Share

Bab 7

Author: Ursula
"Apa katamu tadi?"

Suara Ashley terlalu lirih, sampai-sampai Noah tak bisa mendengar dengan jelas apa yang diucapkan.

Ashley melepaskan diri dari pelukan Noah yang terlalu erat, lalu berkata datar, "Nggak ada. Malam ini aku masak buat kamu ya."

Hubungan mereka dimulai saat usia 18 tahun, di musim panas itu, saat Noah memasakkan makanan untuknya.

Sesudah makan, Noah bertanya bagaimana masakannya. Ashley langsung melontarkan semua kata pujian yang terlintas di benaknya untuk memuji Noah.

Kemudian, Noah yang tersipu dan gugup memegang tangan Ashley. "Ashley, jadi pacarku ya? Nanti aku masak buat kamu setiap hari."

Saat itu, Ashley merasa dirinya adalah orang paling bahagia di dunia. Harapannya yang ditulis dalam kapsul waktu benar-benar menjadi kenyataan.

Usia 18 tahun adalah masa muda yang polos dan indah. Satu ciuman sederhana saja bisa membuat mereka berdua malu berhari-hari.

Sejak saat itu, mereka tak pernah terpisahkan. Saat orang tua Ashley meninggal dunia dalam kecelakaan, Noah yang terus mendampingi dan membantu Ashley bangkit dari kesedihan.

Saat Noah mulai memimpin perusahaan dan dijegal oleh para senior, Ashley berada di sampingnya. Terus menemani, menyemangati, dan bersama-sama menghadapi pertarungan otak melawan para pemegang saham.

Mereka pernah bertengkar, pernah saling melukai, tetapi tak pernah terpikir untuk benar-benar berpisah. Namun kini, masa muda akhirnya berakhir.

Wajah Noah penuh semangat. "Wah, malam ini aku bakal makan enak. Aku bantuin kamu ya?"

Ashley menolak, "Nggak perlu, biar aku sendiri."

Dalam waktu sejam, Ashley sudah menyajikan tiga lauk dan satu sup. Mereka duduk bersama di ruang makan dan hendak mulai makan.

Namun, ponsel Noah mulai berdering berkali-kali. Dia sempat menolak berkali-kali, tetapi akhirnya diangkat juga.

Setelah itu, ekspresinya berubah. Dia menatap Ashley dan berucap, "Ashley, maaf. Tiba-tiba ada urusan mendesak di kantor ...."

Alasan klasik yang sudah basi. Namun, Ashley tak membongkarnya, hanya tersenyum tipis. "Kamu pergi saja. Urusan kantor memang lebih penting."

Noah langsung berdiri dan buru-buru keluar. Sampai di depan pintu, dia sempat menoleh untuk berkata, "Ashley, tunggu aku ya. Aku bereskan semua urusan dan langsung pulang."

Ashley hanya tersenyum tanpa berkata apa-apa. Dia tahu ucapan Noah yang sekarang tidak bisa dipercaya lagi.

Benar saja, tak lama kemudian Ashley menerima video dari Yessy. Dalam video itu, di atas ranjang yang berguncang hebat, Noah tengah berhubungan intim dengan Yessy.

Yessy sempat mendorong pundak Noah dengan manja. "Tuan ... lepasin aku dong. Nyonya masih nunggu Tuan buat makan bersama ...."

Noah malah memeluknya lebih erat, suaranya serak. "Biarin dia nunggu. Sekarang aku cuma ingin makan kamu ...."

"Dasar menyebalkan ...."

Ashley menonton video itu tanpa ekspresi, lalu langsung menyimpannya. Setelah itu, dia memakan semua makanan di meja sendirian, sampai kekenyangan hingga ingin muntah. Sisa makanan pun dibuang ke tempat sampah.

Kemudian, dia menelpon yayasan Amal dan menyumbangkan semua barang-barangnya dari rumah ini.

Mulai dari perhiasan mewah sampai pakaian yang pernah dia pakai, tak ada satu pun yang disisakan. Melihat rumah yang kini kosong separuh, barulah Ashley merasakan sedikit lega.

