Share

Bab 51 Cemburu

“Risa, kamu cantik sekali,” puji Jona.

Aku tersenyum tersipu malu. Entah kenapa, dipuji segitu saja, aku menjadi deg-degan.

“Ayo, jalan!” ajak Jona.

Kami berdua melanjutkan jalan-jalan kami, sampai hari menjelang malam.

“Nggak kerasa, ya hari sudah malam saja. Kamu sadar, nggak? Dari tadi aku ini cemburu loh!” ujar Jona saat kami berdua sedang makan malam di sebuah kedai bakso.

“Cemburu kenapa? Terus emang siapa yang membuat kamu cemburu?” tanyaku.

“Kamu!” jawabnya

“Lah, kok aku sih. Dari tadi kan aku sama kamu terus. Terus kenapa kamu mesti cemburu?” tanyaku lagi.

“Kamu sadar nggak, kalau dari tadi kamu menjadi pusat perhatian orang-orang khususnya kaum pria? Tak sedikit orang yang memperhatikan kamu. Jadi aku cemburu,” jawabnya.

“Ah masa, sih? Kayaknya biasa aja, deh,” tukasku.

“Nggak percaya? Lihat tuh orang!” tunjuknya.

Aku menoleh ke arah yang ditunjuk Jona. Seorang pria yang hendak menyuapi pacarnya. Namun yang membuatku gagal fokus, pria itu malah menyuapi pacarnya dengan samba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status