Share

BAB 3 PERNIKAHAN

Author: susie khrusni
last update Last Updated: 2023-06-20 08:00:13

setelah berdebat panjang, nampak fauzan menghela nafas. ia melonggarkan pernafasannya, kemudian berbisik ke abah. entah apa yang ia bisikkan aku pun penasaran.

"baiklah, jika itu keinginan uci. alhamdulillaaah... fauzan memutuskan akan tetap melangsungkan acara pernikahan ini, dengan menerima persyaratan yang sudah uci ajukan." ucap abah.

" bagaimana, apakah uci bersedia dipinang oleh fauzan?" lanjut abah.

tersenyum haru, aku menjawab dengan anggukan kepala pertanda setuju.

dengan wajah cerah fauzan menatap kearahku sambil menadahkan tangan mengucap alhamdulillah dan mengusapkan kedua telapak tangannya ke wajah tampannya. pertanda bahwa dia benar-benar meninginkanku dan akupun sama menginginkannya

deg,... "alhamdulillaaaah.. akhirnya, halal juga hubungan jarak jauh yang sudah dibina sekian lama itu. refleks aku dalam hati sangat bahagia, dengan linangan air mata yang menyelimuti dua bola mataku.

setelah menetapkan hari pernikahan kami, fauzan dan keluarganya izin pamit untuk pulang. sebelumnya mereka menyampaikan bahwa, walaupun aku tidak meminta mahar dan resepsi sebagai orang tua abah tetap memberikan sungguhan spesial untuk menantu yang spesial. nampak dari raut dan senyum calon mertuaku sangat bahagia,anaknya bersanding denganku dihari pernikahan itu.

"maaf abah, uci mau penikahan cukup 1 hari saja. agar tidak begitu merepotkan ibu dan abah. untuk dekor dan makeup saya serahkan semua sama pihak calon suami "ucapku.

"baik lah nak... sesuai keinginan kamu saja. kamu sangat pengertian abah sangat salut padamu". sambung abah.

"baiklah, kami pamit dulu. insyaAllah, nanti kami kabari untuk acara kita nanti". ucap abah.

telah dua minggu lamanya sejak tragedi perdebatan tersebut, tibalah saat aku diajak oleh iparku untuk fitting baju pengantin MUA yang sudah dipilih oleh kakak ipar. aku terpana dengan berbagai macam gaun yang indah didepanku yang akan aku pakai di hari pernikahan impianku. ku kenakan gaun bermanik gemilau tersebut nampak cantik dan pas di badanku yang tidak terlalu kurus ini. rasanya seperti bak bidadari aku mengenakan gaun syari dengan hijab yang menutup dada , seperti layaknya pengantin-penganti melayu. fauzan menatap kearahku dengan penuh kekaguman, ku lihat dia tersenyum di pantulan cermin yang ada didepanku.

aku gadis yang menggunakan khimar syari, dan senang dengan gamis-gamis longgar. menurutku ketika aku mengenakan pakaian ini, aku merasa aman dan sangat nyaman. sejak bersekolah di madrasah tsanawiyah, aku sudah menjaga diri dengan baik. hijab yang terpasang untuk menutupi rambut indah panjangku pun masih menghiasi kepala sampai sekarang. dengan sangat hati-hati ku jaga diri dari lawan jenis sampai aku menemukan lelaki yang menurutku pantas menerima kesucian ini.

hari ini tepat di hari pernikahanku, fauzan menjabat tangan penghulu dan meingikrarkan janji suci didepan para saksi dan janji dihadapan Allah swt. sah sudah hubungan ini, hati sangat bahagia, melihat senyum semua orang dalam pesta perkawinan kami. dengan malu-malu ku jabat tangan suamiku untuk pertama kalinya, jantung berdebar, tangan seakan dingin terasa tremor, saat aku menyentuh kulit tangannya. kulit telapak tangan kami saling nempel, ada rasa berbeda saat bersentuhan, ada getaran aneh didalam dada tapi tak bisa diungkapkan.

