Share

25

Author: Ria Abdullah
last update Huling Na-update: 2025-05-01 16:55:22

Dia memelukku, berkali kali mencium bahuku mengatakan kalimat 'maaf. Berulang ulang tanpa henti.

"Apakah sungguh hamil, sungguh kau hamil?" Pria itu terlihat menangis namun juga dia tersenyum bahagia. Aku berusaha melepas pelukannya dan menepisnya mundur dariku.

"Siapa yang mengatakan itu, itu tidak benar, aku tidak hamil, aku mandul," jawabku dengan tatapan nanar.

"Jangan berbohong," ujarnya meraih jemariku.

"Ini kenyataan, aku tidak mengandung!" jelasku tegas.

"Teman kamu sudah memberi tahuku," ungkap Mas Arya berusaha memeluk lagi.

Tiba-tiba dari balik pintu, Irene muncul dan menatapku dengan Iba sekaligus memberi isyarat minta maaf.

"Irene apa maksudmu?"

"Mbak, katakan aja yang sebenarnya, mbakngak bisa begini, tersiksa sendiri," ujar Irene pelan.

"Ya, ampun, aku baik baik aja, aku gak hamil! Jangan beritahu apa apa lagi, dia bukan suamiku lagi, aku tidak punya hubungan apa apa dengannya," jawabku.

"Mas Arya .. Mbak Bella dan ibunya Mas datang kemari dan mengintimidasi Mbak Risk
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (2)
goodnovel comment avatar
Nurul Fajar
lanjut thor
goodnovel comment avatar
Michellyn
idahnya blm tamat,tunggu lps lahiran dulu baru bisa nikah.jgn langgar agama ya
Tignan lahat ng Komento

Kaugnay na kabanata

  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    26

    Pemuda itu pergi, meninggalkan aku dan Irene dengan sejuta kegamangan yang sulit kami pahami. Entah kenapa meski kusebut ia malaikat penyelamat, tapi aku juga penasaran, tertarik kepada latar belakang dan alasan kenapa dia mau melakukan ini untukku."Masak, baru kenal mau nikahin Mbak, kan aneh?""Mungkin itu hanya cara dia untuk menenangkan kita, tidak mungkin juga ada orang yang ujug-ujug datang lalu menikahi tanpa mengenal atau menjajaki.""Tapi bisa saja dia sudah lama melihat Mbak dan menaksir, dan di saat dia sudah mendapatkan kesempatan, dia lalu menunjukkan dirinya.""Ah, analisamu terlalu jauh, dia hanya kebetulan bertemu dengan kedua kali dan mungkin merasa kasihan."Airin yang daritadi berguling di tempat tidur langsung bangkit dan mendekat padaku lalu menyentuh bahuku."Bagaimana kalau ungkapan dia tentang rencana ingin menikahi Mbak, ternyata sungguh dilakukannya?""Yah, aku bukan anak kecil yang mau saja diarahkan ke mana kehendak orang lain. Aku juga berpikir Irene,"

    Huling Na-update : 2025-05-02
  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    27

    Mengetahui kenyataan bahwa pria ini adalah sosok yang penting, aku merasa takut untuk dekat dengannya, khawatir pada sikap lembut yang akan membuatku terbawa perasaan hingga merasa nyaman, lalu pada akhirnya perasanku dikecewakan, ya, aku merasa harus menjaga jarak saat ini juga."Maaf, aku tak bisa lama-lama, aku harus pulang," ucapku menjauh dari ruangan itu."Lho bukannya kita baru sampai?""Maaf, aku tak bisa lama di sini, aku merasa tidak sehat," jawabku membuka pintu, namun gerakan pemuda itu juga tak kalah sigapnya.Dia menahan tanganku yang memegang lengan pintu lalu menatapkpu dengan tatapan lembut, lalu mengarahkan punggung tangannya di keningku untuk memeriksa bahwa aku sakit atau tidak."Tapi, suhu tubuhmu normal, kau kenapa?""Aku hanya merasa tidak nyaman, aku pulang ya," ucapku menjauh dengan langkah cepat.Roni mengejarku sampai ke pintu lift, namun segera kupencet tombol ketika aku telah berhasil masuk ke dalamnya, sehingga ia tak bisa menyusul masuk ke dalam lift.Ke

