Share

191. Senyuman

Sekarang yang menjadi pertanyaanku adalah bagaimana mungkin hasil tes DNA itu tidak cocok? Siapa yang mereka bayar untuk mengotak-atik hasil tes itu?

Ruang sidang kembali riuh. Jeritan, tangisan terdengar begitu menyedihkan. Tangis orang tua Ervan, istri yang kemudian memilih meninggalkan ruangan, dan juga tangis Renata yang pecah begitu hakim meninggalkan ruang sidang disusul Ervan yang dibawa keluar dari ruang sidang menuju tahanan.

Denis dan Nando berusaha menenangkan Renata yang terlihat begitu terpukul atau bahkan menyesal atas keputusannya menjadi saksi. Entah.

Tapi, aku tahu, bagaimana perasaan ketiganya.

Wanita paruh baya itu melangkah maju ke arah kami dengan derai air mata setelah sang suami digelandang petugas untuk dimintai keterangan.

Biantara bangkit kemudian menghadang. Langkah wanita itu pun terhenti, menatap ke arah Biantara dengan tatapan sendu kemudian tatapan itu berubah menjadi permohonan dalam bisu.

"Kita pulang," Papa datang setelah melepas seragam hitam khas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
sekai
tuhh kan, bian masuk jebakan c ervan kek nya.. sengaja c luna d hadirkan buat misahin bian sama anye.. g kebayang bian nyesel bngt pastinya.. bener kata megan,, coba kalo bian dulu kek panda yg setia makan bambu.... iihh megan da ada aja.. hahaa
goodnovel comment avatar
danar andro
kok aku malah ikut kasian ama fellin dan alana ya.... nizam juga mau gak mau pas besar pasti tau kalo ayah biologisnya narapidana, demi mamanya. astagahhhh. part ini aku menangis lagi meski akhirnya senyum2 baca olok2 megan dan bian
goodnovel comment avatar
Nur meini
Ya ampun Alana andaikan posisinu seperti Anye, bisa kah kamu menerima nya.... jangan Egois, harusnya kamu malu dan meminta maaf pada Anye.... Nyonya Winata ingin sekali bertemu Nizam, cucu laki-laki yg di harapkan.... Akhirnya Anye bisa tersenyum lepas, semua karena Biantara dan Megan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status