Share

Bab 11

last update Last Updated: 2021-08-24 12:16:57

Royhard adalah kekasih Zeira sewaktu mereka duduk di bangku Sekolah Menegah Atas, namun setelah lulus Royhard kembali ke Prancis untuk melanjutkan kuliah di salah satu universitas termana di Prancis. Namun sampai saat ini Roy tidak pernah kembali ke Indonesia, mereka hanya berkomunikasi melalui telepon selama 2 tahun ini.

******

Reyhan yang sedang dalam perjalanan menuju kantor agama, ia juga merasakan hal yang sama. Dia tidak merasa bahagia, sebab dia tidak menginginkan pernikahan ini. Dia melakukan ini hanya karena untuk mendapatkan warisan orangtuanya. Dia tidak ingin jika adik tirinya yang akan mendapatkan warisan terlebih dahulu. Sebab orang tuanya sudah membuat perjanjian, * bagi siapa yang akan menikah terlebih dahulu dan memiliki anak ! Dia akan mendapatkan 60% saham perusahaan.* 

Tidak lama Reyhan telah tiba di kantor agama, dengan memakai sepatu kulit berwarna hitam, jas hitam, dengan celana yang berwarna senada yang membuat ke tampannya semakin terpancar yang membuat semua mata tertuju kepadanya. Dia berjalan dengan santai masuk ke dalam ruangan dan duduk di bangku yang telah disediakan. Dia memutar matanya kearah sebela kanan dan melihat Zeira sedang berjalan didampingi 2 wanita " dia sangat cantik, bahkan aku tidak pernah terpikir kalau dia secantik ini " ucap dalam hati Reyhan.

Zeira sangat cantik saat ini, gaun berwarna pink muda yang ia pakai sangat sesuai dengan tubuhnya ditambah lagi dengan riasan tipis di wajahnya, yang membuat dirinya menjadi terlihat lebih anggun dan sempurna.

*****

Acara pernikahan pun berjalan dengan lancar dan singkat, tidak ada yang spesial di acara ini, dan tidak ada resepsi seperti pernikahan pada umumnya.

Saatnya mereka akan pulang ke kediaman Reyhan. Zeira sedikit bingung untuk masuk ke dalam mobil karena gaun yang ia pakai. Lalu Reyhan membantunya. " Jika kamu tidak bisa melakukannya, sebaiknya kamu minta tolong." Ucap Reyhan dengan wajah angkuhnya.

Zeira hanya diam dan menundukkan kepalanya. Di perjalanan menuju kediaman Reyhan tidak ada satupun yang berbicara di dalam mobil itu, semua saling acuh tidak acuh.

Tiga puluh lima menit kemudia, mereka telah tiba di rumah istana Reyhan. Bara sang Sopir segera membuka pintu untuk Reyhan dan  Zeira. Semua pelayan dan pengawal telah berdiri di depan pintu utama untuk menyambut kedatangan mereka. " Selamat Tuan dan Nyonya " ucap para pelayan dan pengawal.

" Hm apa kamar sudah disiapkan ?"

"Sudah Tuan" 

" Antarkan dia ke kamarnya." Sontak membuat Zeira kaget * haaah kamarnya ?* Tanya dalam hati zeira. Namun dia tetap mengikuti para pelayan yang membantunya naik ke kamar yang berada di lantai 2 rumah itu. " Silahkan masuk Nyonya, ini kamar khusus untuk nyonya, jangan membuka gaunnya sebelum tuan muda datang nyonya " lalu para pelayan itu keluar dari kamar.

Zeira memutar matanya untuk melihat setiap sudut kamar yang dilengkapi dengan probotan mahal, tempat tidur yang berukuran king size yang dibalut dengan seprai berwarna putih, lemari yang memiliki 8 pintu dengan warna gold yang menambah kesan kemewahan. Namun melihat itu semua tidak membuat ia bahagia. Dia hanya duduk diam di atas tempat tidurnya, dan tidak mengganti gaunya seperti yang dikatakan pelayan itu.

Tidak lama tiba-tiba pintu terbuka dan Reyhan muncul dari balik pintu. Tetapi Zeira tetap saja menundukkan kepalanya dan tidak berani melihat Reyhan.

" Apa kamu sudah siap " ucap Reyhan dengan tiba-tiba.

Zeira menggigit bibir bawahnya dengan kuat karena takut " tetapi ini masih siang pak "

" Melakukannya tidak harus malam, siang juga bisa " sambil Reyhan membuka kancing baju Zeira dari belakang. Yang membuat jantung Zeira berdebar.

