Share

Chapter 182

Lizzia beberapa kali menelan ludahnya saat dia menemukan bahwa Nigel saat ini tepat berada di hadapannya. Matanya cukup membulat dan rasa takut muncul dalam dirinya akan dihukum. Dia sedikit memundurkan tubuhnya dan bibirnya sedikit menganga, kedua kelopak matanya juga berkaca-kaca.

"Hello sayang," ucap Nigel, tersenyum pada Lizzia yang kini berusaha menggerakkan tangannya dan ingin menutup pintu, namun tangan Nigel dengan cepat menahan pintunya dari depan dan dia juga melangkah masuk hingga ke bingkai pintu.

"Dengan siapa lagi kau tidur malam ini? Kenapa tidak memberitahu ayah? Sayangku?"

Lizzia tidak menjawab, dia hanya menelan ludah, bibirnya kaku, dan tiba-tiba, Raisi yang terlihat mengenakan handuk untuk menutupi tubuh bagian bawahnya kini muncul dan berkata, "Ada apa? Zia? Kenapa berhenti?" Raisi bertanya namun pertanyaan itu terjawab saat dia sendiri melihat Nigel di hadapan Lizzia.

"Halo Raisi, bagaimana kabarmu keponakanku? Bagaimana dengan ayahmu?" tanyanya, dia masih be
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status