    Huling Na-update : 2025-05-03
  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    28

    "Jadi selama ini kau menipuku, dan memanfaatkan kelemahanku?""Aku tidak menipumu, apa yang kulakukan adalah bentuk kepedulian, aku tulus melakukannya," jawabnya di tangga.Kususul dia karena merasa gemas dan masih penasaran."Tapi ... siapa yang memintanya, apakah aku terlihat sangat menyedihkan, sehingga kau mengasihani aku sebegitu besarnya?" Mungkin pertanyaanku akan menyinggungnya. Tapi entahlah, aku ingin sekali mengatakannya."Aku tak bermaksud menyinggungmu. Aku tak mengungkap identitasku agar kau tak merasa canggung, tolonglah, aku tak punya niat buruk."'"Lalu niatmu apa? Apa karena kasihan saja melihatku tersakiti, kau ingin menikahiku, kenapa?""Karena aku sudah bosan mencari calon istri dan selalu berakhir disakiti, kuputuskan untuk menikahi wanita yang cukup menyentuh hati ketika pertama kali melihatnya, kuputuskan untuk menikahi wanita secara random dan spontan saja, kemana Tuhan mengarahkan penglihatan dan hatiku.""Tidakkah itu aneh, aku bukan orang yang tepat.""Y

    Huling Na-update : 2025-05-05
  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    29

    Setelah Mas Arya pergi aku langsung melepaskan pelukan dari Roni dan entah mengapa, terjadi kecanggungan di antara kami untuk beberapa saat."Ma-maaf aku sudah memelukmu," ucapku malu."Tidak masalah, aku juga senang dipeluk," jawabnya sambil mengulum senyum dan menatapku dengan jahil."Apa kau berharap bahwa adegan tadi terjadi sedikit lama?" ucapku berkacak pinggang sambil menerka arti dibalik senyumnya."Ya, siapa yang tidak mau, kau sangat cantik dan menatap wajahmu membuat hatiku meleleh," jawabnya dengan pandangan mata lebih lama, tanpa berkedip dan makin gugup diri ini di buatnya, entah kenapa juga di saat bersamaan hatiku berdesir, konyol sekali."Hei, jangan tatap aku seperti itu," kataku mendekat dan berusaha mengalihkan wajahnya, namun ia menangkap tanganku dan membuat tubuh semakin dekat padanya."Yang aku katakan tadi adalah kejujuran," ucapnya sambil mendekatkan wajah, tatapannya serius, aku memundurkan diri dan karena tidak seimbang badan ini hampir terjatuh, dia denga

    Huling Na-update : 2025-05-05
  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    1. nomor

    Tring....[ Hari ini jangan lupa jemput aku di tempat kerja ya Mas, jam empat sore ] Suara pesan masuk ke ponsel suamiku, aku yag saat itu sedang menata pakaian kerja untuknya entah kenapa, bergerak membuka ponselnya, lalu detik berikutnya terkejut karena baru pertama kali menemukan sebuah yang terdengar mesra.Sebelumnya, aku tidak pernah tertarik untuk tahu siapa dan apa isi ponsel suamiku, karena kami sudah sepakat berkomitmen untuk saling mempercayai dan privasi adalah sesuatu yang harus dijaga batasannya. Jadi, selama ini aku pernah mencurigainya.Suara pintu kamar mandi terbuka ....Mas Arya keluar dari sana, ia menyeka wajah dan rambutnya yang masih dipenuhi titik air lalu tersenyum padaku yang di duduk di pembaringan diliputi perasaan tak nyaman."Sarapan udah siap, Sayang?" tanyanya dengan mesra."I-iya, Mas," jawabku sambil melirik ponsel yang beberapa detik lalu terlepas di tanganku "Aku siap-diap dulu," jawabnya dengan gelagat biasa biasa saja.Aku ingin mencari mo

