Share

Bab 58

"Kalau begitu, aku tau apa yang harus aku lakukan." Seringai tajam melukis di bibir Alby. Mata hati telah buta karena cinta.

.

Siang itu, Arham menjemput Sherina di sekolah dan ternyata kata satpam sudah dijemput oleh seseorang. Kata pria berseragam putih itu, namanya Berlian. Sontak Arham tersenyum dan tenang. Ia segera memacu kendaraan besinya lagi membelah jalanan.

Yang ia tuju sekarang adalah sebuah rumah sederhana yang ia hadiahkan untuk istri keduanya. Tak lupa membawa buah tangan untuk mereka. Seakan lupa dengan Nayla, pria itu terus memangkas jarak antara tempat ia berdiri dan sebuah pintu yang masih tertutup rapat.

"Assalamualaikum? Berlian, Sherina? Bukain, dong!" teriaknya dari luar. Namun, rumah itu tampak sepi.

***

Suasana begitu sepi. Deru angin menyibak rambut pria itu. Seakan menekan keadaan yang semakin jelas. Tak ada siapapun di sana. Ingin bertanya tetangga, tetapi tak satupun yang pintunya terlihat terbuka. Arham jadi sungkan.

Sejenak, pria berpeluh itu tertundu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status