Share

Bab 39

"Ha-Hana?"

"Lagi bikin apa, Mbak? Kenapa ga panggil Hana? Kan nanti dibantuin," ucapnya.

"O-oh, ini mau bikin teh buat Mas Haris," jawabku.

"Oh, dia ngelamun lagi, ya? Kayaknya memang cinta banget sama Mbak Arum, makanya sampe ngelamun terus," ucap Hana sambil berlalu ke kamarnya.

Meski kesal karena dia membawa-bawa Arum, tapi setidaknya aku bisa bernapas lega karena dia tak curiga. Andai tadi ketahuan, bisa-bisa aku langsung diusir dari sini.

"Membayangkannya saja aku udah merinding," ucapku sambil menatap botol kecil yang sempat kumasukan ke dalam saku.

"Kamu harapanku satu-satunya. Semoga setelah ini Mas Haris akan berpaling dari Arum dan kembali padaku,"

Kupegang teh itu dengan tangan normalku, sementara untuk memutar roda, aku menggunakan lengan sebelah kiri. Meski terasa kaku, namun aku seperti sudah terbiasa sekarang.

Aku mendekat pada Mas Haris, dan menyerahkan air minum itu di setelahnya. Setelahnya aku tersenyum, dan memanggil Mas Haris yang seperti tengah melamun.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status