Share

Bab 55 Makan Gratis

(POV Bi Imah)

Aku terus mengejar mobil yang ditumpangi Davina. Aku tak tahu kenapa Davina seperti itu. Seolah-olah dia tidak kenal denganku.

“Davina ….” Aku berjalan sempoyongan, karena rasa lapar yang sudah tidak tertahankan.

Aku tak menyangka Davina bisa bersikap seperti itu. Dahulu saat kami masih tinggal bersama di kampung, Davina begitu baik dan sopan. Aku sudah menganggapnya sebagai putriku sendiri, karena aku yang merawatnya dari semenjak dia masih kecil usia 1 tahun. Ibu dan ayahnya meninggal dunia, saat musibah kebakaran terjadi di rumahnya. Kakaknya pun selamat dari insiden itu, dia dimasukkan ke panti asuhan, karena kerabatnya yang lain tak ada yang mau merawatnya. Jika saja aku orang mampu, aku akan dengan senang hati akan merawat dan menganggap kakaknya Davina sebagai anakku sendiri. Tapi apa daya, suamiku hanya pekerja serabutan, jadi aku memutuskan untuk merawat Davina saja. Namun aku dan suamiku sudah berpisah karena suamiku memutuskan untuk merantau ke kota, dan dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status