    Huling Na-update : 2025-04-05
  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    2. menemukan

    **Aku langsung berteriak melihat suamiku, berpelukan dengan wanita lain di hadapanku.Sedang Arya dan wanita yang ada di dalam pelukannya langsung saling melepaskan dan si wanita membalikan badan, buru-buru mengambil jaket dan menutupi wajahnya. "Siapa itu, Mas?" tanyaku mendekat, degupan jantungku meningkat dan ada sesuatu yang membuatku seolah tak rela suami di sentuh lain wanita."Pergilah dulu, aku akan coba menenangkan Ariska," ujarnya pada wanita yang masih menutup wajahnya itu."Kamu siapa? Dengan caramu menutup wajah seperti ini aku makin berasumsi yang salah tentang kalian?" ucapku pada wanita itu dia tak peduli padaku, malah segera ingin menjauh.Dadaku berdebar melihat adegan itu, cara Mas Arya menyentuh bahu si wanita amat mesra dan bermakna dalam. Dan aku menyaksikan seolah terhimpit sesak dan kalap, aku ingin sekali marah, namun tak punya alasan sebelum mendapatkan kesimpulan paling kuat untuk meluapkan emosi."Tunggu dulu, aku sedang bertanya padamu!" Aku mengejarnya

    Huling Na-update : 2025-04-05
  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    3. terkejut

    Malam ini kami tidur di ranjang yang sama, namun suami tercinta yang dulu tak pernah melepaskan pelukannya, kini terlelap membelakangi istrinya. Kubalikkan badan, setelah beberapa saat menatap punggungnya, dan air mataku tumpah begitu saja di permukaan sarung bantal bermotif bunga.Perasaan ini nelangsa karena tak pernah diperlakukan demikian acuh oleh dia, sedih merasa kehilangan separuh jiwa karena kebungkamannya."Mas Arya ...." Dia membungkam.Aku ingin membalikkan badan, memeluknya dan berharap dia mengampuniku dan kembali membawaku ke hangat dadanya, di mana aku selalu berlabuh tiap malam di sana. Tapi, sayang, dia beku.Keesokan paginya, aku terbangun sambil meraba tempat tidur, namun tak kutemukan seorang pun di sampingku. Sambil bangkit, kucoba mengumpulkan kesadaran dan membuka tirai jendela, terlihat Mas Arya sedang menyiram rumput dan halaman depan rumah kami.Ponselnya berdenting lagi, terlihat sedang di isi daya dengan sambungan listrik. Ingin sekali kubuka ponsel itu

    Huling Na-update : 2025-04-05
  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    4.tertegun

    Sesaat aku langsung tertegun, kaget, tidak tahu harus mengatakan apa dan bagaimana. Sahabatku bicara tapi, seolah posisi kami bergantian kini aku yang hanya terdiam Ndan memperhatikan topi yang tergantung di dinding kamarnya."Uhm, Ariska, kamu lagi apa?""I-ini topi kamu?" tanyaku dengan suara tercekat."Actually, itu ... hanya ...."Dia tertawa gugup sambil menggaruk tengkuknya, dan di saat bersamaan, seorang wanita masuk ke apartemen Bella dan langsung menyapa."Bell, lo lagi ngapaain, gue mau ambil topi gue," ujar wanita itu santai dan langsung merangsek ke kamar Bella."Oh, silakan, sorry gue balikinnya lama," balas Bella sambil tertawa.Sesaat aku sempat berfikir .. ya, seseorang bisa menebak kalau aku mengasumsikan apa setelah melihat layar ponsel Mas Arya.Namun kehadiran wanita yang masuk baru saja membuatku bingung dan tidak tahu harus menuduh siapa."Dia siapa Bella?""Dia Irene, tetangga apartemenku, dia bekerja sebagai fotografer di sweetMemo studio, yang bersebrangan de

