Share

Chapter 183

Martin dan Syarif saat ini menuju ke rumah Ibrahim, dia sudah menghubungi Ibrahim berkali-kali, namun Ibrahim tidak menjawab bahkan beberapa saat yang lalu ponselnya sudah tidak dapat dihubungi. Martin terlihat tenang, namun dalam benaknya betul-betul berpikir keras, dimana adiknya? Dimana Hatice? Kenapa harus Hatice? Apa salah adiknya? Pertanyaan itu terus menjelma dalam benak Martin. Bukan hanya ke rumah Ibrahim, namun Martin juga akan ke suatu tempat yang lain.

Dia akan ke rumah teman Syarif, seorang pengangguran yang pandai dalam semua hal yang berbau teknologi, komputer, dan bahkan meretas, walau Martin tau bahwa Ibrahim juga cukup pandai dalam melakukan hal yang berbau teknologi dan sebagainya, namun dia tidak ingin bekerjasama dengan Ibrahim, dia sudah muak dengan pria yang satu ini.

"Martin?" Ibrahim saat membuka pintu dan melihat Martin tepat berada di hadapannya.

"Sore, Ibrahim," sapa Martin. Ibrahim, dia terlihat menampilkan wajah lusuh dsn terkejut, rambutnya agak berant
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status