Share

Bab 25.B

"Oh jadi kamu jebak aku hingga sampai ke sini?" tanya Wira dengan tatapan penasaran.

Diandra terbahak-bahak.

"Itu kamu tahu." Diandra menyeringai puas.

Wanita itu memang tak bisa ditebak isi hatinya, sebentar bisa menangis lalu sedetik kemudian bisa tertawa.

"Cepat buka pintunya!" Dengan bringas Wira memukul-mukul pintu dengan keras

Sementara Diandra tersenyum, sekuat apapun pintu ditendang itu takkan terbuka tanpa titahnya.

"Nanti aku bukain, Wira. Sekarang mending kita santai-santai dulu di sini." Diandra duduk di kasur sambil tumpang kaki.

Paha mulusnya terlihat jelas, walau sedang berbadan dua, tapi pesonanya masih bercahaya.

"Menjijikan! Aku ga sudi kalau harus duduk di tempat itu," jawab Wira.

Fikiran lelaki itu kacau.

"Kok ga sudi sih cuma duduk doang kok, atau mau lebih." Diandra tertawa lagi.

"Buka pintunya, Diandra!" teriak Wira menggema.

"Aku bilang juga tunggu dulu."

"Cepat buka pintunya." Wira melangkah dan hampir mencekik leher Diandra, hingga wanita itu terbaring di ka
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status