    Huling Na-update : 2025-04-05

Pinakabagong kabanata

  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    29

    Setelah Mas Arya pergi aku langsung melepaskan pelukan dari Roni dan entah mengapa, terjadi kecanggungan di antara kami untuk beberapa saat."Ma-maaf aku sudah memelukmu," ucapku malu."Tidak masalah, aku juga senang dipeluk," jawabnya sambil mengulum senyum dan menatapku dengan jahil."Apa kau berharap bahwa adegan tadi terjadi sedikit lama?" ucapku berkacak pinggang sambil menerka arti dibalik senyumnya."Ya, siapa yang tidak mau, kau sangat cantik dan menatap wajahmu membuat hatiku meleleh," jawabnya dengan pandangan mata lebih lama, tanpa berkedip dan makin gugup diri ini di buatnya, entah kenapa juga di saat bersamaan hatiku berdesir, konyol sekali."Hei, jangan tatap aku seperti itu," kataku mendekat dan berusaha mengalihkan wajahnya, namun ia menangkap tanganku dan membuat tubuh semakin dekat padanya."Yang aku katakan tadi adalah kejujuran," ucapnya sambil mendekatkan wajah, tatapannya serius, aku memundurkan diri dan karena tidak seimbang badan ini hampir terjatuh, dia denga

  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    28

    "Jadi selama ini kau menipuku, dan memanfaatkan kelemahanku?""Aku tidak menipumu, apa yang kulakukan adalah bentuk kepedulian, aku tulus melakukannya," jawabnya di tangga.Kususul dia karena merasa gemas dan masih penasaran."Tapi ... siapa yang memintanya, apakah aku terlihat sangat menyedihkan, sehingga kau mengasihani aku sebegitu besarnya?" Mungkin pertanyaanku akan menyinggungnya. Tapi entahlah, aku ingin sekali mengatakannya."Aku tak bermaksud menyinggungmu. Aku tak mengungkap identitasku agar kau tak merasa canggung, tolonglah, aku tak punya niat buruk."'"Lalu niatmu apa? Apa karena kasihan saja melihatku tersakiti, kau ingin menikahiku, kenapa?""Karena aku sudah bosan mencari calon istri dan selalu berakhir disakiti, kuputuskan untuk menikahi wanita yang cukup menyentuh hati ketika pertama kali melihatnya, kuputuskan untuk menikahi wanita secara random dan spontan saja, kemana Tuhan mengarahkan penglihatan dan hatiku.""Tidakkah itu aneh, aku bukan orang yang tepat.""Y

  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    27

    Mengetahui kenyataan bahwa pria ini adalah sosok yang penting, aku merasa takut untuk dekat dengannya, khawatir pada sikap lembut yang akan membuatku terbawa perasaan hingga merasa nyaman, lalu pada akhirnya perasanku dikecewakan, ya, aku merasa harus menjaga jarak saat ini juga."Maaf, aku tak bisa lama-lama, aku harus pulang," ucapku menjauh dari ruangan itu."Lho bukannya kita baru sampai?""Maaf, aku tak bisa lama di sini, aku merasa tidak sehat," jawabku membuka pintu, namun gerakan pemuda itu juga tak kalah sigapnya.Dia menahan tanganku yang memegang lengan pintu lalu menatapkpu dengan tatapan lembut, lalu mengarahkan punggung tangannya di keningku untuk memeriksa bahwa aku sakit atau tidak."Tapi, suhu tubuhmu normal, kau kenapa?""Aku hanya merasa tidak nyaman, aku pulang ya," ucapku menjauh dengan langkah cepat.Roni mengejarku sampai ke pintu lift, namun segera kupencet tombol ketika aku telah berhasil masuk ke dalamnya, sehingga ia tak bisa menyusul masuk ke dalam lift.Ke