wajahku dan wajahnya memerah, saat para tamu dan keluarga menyaksikan kami saling memasangkan cincin, saling malu untuk merapatkan tangan kami. setelah beberapa detik jantung seakan bergetar saat diciumnya keningku didepan semua orang, ini ciuman pertama yang aku rasakan, terasa hangat dan kulit keningku terasa menebal. "oh, beginikah rasanya dicintai dengan kasih sayang", dalam benakku. ku balas cium tangannya dengan perlahan, dengan rasa malu-malu ku lanjutkan aksiku atas dasar dorongan ibuku, "sambil berbisik cium tangan suamimu, nak" ujar ibu.

acara pesta perkawinan itu sangat mewah. semua makanan, dekorasi yang serba putih dan mewah. dihiasi gaun pengantin berwarna gold ku yang syari dengan hijab panjang menutupi kepala hingga pusar yang aku kenakan, aku merasa bak ratu dalam semalam. begitupun suamiku, dengan sorban hitam dan thawb(gamis panjang sampai tumit). suamiku sangat tampan sekali, banyak tamu yang memuji kami pasangan yang serasi.

setelah acara selesai, kami berada di kamar yang sama untuk beristirahat melepas hiasan dan makeup tipis yang menepel di wajah putih bersihku.

ku beranikan diriku untuk melirik imamku yang tampan dari depan cermin dihadapanku...

degg... jantungku seakan terhenti, saat mata kami saling menatap. matanya yang sipit seolah-olah memandangiku dengan sorot tajam penuh kekaguman. ia paham dan keluar dari kamar untuk menghargaiku, mungkin dia sadar aku sangat malu padanya. setiap tatapan matanya selalu aku tepis dengan menundukan kepalaku. setelah selesai membersihkan wajah dan berganti pakaian, ku lanjutkan dengan mandi. tak lupa ku kunci pintu kamarku yang sekarang akan menjadi kamarnya juga, aku berdebar takutnya ia menerobos masuk kedalam kamar saat aku mandi.

hal ini cukup mendebarkan jantungku...

memikirkan apa yang akan terjadi malam ini...

rasanya, urat dan otot di tubuhku melemas. membayangkan betapa malunya jika kami tidur dalam satu ranjang.

kulanjutkan langkah kakiku menuju kamar mandi dengan pikiran yang sudah tidak fokus, untuk mengkondisikan diri di hadapnnya. ku awali mandi ku dengan berwudhu, kuguyurkan air keseluruh tubuhku, dan rambut panjangku, ku pakai semua wewangian agar terlihat segar saat bertemu suamiku nanti.

setelah selesai kupakai semua wewangianku, ku kenakan kembali hijab lebar dan gamis harian. ku siapkan sajadah kami untuk sholat berjamaah.

kemudian ku buka sedikit pintu kamarku untuk melihat ,aktivitas suamiku diluar. nampak ia sedang berbincang dengan ibuku dan paman-pamanku.

karena 20 menit lagi sudah menjelang magrib. ku beranikan diri untuk menyapanya..

"bang, silahkan mandi sudah uci siapkan sajadah untuk sholat berjamaah" ucapku. sambil tersenyum.

"terima kasih sayang" jawabnya. hatiku rasanya berbunga-bunga di panggil sayang oleh suamiku tercinta untuk pertama kalinya.

fauzan melangkah masuk menuju kamar dan aku melanjutkan langkah menuju dapur untuk menyiapkan hidangan makan malam untuk ibu dan suamiku.

nampak bang fauzan melangkah masuk ke dalam kamar tidur kami, yang dihiasi lampu-lampu romantis, dengan dekorasi penuh dengan bunga-bunga putih menghiasi kamar ku yang nampak begitu indah.

setelah mandi, nampak wajah bang fauzan sangat sumringah dan segar, terlihat bibir merahnya tersenyun manis padaku. sambil melangkah menuju dapur dia menyapaku.

"sayang, kamu sedang masak apa?". sambil berdiri disampingku dengan jarak yang sangat dekat, kurasakan aura hangat tubuhnya di samping tubuhku.

"uci masak sop ayam bang, abang suka sama sop ayam bukan" jawabku dengan lembut.

