Share

Bab 42-Awal dari perjuangan

Entah untuk keberapa kalinya gadis itu melihat benda bulat yang terus berputar dan mengeluarkan suara berulang.

Tik! Tik! Tik!

"Terjadi lagi," katanya dengan helaan napas bosan, kesal dan kecewa.

"Tapi, kenapa selama ini?" tanyanya entah pada siapa.

Binar sudah menunggu Dirgantara selama dua jam, tetapi sampai saat ini pemuda itu belum juga terlihat bahkan tidak membalas pesannya jika benar dia datang terlambat.

Padahal gadis itu sudah memutuskan jawaban yang ditanyakan pemuda itu tempo hari. Namun, melihat sikap pemuda itu ia kembali ragu, apakah Dirgantara serius atau justru hanya mempermainkannya?

***

"Ah, sial! Ini sdah telat banget." Pemuda itu berkendara dengan sangat cepat.

Setelah sampai, secepat mungkin ia memparkirkan motornya di sembarang tempat tidak peduli dengan teguran petugas parkir serta beberapa orang yang ada di sana. Karena yang ada dipikirannya sekarang ini hanyalah menemui gadis yang pasti sekaran

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status