Share

Chapter 18

Andira terlihat sedang berbincang dengan seorang pria yang sedang membersihkan kebun belakang rumah Dailuna. Pak Rustam namanya. Tangan Andira terlihat menggenggam sebuah gelas berisikan minuman dingin, sesekali Andira tertawa saat berbincang dengan Pak Rustam yang cukup memiliki humor yang baik.

Pak Rustam memang sudah sangat lama berkerja di kediaman Dailuna sebagai tukang kebun, bahkan dia sudah ada saat orang tua Martin masih hidup dan juga melayani kedua orang tua Martin di kediaman Dailuna.

"Oh iya Pak, aku mau nanya soal ibu aku di sini, apa ibuku itu pernah kena marah sama majikan di rumah ini?" tanya Andira pada Pak Rustam.

"Ah, Bapak tidak pernah melihat Bu Ana itu membuat kesalahan dan tidak pernah melihat dia kena marah. Tahulah Tuan dan Nyonya Dailuna itu tidak pernah bersikap kasar sama kami, bahkan Tuan besar di rumah ini tidak banyak bicara cukup memerintahkan dan kami melakukannya dengan baik. Apa Eneng pernah kena marah?" ujar Pak Rustam sambil

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
erna permatasari
ketikannya penulis typo nya kadangan bikin bingung sama penulisan tokohny..
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status