Share

Bab 45

Matahari belumlah tinggi. Aku baru saja selesai membantu kedua anakku berganti baju sepulang sekolah.

Pintu kamar terdengar diketuk dari luar. Wajah panik Hilda menyembul begitu kubuka lebar daun pintu.

"Mbak Lisa, ada yang nyari di bawah," ucap Hilda begitu tatapan mata kami beradu.

Aku mengernyitkan dahi, mencoba mengingat apa ada janji dengan seseorang hari ini. Hilda nampak gelisah.

"Sebaiknya Mbak Lisa temui sekarang, ya, soalnya kemarin juga ke sini ngamuk-ngamuk, saya takut, Mbak."

Hatiku bertanya, siapa yang mencariku hingga mengamuk di tokoku. Tak banyak kerabat yang mengetahui kalau aku pemilik toko ini.

Selain Putri dan ibu serta adikku, tentunya. Pesaing bisnis juga kurasa tak akan melakukan hal sebo doh itu. Hanya membuang energi saja mengamuk di tempat orang lain mencari nafkah.

Masih banyak hal yang bisa dikerjakan yang lebih bermanfaat dari sekedar meluapkan emosi di tempat umum.

"Baiklah, say
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status