Share

Baab 36

mulai bangkit. Sedikit rasa sakit yang tersisa di bagian sana, membuat gadis itu mBerlianeringis menahan tekanan ketika berdiri.

"Kamu kuat berjalan? Kalau enggak, duduk aja di kursi roda."

Gadis itu menurut saja. Ia duduk di atas kursi roda yang menuju ke tempat makan. Mereka mulai menikmati sarapan sederhana.

"Oh, ya, aku sudah putuskan, malam ini masih bisa menginap di sini. Setelah kamu benar-benar sehat, aku akan pulang. Nanti malam aku akan tidur di ruang tamu."

Berlian terus saja diam dengan tatapan kosong. Entah dengar atau tidak, gadis itu teringat Ibunya. Apakah nasibnya kelak akan seperti Lela, atau ... semakin menyedihkan.

Berlian menghentikan mulutnya mengunyah. Air mata kembali luruh dan ia segera menyekanya. "Maaf, saya sudah membuat, Mas, kerepotan. Saya akan pergi setelah ini."

"Jangan! Rumah ini adalah rumahmu. Ini hakmu. Tinggallah di sini sampai kapanpun kamu mau." Arham meneguk air putih dalam gelas. Ia agak kecewa dengan keputusan Berlian barusan.

"Kita tidak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status