Share

16. Nomor asing

"Ya, nabrak." Arga tertawa, dia mencium kening putrinya. Waktu telah menujukan pukul empat sore dan Pria itu tahu bahwa kedua putrinya itu belum makan. "Ayok, kita makan, Dila dan Dira belum makan, 'ka?"

Alle menatap kedua putrinya bergantian, menatap kesal. "Kenapa enggak bilang, hum?" Tanyanya menatap Nadira dan Nadira.

Nadira masih pernasaran, tetapi melihat bagaimana bundanya kini menatap dirinya, membuat Nadira cengengesan.

"Hehehe."

"Malah nyengir, ayok kita makan." Alle hendak berdiri ketika Arga bersuara.

"Nda di sini aja sama bang Ilan, biar Ayah aja yang nemenin Dira dan Dila, makan."

Menatap sebentar wajah suaminya, Alle akhirnya mengangguk. Dia menoleh ke arah Nadila. "Sana makan dulu," titahnya.

Nadila mengangguk, mengusap pelan rambut adiknya kemudian, beranjak dari tempatnya, dia mengikuti Nadira dan ayahnya yang kini berjalan ke arah pintu.

Tepat saat mereka keluar dari pintu Bi Nining menghampiri mereka. <

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status