Share

Chapter 44

Sarah masuk ke dalam kamarnya dan tak melihat Martin berada di sana. Sarah bahkan tak menemukan Martin berada di ruangannya. Sarah berusaha untuk tidak peduli dengan keberadaan Martin, dia berusaha untuk tidak memikirkan Martin dan berusaha menutup matanya.

Sementara Raisi dia tidak bisa tertidur karena memikirkan penolakan Andira, Raisi menebak bahwa penolakan Andira terhadapnya itu ada kaitannya dengan ayahnya. Raisi berkali-kali menutup matanya namun hatinya resah memikirkan kenapa Andira sampai menolaknya.

Raisi membangunkan badannya dan berjalan keluar dari kamarnya, dia berjalan menuju kamar Andira tapi kamar Andira terkunci rapat, Raisi berfikir bahwa Andira mungkin sudah tertidur sehingga dia mengunci kamar tidurnya.

Raisi ingin mengetuk namun mengurungkan niatnya karena dia tahu bahwa semuanya akan sia-sia jika ada campur tangan ayahnya.

Raisi kembali ke kamarnya namun kepalanya masih saja memikirkan Andira. Raisi memandang ke arah ponselnya dan

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status