Share

Isi Kotak Ayah

Setelah Map tersebut terbuka, Ayah menarik isinya.

"Lihat ini, Arumi ... " ujarnya tersenyum.

Sontak mataku membelalak, melihat apa yang Ayah keluarkan dari dalam Map itu.

"Ayah menyimpan ini semua bukan karena tidak ikhlas atau ingin diakui ..."

Tatapan mata kami bertemu setelah Ayah menjeda kalimatnya.

"Ini semua hanya cara Ayah agar tidak merasa semakin bersalah."

Aku mengambil bundelan kertas-kertas usang tersebut. Beragam bukti transfer sejumlah uang terlihat paling atas. Ada sebagian yang telah berwarna kekuningan bahkan tidak sedikit yang tulisannya sudah sulit terbaca.

Aku mulai membongkar semuanya sampai pada surat-surat yang dapat dipastikan telah berusia puluhan tahun di bagian paling bawah dari bundelan.

"Ayah selalu mengirimkan untukmu sebagai kewajiban seorang Ayah." Penjelasan Ayah tidak kutanggapi karena aku mulai membaca surat-surat itu.

"Ayah berhenti mengirimkan biaya untukmu setelah kamu menikah ..."

"Jadi Wak Djalil tahu keberadaan Ayah?" tanyaku memotong penjelas
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status