Share

Chapter 184

"Apa kau yakin melihat bercak darah di sini?" tanya Ibrahim pada Syarif yang sedang membungkuk memeriksa, dimana bercak darahnya? Dimana pecahan belingnya? Kenapa semuanya hilang? Beberapa helai rambut, kenapa bisa menghilang secara tiba-tiba?

"Aku yakin."

"Aku rasa kau hanya melamun sejak tadi, ayo, kita masih punya banyak urusan," ucap Martin.

Sementara Syarif, dia menatap Ibrahim dengan tatapan curiga, dia semakin curiga saat dia melihat leher Ibrahim seperti berkeringat. Namun tanpa bukti, dia tidak bisa menuduhnya, apalagi, Martin sudah terlanjur percaya dengan Ibrahim.

"Bukan percaya, hanya saja tidak mungkin dia melakukannya, dia," kata Martin, mereka berjalan ke arah mobil.

Syarif hanya menggeleng, dia terlihat mengambil catatannya, dia menulis sesuatu.

"Tersangka pertama, Ibrahim." Dia mengucapkannya sambil menulisnya di dalam catatannya.

"Kenapa menjadikan Ibrahim sebagai tersangka?"

"Siapa saja bisa menjadi tersangka, bahkan Anda Tuan," kata Syarif, kemudian membuat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status