  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    26

    Pemuda itu pergi, meninggalkan aku dan Irene dengan sejuta kegamangan yang sulit kami pahami. Entah kenapa meski kusebut ia malaikat penyelamat, tapi aku juga penasaran, tertarik kepada latar belakang dan alasan kenapa dia mau melakukan ini untukku."Masak, baru kenal mau nikahin Mbak, kan aneh?""Mungkin itu hanya cara dia untuk menenangkan kita, tidak mungkin juga ada orang yang ujug-ujug datang lalu menikahi tanpa mengenal atau menjajaki.""Tapi bisa saja dia sudah lama melihat Mbak dan menaksir, dan di saat dia sudah mendapatkan kesempatan, dia lalu menunjukkan dirinya.""Ah, analisamu terlalu jauh, dia hanya kebetulan bertemu dengan kedua kali dan mungkin merasa kasihan."Airin yang daritadi berguling di tempat tidur langsung bangkit dan mendekat padaku lalu menyentuh bahuku."Bagaimana kalau ungkapan dia tentang rencana ingin menikahi Mbak, ternyata sungguh dilakukannya?""Yah, aku bukan anak kecil yang mau saja diarahkan ke mana kehendak orang lain. Aku juga berpikir Irene,"

  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    25

    Dia memelukku, berkali kali mencium bahuku mengatakan kalimat 'maaf. Berulang ulang tanpa henti."Apakah sungguh hamil, sungguh kau hamil?" Pria itu terlihat menangis namun juga dia tersenyum bahagia. Aku berusaha melepas pelukannya dan menepisnya mundur dariku."Siapa yang mengatakan itu, itu tidak benar, aku tidak hamil, aku mandul," jawabku dengan tatapan nanar."Jangan berbohong," ujarnya meraih jemariku."Ini kenyataan, aku tidak mengandung!" jelasku tegas."Teman kamu sudah memberi tahuku," ungkap Mas Arya berusaha memeluk lagi.Tiba-tiba dari balik pintu, Irene muncul dan menatapku dengan Iba sekaligus memberi isyarat minta maaf."Irene apa maksudmu?""Mbak, katakan aja yang sebenarnya, mbakngak bisa begini, tersiksa sendiri," ujar Irene pelan."Ya, ampun, aku baik baik aja, aku gak hamil! Jangan beritahu apa apa lagi, dia bukan suamiku lagi, aku tidak punya hubungan apa apa dengannya," jawabku."Mas Arya .. Mbak Bella dan ibunya Mas datang kemari dan mengintimidasi Mbak Risk

  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    24

    "Sungguhkah kau pernah melihat saya?" Pertanyaan itu hanya pertanyaan pura-pura saja, karena aku tidak tahu harus menjawab apa. "Iya, Mbaknya lupa, kenalkan saya Bima, Mbaknya namanya, siapa?" "Saya Ariska." "Kalau mau, saya berniat mengantarkan Mbak Ariska pulang, karena hari mulai mendung dan khawatir jam operasional bis kota sudah berakhir," ucapnya. Kupikir benar saja omongannya, waktu memang sudah menunjukkan pukul 5 sore dan itu artinya aku tidak perlu mengharapkan bis lagi. "Saya akan menumpang taksi online saja," ucapku pelan. "Hmm, kenapa harus membayar kalo ada yang gratis, saya bukan orang jahat kok, kalo misalnya Mbak Ariska ragu, mbak bisa duduk di belakang," jawabnya. Aku sesaat ragu, namun kembali pria itu meyakinkanku. "Ayo, hari sudah mulai hujan," ajaknya sembari menunjuk rintik-rintik hujan yang mulai berjatuhan. "Baiklah jika kau memaksa, tapi izinkan saya membayarnya," jawabku pelan. "Ya, terserah Mbak saja," jawab Pria itu yang kemudian mmbangkit, menyer

