Share

Bab 185

last update Huling Na-update: 2025-11-06 16:47:38

Ledakan demi ledakan terus bergema di platform nomor satu.

Kael dan Huo Yan bergerak dengan kecepatan yang hampir tidak bisa diikuti oleh mata penonton biasa—hanya bayangan kabur yang saling bertabrakan—menciptakan kilatan cahaya perak dan merah yang menyilaukan.

BOOM! BOOM! BOOM!

Setiap kali tinju mereka bertemu, gelombang kejut menyapu seluruh platform—lantai batu giok merah semakin hancur—formasi spiritual yang terpasang di platform itu mulai berkedip—menandakan bahwa formasi itu hampir mencapai batasnya.

Huo Yan tertawa keras di tengah pertarungan—matanya berbinar dengan kegembiraan yang tidak bisa disembunyikan.

"Ini dia! Ini yang aku cari!"

Ia mengayunkan tinjunya dengan kekuatan penuh—api di sekitar tubuhnya semakin besar—semakin ganas—semakin tidak terkendali.

Teknik Api Surgawi: Tsunami Api!

Api di sekitar tubuhnya meledak—membentuk gelombang api raksasa yang menyapu seluruh platform—tingginya mencapai puluhan meter—panasnya sangat ekstrem hingga udara di sekitarnya mulai ter
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 277

    Setelah beberapa detik—Kael akhirnya mendengar tangisan bayinya."UWAAAAHHH!!!"Ia melepaskan pelukan Evelyne dengan perlahan, lalu berbalik menuju box bayi di sudut ruangan.Dan saat ia melihat bayinya untuk pertama kalinya—Bayi laki-laki kecil dengan mata hitam yang indah, dengan wajah yang mungil dan merah karena menangis, dengan tangan kecil yang menggenggam selimut—Air mata Kael mengalir lagi.Jujur saja... dia belum pernah menangis sebanyak ini.Ia mengulurkan tangannya dengan sangat hati-hati, lalu menggendong bayinya dengan gerakan yang sangat perlahan, sangat lembut. Khawatir melukai.Khawatir terlalu kuat.Khawatir tidak bisa melindungi makhluk kecil yang begitu rapuh ini.Namun—Seketika bayinya berhenti menangis.Matanya yang tadinya terbuka lebar perlahan menutup, napasnya menjadi teratur. Lalu ia tidur kembali.Dengan tenang. Dengan nyaman.Evelyne tersenyum hangat, menatap Kael dan bayinya dengan tatapan yang penuh dengan cinta."Sepertinya dia mengenalimu sebagai a

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 276

    Kael berdiri tepat di depan pintu besi—menatap jaring-jaring spiritual yang menghalangi, menatap celah kecil di pintu yang hanya cukup untuk melihat sedikit ke dalam.Ia mengambil napas dalam, mencoba menenangkan jantungnya yang berdebar dengan sangat kencang."Evelyne... dia ada di sana. Dia ada di balik pintu ini."Namun sebelum ia bisa mengatakan apa pun—Sebuah suara terdengar dari dalam. Suara yang lembut namun tegas. Suara yang sangat familiar. Suara yang sudah ia rindukan selama lebih dari satu tahun."Pergilah, Damian. Putraku masih tidur. Suaramu akan membangunkannya."Hening.Kael membeku.Tubuhnya tidak bergerak, namun di dalam hatinya, badai emosi sedang berkecamuk."Itu... itu suaranya. Itu suara Evelyne. Suara istriku."Air mata mulai mengalir dari matanya—tanpa sadar, tanpa bisa ditahan.Mengalir pelan di pipi, membasahi wajah yang masih menyerupai wajah Damian.Namun ia tidak peduli.Ia hanya merasakan—Kebahagiaan yang luar biasa.Kerinduan yang meledak.Setelah beber

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 275

    MANSION KELUARGA LAURENT - PUKUL 08:00 PAGI.Sebuah mobil Mercedes-Benz S-Class hitam mengkilap melaju dengan tenang memasuki gerbang besar mansion Keluarga Laurent. Mobil itu kemudian berhenti tepat di depan pintu masuk utama.Pintu mobil terbuka.Kael melangkah keluar dengan tenang, mengenakan jas hitam formal yang rapi, kemeja putih, dan dasi hitam.Mobil dan setelan jas ini Kael dapatkan di Laurentt & Co.Wajahnya, tentu bukan lagi wajah Kael Kallius yang asli, tapi wajah Damian.Identik. Sempurna. Seperti kembarannya.Ia melangkah masuk ke dalam mansion dengan senyum hangat di wajahnya, senyum yang ramah, yang penuh dengan ketenangan.Mansion Keluarga Laurent sangat megah—dengan dinding putih bersih, lantai marmer yang mengkilap, dan lukisan-lukisan mahal terpajang di dinding.Kael berjalan melewati ruang tamu besar, melewati tangga lebar yang mengarah ke lantai dua, lalu menuju ke bagian belakang mansion.Dan di sana, di taman dalam yang indah dengan bunga-bunga yang bermekaran,

