Share

42 - Telefon dari Husna

Subuh hari ini di kamar Hajin. Hanum masih malas untuk bergerak, padahal dia harus salat. Hajin menggaruk lehernya meksi tidak gatal saat melihat Hanum masih menutup dirinya sangat rapat menggunakan selimut.

"Masih males jalan? Mau aku gendong aja ke kamar mandi?" Hajin menawarkan.

Hanum menunjukkan wajahnya yang semula tertutup bantal.

"Bapak bener-bener keterlaluan. Padahal, aku harus masuk kantor hari ini. Ish! Bisa-bisanya beneran dibikin susah jalan."

Hanum memprotes. Hajin memunculkan senyum kecil di wajahnya.

"Kamu sendiri yang nantang," balasnya tanpa merasa bersalah.

Hanum mendesis dan beranjak dari kasur. Dia duduk sembari menahan ringisan. Bukan dia benar-benar tidak bisa berjalan. Hanya saja rasanya tidak nyaman dan sedikit perih saja. Sama seperti saat pertama kali mereka melakukannya.

"Awas ya, kalau besok Kak Reyna sampai ledekin aku, aku marah sama Bapak! Jangan harap dapet jatah seminggu ini!" ancam Hanum.

Dia berjalan dengan pelan ke kamar mandi. Hajin hanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status