Keesokan paginya, Ashley membawa koper dan berangkat ke bandara. Sebelum masuk ke pesawat, dia mengunggah semua video dan foto yang selama ini disimpan ke media sosial.

Saat pesawat perlahan naik hingga ketinggian 6.000 meter, Ashley memandang ke luar jendela pesawat, ke arah matahari pagi.

Matahari bersinar hangat. Mulai sekarang, segala hal yang berhubungan dengan Noah tak lagi ada kaitan dengan hidupnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 23

    Namun, benarkah Noah akan membiarkannya pergi begitu saja?Sejak percakapan antara Ashley dan Julie hari itu, sikap Julie benar-benar berubah. Dia tak pernah lagi berkata tajam, bahkan nadanya kini terdengar agak ramah.Noah juga pulih dengan sangat baik. Setengah bulan kemudian, dia sudah bisa berjalan sendiri.Ashley hanya sering menjenguk di awal-awal. Setelahnya, dia baru datang dua atau tiga hari sekali.Sebulan berlalu dengan cepat. Noah pun sudah nyaris sembuh total. Ashley memesan tiket pesawat ke Negara Herado untuk keesokan harinya.Malam itu, Noah datang ke rumah Ashley dan membawa banyak makanan. Di wajahnya tersungging senyuman pahit."Ashley, aku datang untuk mengantar kepergianmu." Mulutnya memang mengatakan itu, tetapi sebenarnya dia lebih ingin menggunakan makan malam ini untuk menahan Ashley agar tidak pergi.Sebulan terakhir, dia telah mencoba berbagai cara untuk memenangkan kembali hati Ashley, tetapi gagal. Ini adalah harapan terakhirnya.Ashley tahu maksud Noah, t

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 22

    Menghadapi pengakuan cinta yang datang begitu tiba-tiba, Ashley langsung terpaku, tidak tahu harus merespons seperti apa."Aku ... kamu ....""Nggak perlu dijawab sekarang," kata Jayden tenang. "Aku juga nggak berniat memaksamu. Aku hanya merasa ... hal seperti menyatakan perasaan sebaiknya dilakukan langsung oleh orangnya sendiri.""Kalau sebulan dari sekarang kamu kembali, tolong beri aku jawabanmu ya?""O ... oke.""Mm. Sampai saat itu, kita tetap seperti teman biasa saja."Setelah menutup telepon, Ashley bangkit dan pergi mencuci muka. Tak lama kemudian, terdengar suara Julie dari luar kamar.Begitu tiba, dia langsung memperhatikan putranya penuh kekhawatiran. Ketika tahu bahwa Noah tidak bisa tidur semalaman karena menahan sakit, dia langsung naik pitam dan hendak mencari dokter dan perawat untuk dimarahi.Akhirnya, Noah yang menghentikannya. Begitu melihat Ashley keluar dari ruang istirahat, ekspresi Julie langsung berubah masam dan nada suaranya tajam."Noah kesakitan sampai sem

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 21

    "Kenapa nggak mungkin? Kakakku belum nikah, kamu juga belum nikah. Bukankah kalian pasangan yang cocok? Kalau kamu jadi kakak iparku, kita nggak akan punya masalah antara ipar. Malah aku bisa sekalian bantu kamu hadapin ibuku. Ini benar-benar untung besar!" Zoey semakin semangat, seolah-olah ingin mereka langsung menikah di tempat.Ashley hanya bisa menghela napas. "Zoey, jangan bercanda. Mana mungkin kakakmu suka sama aku?"Jayden memang tidak punya pacar, tetapi dengan kualitasnya, dia bisa memilih siapa saja yang dia mau. Mana mungkin dia tertarik pada wanita yang pernah menikah dan pernah mengalami kerusakan wajah seperti dirinya?Namun, kata-kata Zoey selanjutnya justru membuat Ashley terkejut luar biasa. "Kenapa nggak mungkin? Kakakku memang suka sama kamu!""Apa?" Ashley menggeleng tak percaya. Apa dia sedang berhalusinasi?Karena sudah terlanjur, Zoey akhirnya mengungkapkan semuanya, "Serius, aku lihat dia diam-diam simpan fotomu di ponselnya.""Sebelum kamu naik pesawat waktu