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 274

    "Evelyne dan putramu ada di mansion Keluarga Laurent, tapi mereka disembunyikan di bawah tanah, di sebuah ruangan rahasia yang hanya bisa dibuka oleh Vale dan para petinggi Sekte Naga Langit."Ia terbatuk, darah segar keluar dari mulutnya, namun ia memaksakan diri untuk melanjutkan, "Madam Agatha, dan bahkan ibu Evelyne; Nyonya Grace, tidak diizinkan membuka pintu dan hanya bisa berbicara dengannya dari celah kecil di pintu. Evelyne diperlakukan seperti itu tentu dengan satu tujuan. Apabila kau muncul, mereka bisa memanfaatkannya untuk melemahkanmu. Dengan Evelyne di tangan mereka, kau tidak akan bisa bergerak bebas."Damian berhenti sejenak, mengambil napas yang sangat berat. Lalu ia melanjutkan dengan suara yang semakin lemah, "Dengan menjadi diriku, kau bisa menemui Evelyne. Lokasinya ada di halaman belakang, dan kau akan menemukan sebuah pintu rahasia di tanah, di balik semak-semak."Ia menatap Kael dengan tatapan yang memohon—memohon untuk diakhiri, memohon untuk dibebaskan dari

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 273

    Mata Kael tajam, dingin, tanpa belas kasihan.Ia menatap Damian yang merangkak mundur dengan tatapan yang kosong, seolah tidak melihat manusia, tapi hanya... sesuatu yang perlu dihancurkan.Tidak ada empati.Tidak ada rasa kasihan.Hanya kedinginan yang absolut."Kumohon... kumohon jangan bunuh aku..."Damian terus memohon, suaranya bergetar, air matanya mengalir deras.Namun Kael tidak peduli.Sama sekali tidak peduli.Dengan permohonan Damian.Dengan ketakutannya.Dengan air matanya.Lalu—Ia melangkah maju.Perlahan.Tenang.Seperti predator yang mendekati mangsanya.Damian mencoba merangkak lebih jauh, mencoba menjauh, namun punggungnya sudah menyentuh dinding.Tidak ada tempat lagi untuk lari.Kael berhenti tepat di depannya, lalu mengulurkan tangannya dengan perlahan.GRAB!Ia mencengkeram tangan kiri Damian dengan kekuatan yang mengerikan!"TI—TIDAK! JANGAN—"KRAKKKK!!!"AAAAAAAHHHHHHH!!!"Tulang tangan kiri Damian patah seketika—patah dengan bunyi yang mengerikan, dengan rasa

  • Ngakunya Pengangguran, Ternyata Penguasa Dunia    Bab 272

    "Kau ingin membunuh putraku?!"Suara Kael terdengar sangat dingin, seperti es yang membekukan jiwa.Damian bergidik. Tubuhnya bergetar hebat.Putraku dia bilang?!Apakah dia... Kael?!Tidak!Tidak mungkin!Damian segera menggeleng dengan keras di dalam benaknya, mencoba menolak ide itu dengan seluruh kekuatannya."Aku pasti sedang bermimpi! Mustahil Kael selamat dengan luka sebanyak itu! Dia sudah mati! Dia PASTI sudah mati!"Namun—Tidak peduli bagaimana dia mencoba meyakinkan dirinya sendiri—Dia tidak sedang bermimpi.Rasa sakit yang mengerikan yang berasal dari lehernya, cengkeraman kuat yang mencekiknya hingga hampir tidak bisa bernapas, aura yang sangat menakutkan yang mengalir dari orang di belakangnya—Semuanya memberikan satu jawaban yang sangat jelas.Ini bukan mimpi!Ini nyata!Kael... masih hidup!Damian mencoba melepaskan diri. Kedua tangannya mencengkeram tangan Kael yang mencekik lehernya, mencoba menariknya dengan seluruh kekuatannya."Aku sekarang adalah kultivator Ra

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status