" Bisakah kita melakukanya nanti malam saja Tuan, saya sedikit lelah, karena pakaian ini sangat berat di tubuhku."

Reyhan menghentikan gerakan tangannya " baiklah, siapkan tenagamu untuk nanti malam." Lalu ia pergi dengan wajah yang kesal. 

*Huuuhhh....* Zeira menghela napasnya dengan kasar, hatinya terasa tenang, karena dia lolos untuk siang ini. Setelah itu dia mengambil ponsel dari dalam tas mininya lalu menghubungi Vivi.

" Iya Ra, kamu sudah di mana ?" Ucap Vivi dari balik ponselnya 

" Vi saya masi ada urusan, mungkin hari ini saya tidak bisa kesana, tolong minta perawat untuk mengurus ayahku "

" Kamu di mana Ra ? Kenapa kamu tidak bisa pulang ?"

" Besok aku akan menceritakannya kepadamu. Ayah di mana Vi ?"

" Paman sedang tidur, kamu tenang saja panam Sudan lebih baik. Cepatlah selesaikan urusanmu agar kamu bisa kembali."

"Terima kasih sudah menolongku vi. Nanti aku akan menghubungimu kembali." Lalu dia mematikan sambungan teleponnya dan merebahkan tubuh di atas tempat tidur tanpa membuka gaunnya

*

*

*

*

*

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (43)
goodnovel comment avatar
Nien Dede
menarik..lanjut!!!
goodnovel comment avatar
pariyem sp
hmm menarik
goodnovel comment avatar
Abdul Nasir
suatu jalan yang berliku liku.
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 227

    Satu bulan telah berlalu, Vivi sudah pulang dari rumah sakit. Bahkan saat ini ia, Roy dan putrinya sedang berada di kediaman Nicolas. Mereka sudah 3 hari menginap di sana, karena permintaan dari kedua mertuanya.Saat ini keluarga Nicolas telah berkumpul di ruang tamu bersama beberapa notaris dan pengacara. Richard sengaja mengundang mereka datang ke kediaman Nicolas, karena hari ini ia akan membagi warisan kepada kedua putranya. Sebenarnya Reyhan dan Roy menolak keputusannya. Tetapi Richard tidak ingin anaknya menjadi pecah di kemudian hari karena harta warisan, di mana saat itu ia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Sebelum ia menutup mata, Richard ingin melihat anak dan cucunya bagai dan berdamai."Daddy kenapa harus terburu-buru seperti ini ?" Ucap Reyhan"Ini tidak terburu-buru sayang. Daddy sudah tua, sudah sepantasnya membagi warisan untuk kalian" jawab Richard"Iya, apa yang dikatakan Daddy itu adalah benar sayang. Karena umur tidak ada yang t

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 226

    Zeira menjalani hari-harinya dengan penuh kebahagiaan, walaupun terkadang sikap Reyhan membuatnya kesal, tetapi ia sangat bahagia dengan cara Reyhan memperlakukannya dan menghargainya, bahkan akhir-akhir ini, pria tampan itu selalu memanjakan Zeira bagaikan anak kecil.Satu bulan terakhir ini, Reyhan seringkali membawa anak dan istrinya makan malam di luar dan membawanya jalan-jalan. Pria tampan itu sudah mulai mengatur waktunya untuk bekerja dan waktu untuk keluarga, ia sudah jauh berubah dibandingkan hari-hari sebelumnya. Dulu ia selalu sibuk mengurus perusahan, samapi ia tidak ada waktu untuk Zeira dan anaknya."Sayang, bagaimana kalau Minggu depan kita pergi berlibur ?" Ucap Reyhan. Saat ini Zeira, dan Reyhan sedang duduk santai di kursi santai yang terletak di samping kolam renang sambil melihat Andrian dan Andela bermain di taman bersama baby sitter"Minggu depan ?" Ucap Zeira untuk memperjelas kata-kata Reyhan"Hm..." Sahut Reyhan