"kok kamu tau kesukaanku? tau darimana ?"

"tau dong bang, kemaren uci ngobrol banyak sama mbak rina kakaknya abang, katanya abang suka banget makan sop ayam, rendang, dan rawon. kebetulan uci sudah belajar masak sejak masih remaja jadi masak apa aja uci insyaAllah bisa bang" jawabku lagi.

"waah,alhamdulillah... sudah cantik pinter masak pula, abang ga salah pilih istri kalo begitu."

wajahku memerah, mendengar gombalan nakalnya.

seraya bang fauzan menggosok-gosokkan tangannya di kepalaku dengan perasaan gemas, sembari mengatakan dia pamit untuk duduk didepan, dan mengatakan abang tunggu dikamar ya. sambil tertawa menggoda.

jantungku seakan mau copot saat dia mengatakan itu, pikiranku sudah melanglang jauh ke langit memikirkan maksud dan tujuannya berbicara seperti itu.

entah bagaimana, nanti malam membuat aku serba salah. apakah aku bisa tidur nyenyak malam ini disampingnya??

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 25 BANGKIT DARI TERPURUK

    setelah hampir 6 bulan usaha alat kesehatanku berjalan dengan baik. alhamdulillah usaha tidak menghianati hasil dari modal yang kecil kini aku bisa memegang uang hasil kerja kerasku sendiri, dengan dibekali latar belakang pendidikan ilmu kesehatan sedikit banyaknya aku paham dengan apa yang aku perdagangkan sehingga mencapat penghasilan yang lumayan besar dibanding mengharapkan nafkah dari suami yang alakadarnya saja. pelanggan mulai berdatangan untuk memesan barang alat kesehatan dari klinik-klinik swasta, perusahaan dan rumah sakit. singkat cerita hampir 6 bulan ini aku sudah tidak begitu memikirkan perasaanku dengan suamiku, namun kebiasaan baik seperti dulu tetap aku lakukan. melayaninya makan, menemaninya makan dan semua keperluannya selalu aku penuhi tanpa kurang 1 apapun. " sayaang, malam ini abang tidur di rumah ambar ya " ujar fauzan. "iyaa " ujarku tanpa perlawanan " kadang abang malas balik kesana, rumah ambar selalu berantakan dan makan selalu makan roti-roti saja, aba

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 24 SUAMIKU MENIKAH LAGI

    Pernikahan bang fauzan tinggal menunggu jam saja besok adalah hari pernikahannya. malam ini mata benar-benar tak bisa tidur, entah apa yang menghantui perasaan ini sehingga membuatku susah untuk tidur.malam ini orang-orang sibuk menghias dan mendekor pelaminan untuk bang fauzan dan ambar. ku habiskan waktuku untuk menangis di kaki rab ku untuk memohon kekuatan agar keiklasan hatiku semakin meluas. ku dirikan sholat sepertiga malamku seperti biasa, berjujuhan air mata membasahi sajadah panjangku, ku kadukan segala keluh kesahku ke pada Allah.terbayang di mataku suami tercintaku bersanding dengan orang lain di pelaminan."Ci, kamu baik-baik saja kan? abang mau berangkat ke rumah ambar duluan dini hari ini." ujar fauzan sambil berkemas barang-barangnya." iyaa, nda papa bang" ujarku singkat. padahal kondisiku juga belum membaik. tapi mau berharap apa dengan lelaki yang sedang kebelet nikah lagi." ya sudah, abang berangkat, nanti kamu berangkat sendiri ya ". ujar fauzan sambil mengecup

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 23 KDRT

    Dengan kecepatan penuh fauzan menyetir mobil seperti dikejar setan. " abaaangg, tolooong pelankan mobilnyaa. ucii takutt !! uci minta maaff bang". rengekku sambil menangis." diam kau memang dasar perempuan nakal, tak bisa diberi kebebasan sedikit langsung menggoda lelaki lain" ujarnya sambil mencaci maki ku.aku hanya menangis sesegukan. sesampai di rumah ia menarik lenganku dengan keras, hatiku benar-benar takut. ia tampak murka dengan peristiwa tadi." ampun baang, sakiit... tangan ucii sakit baang..." ujarku memohon." begitu kelakuanmu dibelakangku??? tak ku sangka ternyata kau memang perempuan tidak baik Ci !"" enggak baang, izinkan uci menjelaskan. tadi kami tak sengaja bertemu uci mau ketemu sama nia bang untuk minta bantuan acara nikahan abang" ujarku memohon sambil memegang lengannya." haaah dasar jal*aaang !!!! banyak alasan kau !!"PLLAAAKKK.... !!! tangannya mendarat di pipi kiriku

