Share

18. Menyesal

Dari pertama kali Nadira duduk di boncengan Rey, pikiran gadis itu berkelana. Dari bayangan gibran, orang-orang yang menyerangnya dan tentu saja siapa pria tua yang diikat oleh Rey dan teman-temannya dan apa hubungan Arya dengan pria tua itu.

"Dir, dah sampe." Rey membuyarkan lamunanannya, cowok itu menoleh hanya untuk melihat Nadira yang terlihat mengerjab kemudian turun dari motor Arya yang dia gunakan mengantar cewek tersebut. "Heh, lu kenapa?" tanya Rey takut Nadira kesurupan.

Nadira yang dia ajak bicara tersadar. Dia menatap Rey dengan kepala yang di miringkan. "Bang Re, Dira mau nanya. Bapak-bapak yang diikat di kursi itu siapa?"

Rey yang mendengarnya terdiam cukup lama sebelum akhirnya mengangkat bahu pertanda dia tidak tahu.

"Gue juga enggak tahu, Arya yang nyuruh nyulik, tuh, orang," jawabnya singkat. Nadira mengangguk mengerti meski dia masih penasaran.

"Ya, udah, makasih udah nganter Dira," ucapnya tersenyum lebar.

Rey mengacak ra

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status