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 225

    Zeira sengaja tidak membawa putrinya Andela, ia berencana akan pulang setelah selesai makan siang bersama Reyhan. Tetapi saat ia meminta pulang, Reyhan justru tidak mengizinkannya. Pria tampan itu meminta Zeira untuk pulang bersama dengannya. Akhirnya Zeira meminta Reyhan untuk menghubungi Bara dan menyuruhnya menjemput Andela ke kediaman Nicolas.Hanay butuh waktu 1 jam 20 menit, Bara sudah tiba di ruangan Reyhan sambil membawa Andela.Tok....tok....tok.... Seseorang mengetuk pintu ruangan Reyhan"Masuk" sahut suara bariton dari dalam"Permisi tuan, nyonya" Bara menjulurkan kepala dari balik pintu. Ia melangkah menuju Zeira dan memberikan Andela kepada ibunya."Anak sayang mama" ucap Zeira sambil mencium kedua pipi tembem putrinya yang sedang tertidur pulas."Terima kasih ya paman" ucap Zeira kepada Bara."Sama-sama nyonya. Kalau begitu aku permisi dulu tuan, nyonya" Bara melangkah meninggalkan ruangan Reyhan.Zeir

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 224

    Mimpi yang indah membuat Zeira terlambat bangun dari tidurnya, saat wanita cantik itu membuka mata di pagi hari ! Reyhan sudah tidak ada lagi di sampingnya. Ia refleks bangkit dari ranjang melangkah terburu-buru masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Setelah itu ia melangkah ke luar dari kamar menuruni anak tangga menuju ruang makan."Bibi, apa tuan sudah sarapan ?" Ucap Zeira setelah tiba di meja makan dan melihat Reyhan tidak ada di sana"Tuan sudah pergi satu jam yang lalu nyonya. Tuan hanya sarapan roti dan teh" sahut pelayan Siti"Oh, baiklah" sahut Zeira. Ia merasa bersalah karena tidak melayani Reyhan sebelum berangkat ke kantor. Biasanya ia selalu membuatkan teh dan sarapan untuk suaminya."Nyonya ingin sarapan apa pagi ini ?" Tanya pelayan"Sarapan roti saja bi" sahut Zeira"Baik nyonya" pelayan bergegas masuk ke dapur membuat roti panggang untuk Zeira. Setelah 10 menit, Siti kembali ke meja

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 223

    Tidak terasa waktu telah berputar, hari pun berganti. Kini usia kandungan Vivi memasuki tujuh bulan. Di mana saat ini mereka sedang mengadakan doa tujuh bulanan di kediamannya. Acara doa itu hanya di hadiri oleh para kerabat dekat dan tetangga, tentunya Zeira dan Reyhan beserta kedua anaknya.Setelah para undangan kembali ke rumahnya masing-masing. Keluarga Nicolas berkumpul di ruang tamu sambil berbincang-bincang. Reyhan dan Roy sedang membicarakan tentang warisan yang akan dibagi setelah Vivi melahirkan anaknya."Apa daddy sudah menghubungi kamu ?" Tanya Reyhan kepada Roy"Iya, daddy menghubungiku dan Vivi tadi pagi" jawab Roy"Apa daddy mengatakan sesuatu ?" Reyhan kembali bertanya"Tidak. Daddy dan mama hanya mengatakan kalau mereka akan ke Indonesia setelah Vivi melahirkan" sahut Roy dengan jujur "ada apa kak ?" Lanjut Roy bertanya"Daddy berencana ingin membagi warisan untuk kita berdua" jawab Reyhan."Benarkah

  • Nafsu Istri Muda    Bab. 222

    Tiga bulan telah berlalu, kehidupan keluarga Nicolas dipenuhi dengan kebahagiaan. Mereka menjalani aktifitasnya masing-masing. Saat ini hanya tinggal Zeira, Reyhan dan kedua anaknya yang tinggal di sana, karena Roy dan Vivi sudah pindah ke rumah yang baru mereka beli satu bulan yang lalu, dan Roy saat ini sudah tidak bekerja sama lagi dengan Carles, ia mengundurkan diri dari sana karena Zeira memintanya untuk memimpin perusahaan NIWIRA, sedangkan Zeira fokus untuk mengurus kedua buah hatinya."Mas, apa hari ini kamu ada kesibukan ?" Ucap Zeira. Saat ini mereka sedang menikmati sarapan pagi di ruang makan."Tidak, ada apa sayang ?" Sahut Reyhan"Jika tidak ada ! Aku ingin mengajak mas untuk berbelanja pakaian anak-anak""Oh, tentu saja bisa sayang. Aku pasti menemani kamu" sahut Reyhan"Terima kasih mas. Kalau begitu aku siap-siap dulu ya" Zeira melangkah meninggalkan ruang makan menuju kamarnya. Ia sebenarnya tidak ingin berbelanj

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status