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 22 CEMBURU BUTA

    " ci kamu benar mengizinkan abang menikah kan? walaupun abah melarang?" ujar fauzan merayu."iyaa bang. silahkan jalankan pernikahan itu, orang tua ambarpun sudah menerimanya. tapi apa abang tetap melanggar larangan abah?" ujarku sambil mengernyitkan dahi." ah, aku sudah dewasa penghasilanku juga lebih untuk menghidupi dua istri. lagi pula kita kan belum punya anak juga, jadi siapa tau aku dan ambar bisa memberikan anak untukmu?" ujar fauzan sambil tersenyum semangat." o-oh, iyaa tentu saja bang. ya sudah uci mandi dulu" ujarku. sudah tak tahan lagi hatiku sangat panas mendengar ucapannya, langsung aku beranjak dari tempat dudukku.bergegas ku ambil handukku, ku guyurkan air shower sekencang-kencangnya agar tangisku tak terdengar oleh suamiku.Ya Allah ucapku dalam hati begitu tak sempurnanya engkau menciptakan aku, sehingga dari awal pernikahan kau beri aku cobaan yang tak pernah ku pikirkan, sekarang aku tak hamil-hamil menjadi alasan

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 21 TAK DAPAT RESTU

    hari pernikahan suamiku semakin dekat.aku menelpon ibu untuk memberitahu acara perkawinan suamiku itu."assalamualaikum buu?" ucapku."wa'alaikumsalam nak, ada apa telpon malem-malem begini?" ujar ibu." uci mau bilang sesuatu ke ibu, tapi ibu jangan terkejut yaa" ujarku." apa itu nak, bilang saja" lanjut ibu." bang fauzan akan menikah dengan selingkuhannya minggu ini bu". ujarku gugup." apaa??? kamu dimadu? kamu setuju?ya Allaaah nakk yang sabar yaa.." ujar ibu dengan nada terkejut." uci mengizinkan bang fauzan bu, daripada ia berdosa terus-menerus." ujarku dengan air mata berlinang". " tega sekali fauzan itu, biar ibu yang akan ngomong langsung dengannya !" ucap ibu marah." ga usah bu, ibu jangan ikut campur ya. biarkan kami yang menyelesaikan masalah ini." ujarku." apa abah nya tau tentang hal ini??" lanjut ibu." keluarganya sudah tau bu, jadi biarkan pernikahannya berl

  • NODA MERAH PERKAWINAN   BAB 20 PERLAKUAN HANGAT

    hari demi hari sudah terlalui, sakit hatiku semakin membaik. walau kadang jika teringat masalah rumah tangga bisa membuatku meneteskan air mata.ku coba mengiklaskan semuanya..aku percaya jodoh adalah takdir yang bisa dirubah, jika ingin bahagia maka harus belajar mengiklaskan. umpamanya pohon. jika ada dahan yang usang harus segera di potong agar tidak merusak sel-sel pohon yang lain, dan membiarkan supaya ada dahan yang tumbuh baru.malam kian larut, jam dinding menunjukkan pukul 01.00 wib. bang fauzan belum juga pulang, seperti biasa aku menunggunya di sofa ruang tamu dengan segelas kopi vanilla hangat." kenapa jam segini belum pulang ya?" ucapku agak cemas. ku ambil handphone ku dan ku telepon nomor suamiku itu.walaupun menyebalkan tapi aku masih peduli dengannya. mungkin karena kebiasaanku selalu mengkhawatirkannya." bang, kamu dimana? kenapa belum pulang?" ujarku." ini sudah dekat rumah sayang,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status