Share

46. Menantu Restu Ayah

Pagi tadi Fajar tampak mengemudikan mobilnya dengan kecepatan lebih tinggi dari biasanya. Ia sudah janji untuk menjemput Naura pagi ini seperti biasa. Gara-gara semalam mereka terlalu lelah memadu kasih, tapi ini sungguh nikmat.

Fajar yang sudah tiba di depan rumah Naura pun menunggu di luar rumah sesuai instruksi dari Naura. Sejenak ia melirik arloji di tangannya, Fajar sudah terlambat lima menit, dan dia tidak ingin membuat Naura menunggu.

Fajar merogoh saku dan mengambil telepon genggam, berniat untuk menelepon Naura. Namun baru saja memberi kabar, perempuan pujaannya sudah berjalan ke arahnya. Wajah Naura terlihat lelah dan mengantuk, tapi masih saja menawan.

"Kamu udah siap, Sayang?” sapa Fajar sambil memandangi Naura.

Naura pun menjawab, “Maaf ya, aku bikn kamu nunggu lama. Ayok kita berangkat sekarang aja sebelum terlambat!"

Fajar menggelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa. Aku nggak menunggu lama. Sampai kapanpun aku selalu siap menunggumu."

Fajar membuka pintu penumpang mobilnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status