Share

Bab 35

"Sekarang kamu bisa tinggal di sini. Tapi, aku enggak bisa di sini terus. Aku harus pulang." Pria dengan kemeja putih yang dibalut jaket hitam itu mendorong Berlian di atas kursi roda memasuki sebuah rumah minimalis modern. Semua bernuansa putih mulai dari tembok hingga lemari hias dan segala perabotannya.

Berlian tertunduk. Ia bingung kenapa jalan hidupnya harus begini. Ia tak mengatakan apapun.

"Kamu tidak usah pikirkan ucapan mereka semalam. Ini terjadi karena semua sudah kehendak Yang Maha Kuasa." Pria itu terus mendorong kursi roda hingga ke dalam kamar. Melihat Berlian masih diam begitu, Arham jadi sungkan.

"Oh, ya, ini ada nafkah buat kamu. Aku harap, kamu mau pergunakan nanti. Kalau kurang, nanti aku kasih lagi. Ini juga ada ponsel, hanya ada nomorku di sana. Kapan saja kamu butuh uang, ketik pesan saja. Tapi, jangan menelpon." Arham meletakkan lembaran merah di atas nakas.

Pria itu keluar dari kamar. Ia mengecek bahan makanan di dapur. Ia tak tahu jika Berlian kini tengah t
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status