  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    23

    Setelah jam kerja berakhir, aku menaiki taksi menuju komplek rumah Mas Arya yang merupakan rumahku dulu.Kuhentukan taksi dan menyuruhnya menunggu, lalu menelpon Mas Arya dan memintanya menurunkan perhiasanku."Kamu ambil sendiri aja, aku lagi sakit, pusing," ucapnya."Aku udah bilang, aku enggan ketemu Bella," jawabku."Bella gak ada, aku sendirian di rumah.""Apa mungkin setelah pernikahan kalian wanita itu tidak tinggal di rumah?""Dia memang tinggal di rumah dan sedang keluar bersama Mama," jawab Mas Arya dengan datar."Oh ya ...." Nada bicaraku tercekat karena tadinya ingin menanyakan dimana wanita itu tidur, apakah dia tidur juga di ranjang yang sama dengan panjang yang pernah kami pakai atau di tempat lain? Tapi, satu saja aku sudah tahu jawabannya."Aku akan masuk ke dalam dan segera pergi," jawabku, mematikan ponsel lalu masuk ke dalam.Ketika pintu terbuka Mas Arya yang baru turun dari lantai 2 langsung berpapasan denganku. Tatapan mata kami beradu dan aku langsung membuang

  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    22

    Mobil ambulans mendengungkan sirine yang tak kalah kalapnya dengan perasaanku sekarang, sakit diperut, luka di hati, tubuh yang lemah, semua adalah paduan sempurna yang akan membunuhku, lalu aku sadar bahwa semuanya sudah terlambat untuk diperbaiki. Akhirnya diri ini jatuh dalam kesendirian, dan habis sudah.Kubuka mata perlahan, mencoba memindai dan menyesuaikan pandangan mata terhadap cahaya ruang rawat yang terang.Pakaianku susah diganti dengan baju rumah sakit, di tangan tertancap selang infus. Aku berusaha ingin bangkit namun kepalaku pusing, mendadak berputar dan tidak ada yang bisa kulakukan selain pasrah diranjang.*Matahari beranjak naik, meninggi menimbulkan kesilauan yang memantul dari balik jendela kaca, aku terbangun.Ketika kubuka mata, seorang perawat sedang memeriksa selang infus dan menggantinya dengan botol baru."Suster apa saya boleh pulang hari ini?""Oh, maaf Bu, belum boleh karena kondisi ibu dan calon bayi Ibu sedang lemah.""Apa yang terjadi pada saya?""Ane

  • NOMOR ASING DI PONSEL SUAMIKU    21

    Setelah seminggu berlalu Aku sama sekali tidak tahu apa yang telah terjadi kepada Bella dan kandungannya, tidak ada kabar saama sekali, hanya Irene yang sesekali menelpon dan memberi tahu bahwa akhir akhir ini tugas kantornya sangat menumpuk dan cukup menyita waktu, aku bisa maklum, sehingga kukatakan padanya agar dia tak perlu terlalu mengkhawatirkanku.Ketukan di pintu ketika aku hendak berangkat kerja, mengangetkan sekali. Perlahan kubuka dan ibu mertua berdiri di sana.Aku enggan pengen sekali untuk berurusan dengan wanita ini karena dia pasti akan selalu menyudutkanku, namun tak sopan rasanya jika aku harus mengusirnya."Tidak perlu khawatir, aku datang untuk terakhir kalinya menjumpaimu," desisnya dengan tatapan mata kejam."A-ada apa, Bu?" Aku takut dan galau khawatir dia telah mengetahui kehamilanku dan berencana untuk merebut bayiku."Ini ambillah," ungkapnya sambil melempar kertas ke wajahku.Kupungut kertas-kertas yang jatuh dan entah kenapa dadaku semakin bergemuruh karen

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status