzan tinggal menunggu jam saja besok adalah hari pernikahannya. malam ini mata benar-benar tak bisa tidur, entah apa yang menghantui perasaan ini sehingga membuatku susah untuk tidur.malam ini orang-orang sibuk menghias dan mendekor pelaminan untuk bang fauzan dan ambar. ku habiskan waktuku untuk menangis di kaki rab ku untuk memohon kekuatan agar keiklasan hatiku semakin meluas. ku dirikan sholat sepertiga malamku seperti biasa, berjujuhan air mata membasahi sajadah panjangku, ku kadukan segala keluh kesahku ke pada Allah.terbayang di mataku suami tercintaku bersanding dengan orang lain di pelaminan."Ci, kamu baik-baik saja kan? abang mau berangkat ke rumah ambar duluan dini hari ini." ujar fauzan sambil berkemas barang-barangnya." iyaa, nda papa bang" ujarku singkat. padahal kondisiku juga belum membaik. tapi mau berharap apa dengan lelaki yang sedang kebelet nikah lagi." ya sudah, abang berangkat, nanti kamu berangkat sendiri ya ". ujar fauzan sambil mengecup

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 23 KDRT

    Dengan kecepatan penuh fauzan menyetir mobil seperti dikejar setan. " abaaangg, tolooong pelankan mobilnyaa. ucii takutt !! uci minta maaff bang". rengekku sambil menangis." diam kau memang dasar perempuan nakal, tak bisa diberi kebebasan sedikit langsung menggoda lelaki lain" ujarnya sambil mencaci maki ku.aku hanya menangis sesegukan. sesampai di rumah ia menarik lenganku dengan keras, hatiku benar-benar takut. ia tampak murka dengan peristiwa tadi." ampun baang, sakiit... tangan ucii sakit baang..." ujarku memohon." begitu kelakuanmu dibelakangku??? tak ku sangka ternyata kau memang perempuan tidak baik Ci !"" enggak baang, izinkan uci menjelaskan. tadi kami tak sengaja bertemu uci mau ketemu sama nia bang untuk minta bantuan acara nikahan abang" ujarku memohon sambil memegang lengannya." haaah dasar jal*aaang !!!! banyak alasan kau !!"PLLAAAKKK.... !!! tangannya mendarat di pipi kiriku

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 22 CEMBURU BUTA

    " ci kamu benar mengizinkan abang menikah kan? walaupun abah melarang?" ujar fauzan merayu."iyaa bang. silahkan jalankan pernikahan itu, orang tua ambarpun sudah menerimanya. tapi apa abang tetap melanggar larangan abah?" ujarku sambil mengernyitkan dahi." ah, aku sudah dewasa penghasilanku juga lebih untuk menghidupi dua istri. lagi pula kita kan belum punya anak juga, jadi siapa tau aku dan ambar bisa memberikan anak untukmu?" ujar fauzan sambil tersenyum semangat." o-oh, iyaa tentu saja bang. ya sudah uci mandi dulu" ujarku. sudah tak tahan lagi hatiku sangat panas mendengar ucapannya, langsung aku beranjak dari tempat dudukku.bergegas ku ambil handukku, ku guyurkan air shower sekencang-kencangnya agar tangisku tak terdengar oleh suamiku.Ya Allah ucapku dalam hati begitu tak sempurnanya engkau menciptakan aku, sehingga dari awal pernikahan kau beri aku cobaan yang tak pernah ku pikirkan, sekarang aku tak hamil-hamil menjadi alasan

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 21 TAK DAPAT RESTU

    hari pernikahan suamiku semakin dekat.aku menelpon ibu untuk memberitahu acara perkawinan suamiku itu."assalamualaikum buu?" ucapku."wa'alaikumsalam nak, ada apa telpon malem-malem begini?" ujar ibu." uci mau bilang sesuatu ke ibu, tapi ibu jangan terkejut yaa" ujarku." apa itu nak, bilang saja" lanjut ibu." bang fauzan akan menikah dengan selingkuhannya minggu ini bu". ujarku gugup." apaa??? kamu dimadu? kamu setuju?ya Allaaah nakk yang sabar yaa.." ujar ibu dengan nada terkejut." uci mengizinkan bang fauzan bu, daripada ia berdosa terus-menerus." ujarku dengan air mata berlinang". " tega sekali fauzan itu, biar ibu yang akan ngomong langsung dengannya !" ucap ibu marah." ga usah bu, ibu jangan ikut campur ya. biarkan kami yang menyelesaikan masalah ini." ujarku." apa abah nya tau tentang hal ini??" lanjut ibu." keluarganya sudah tau bu, jadi biarkan pernikahannya berl

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 20 PERLAKUAN HANGAT

    hari demi hari sudah terlalui, sakit hatiku semakin membaik. walau kadang jika teringat masalah rumah tangga bisa membuatku meneteskan air mata.ku coba mengiklaskan semuanya..aku percaya jodoh adalah takdir yang bisa dirubah, jika ingin bahagia maka harus belajar mengiklaskan. umpamanya pohon. jika ada dahan yang usang harus segera di potong agar tidak merusak sel-sel pohon yang lain, dan membiarkan supaya ada dahan yang tumbuh baru.malam kian larut, jam dinding menunjukkan pukul 01.00 wib. bang fauzan belum juga pulang, seperti biasa aku menunggunya di sofa ruang tamu dengan segelas kopi vanilla hangat." kenapa jam segini belum pulang ya?" ucapku agak cemas. ku ambil handphone ku dan ku telepon nomor suamiku itu.walaupun menyebalkan tapi aku masih peduli dengannya. mungkin karena kebiasaanku selalu mengkhawatirkannya." bang, kamu dimana? kenapa belum pulang?" ujarku." ini sudah dekat rumah sayang,

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status