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 20

    Suara Ashley tetap tenang saat melanjutkan, "Dulu aku pernah menyelamatkan nyawamu. Sekarang kamu juga sudah menyelamatkanku. Noah, kita sudah impas."Noah menggeleng. "Nggak, utangku padamu nggak akan pernah lunas. Kumohon, izinkan aku tetap di sisimu untuk menebus kesalahan.""Aku nggak butuh kamu menebus apa pun. Saat ini aku baik-baik saja. Wajahku sudah pulih dan setiap hari yang kujalani dengan bahagia bersama temanku di Negara Herado. Kalau kamu memaksakan dirimu tetap di sisiku, itu hanya akan menyakitiku."Bibir Noah bergetar. Dia tahu, melepaskan saat ini mungkin adalah pilihan terbaik bagi mereka berdua.Namun, saat membayangkan bahwa mulai sekarang Ashley tak lagi menjadi miliknya, bahwa dia tidak bisa lagi menyentuh atau memeluknya, dadanya terasa seperti dihujam ribuan pisau.Akhirnya, dia berkata dengan suara lemah, "Beri aku sebulan saja. Aku hanya memintamu tinggal di sisiku selama sebulan. Setelah itu, kalau kamu tetap ingin pergi, aku sendiri yang akan mengantarmu."

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 19

    "Ashley, bisa tolong datang ke rumah sakit sebentar? Noah sudah sadar, dia ingin bertemu denganmu.""Baiklah, aku akan segera ke sana."Ashley langsung naik mobil dan buru-buru kembali. Saat tiba di rumah sakit, malam sudah larut.Begitu melihat Ashley, Julie langsung memasang wajah masam dan berkata, "Sudah jam berapa sekarang? Dasar nggak tahu balas budi! Kamu sengaja datang terlambat untuk pasang harga ya?"Ashley yang sejak tadi menahan emosi sepanjang perjalanan akhirnya tak mau lagi bersikap sopan. "Bu Julie, aku nggak berutang apa pun kepada kalian. Jadi, kalau kamu masih nggak bisa bersikap sopan, aku rasa nggak ada gunanya aku tetap di sini."Julie membalas dengan nada tinggi, "Kenapa kamu bilang nggak berutang? Noah jadi seperti ini karena menyelamatkanmu!"Ashley menoleh ke arahnya. "Kalau begitu, apa kamu tahu siapa yang ingin menabrakku?"Julie menyahut dengan murka, "Siapa pun dia, karena dia berani melukai anakku, aku nggak akan pernah melepaskannya!""Yang menabrakku ad

  • Nafsu Sesaat Dibayar Penyesalan   Bab 18

    Ashley mengangkat tangan dan menepis pergelangan tangan Julie dengan tegas, melemparkannya ke samping."Dulu aku menghormatimu sebagai orang yang lebih tua, makanya aku bersabar dan menahan diri. Tapi sekarang kita sudah nggak ada hubungan lagi, jadi berhenti bersikap seolah-olah kamu masih mertuaku."Wajah Julie sampai memucat karena marah. "Ashley, kamu benar-benar perempuan nggak tahu diri! Anakku sekarang antara hidup dan mati karena menyelamatkanmu, tapi kamu malah buru-buru ingin cuci tangan dari semua ini. Kamu masih punya hati atau nggak?""Dia menyelamatkanku karena keinginannya sendiri. Bisa hidup atau nggak, itu tergantung nasibnya sendiri." Ashley menatap Julie lekat-lekat. "Aku rasa kalimat ini nggak asing buatmu, 'kan?"Dulu saat Ashley terluka parah dan terbaring di ruang ICU demi menyelamatkan Noah, Julie yang mengatakan kalimat itu tepat di depan anaknya sendiri.Tubuh Julie sampai bergetar karena marah. "Benar, memang aku yang bilang. Tapi, bukankah Noah tulus mencint

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status