Share

Yola. Wanita Incaran

Setelah mendapat saran dari Pak To, Ari pun terus berfikir

'Apa iya ya aku ikut Denny saja?' tanyanya dalam hati'. 

Setelah di pikir-pikir akhirnya nya dia

memutuskan untuk ikut jadi kenek dan sekaligus kuli angkutnya Denny, yang tak lain adalah temannya sendiri.

Seperti biasa kalau sudah habis dzuhur para mobil barang mulai datang tak terkecuali mobilnya Denny, hari itu mobil Denny masuk urutan yang ketiga dan setelah Denny masuk dan selesai bongkar Ari pun berbicara kepada Denny, "Den, mulai besok aku ikut kamu aja cari barang."

"Kemaren-kemaren aku kan udah nawarin to ... Kamunya aja yang belagu," jawab Denny terlihat seperti memojokkan Ari. 

"Ya gak gitu juga Den ... Kemarin kan aku belum yakin kalau kamu itu bisa jadi pengepul beneran apa gak," jawab Ari membela diri. 

"Aah ... songong lo ...." jawab Denny sambil mendorong kepala Ari pakai jari. 

"Hahahaha." tawa mereka berdua pecah.

Waktunya pulang pun tiba.

"Ntar, langsung pulang pa mampir dulu Den?" tanya Ari.

"Ya mampir lah, aku udah kangen banget dengan Yola," seloroh Denny. 

"Kamu jangan macam-macam dengan Yola lho!" ancam Denny. 

"Kuli minggir dulu itu bagiannya sopir," imbuhnya sambil tertawa lepas. 

"Hahaha."

Sejak saat itulah Ari menjadi kenek sekaligus kuli sahabatnya itu. 

Siang kerja dan malam nya di cafe main bilyard kalau gak mabok ya main perempuan. 

Sementara itu di cafe bilyard semenjak kedatangan Yola pelayan cantik itu pengunjungnya semakin rame, kebanyakan dari para lelaki yang datang ke situ tidak semata-mata ingin main bilyard atau minum, tapi lebih dari itu, mereka cuma ingin bisa deketin si cantik Yola pelayan baru itu. 

Sedikit tentang Yola, dia itu baru saja menyandang status janda bukannya ditinggal mati atau ditinggal selingkuh, tapi dianya sendiri yang telah menggugat cerai suaminya dikarenakan sang suami jatuh sakit terkena diabetes.

Dia tidak betah hidup susah ditambah lagi dia juga harus ikut memikirkan ekonomi keluarga. 

Dari perkawinannya itu si Yola memiliki 1 orang putra ganteng, yang kini dirawat oleh mantan suami yang dibantu oleh ibunya. 

Setelah bekerja di Cafe Bilyard, Yola menjadi incaran banyak lelaki, sebenarnya ada banyak cewek bekerja di sana, tapi bagi mereka para lelaki, sosok wanita seperti Yola itu dirasa seperti memiliki magnet yang kuat, yang bisa membuat para lelaki selalu ingin datang ke cafe meskipun sekedar bertemu dan bertegur sapa ketika si Yola sedang melayani. 

Perlu dicatat Yola memang wanita idaman kebanyakan para pria, tetapi dia juga bukan wanita yang mudah tertarik dengan asal pria, dia itu tipe wanita yang sangat selektif dalam memilih pasangan, selain cakep pria berduit lah yang kini menjadi incarannya. 

Pada suatu hari Denny dan Ari sedang tidak bekerja bukan karena malas atau kenapa tapi sang juragan Bapak Haji Saipul lagi menyetop sementara barang yang masuk, dan baru besok lusa bukanya lagi. 

Denny pun mengajak Ari untuk nongkrong seperti biasa, akhirnya mereka berdua pun berangkat dengan menaiki mobil pickup barunya dan setelah sampai Ari pun langsung menuju meja bilyard tapi tidak halnya dengan Denny, begitu masuk cafe matanya langsung menyapu seluruh ruangan cafe sudah bisa ditebak Yola lah yang dia cari.

Kebetulan pada hari itu pengunjung cafe bilyard tidak terlalu rame seperti biasanya, dengan situasi yang seperti itu membuat Denny bisa lebih mudah untuk kenal lebih dekat lagi dengan Yola.

"Pagi Yola ...." sapa Denny memulai. 

Yola membalas dengan senyuman khas yang memamerkan kedua lesung pipinya, sambil menjawab,

"Pagi ... Emang jam segini masih pagi ya?" 

Sebuah jawaban sekaligus pertanyaan dari wanita yang sangat dikagumi yang membikin Denny jadi salah tingkah, baru kali ini dia grogi dengan wanita. 

Sambil menghela napas Denny mengatur sikap lalu berkata, 

"Ah Yola bisa aja bikin aku jadi grogi, gimana betah kerja di sini?" tanya Denny. 

"Ya. Lumayan," jawab Yola sambil mengangguk pelan. 

Sambil ngobrol dengan Denny sesekali Yola merhatiin Ari yang sedang main bilyard. 

"Keliatannya teman kamu itu jago main nya, siapa sih namanya?" tanya Yola.

"Ari," Jawab Denny. 

"Dia itu seumuran mu?" lanjut Denny. 

"Enggak dia itu masih ABG, tubuhnya aja yang bongsor." Memang Denny itu empat tahun lebih tua dari Ari, jadi kalau sekarang Ari usia tujuh belas tahun, maka bisa dibilang Denny lah yang seusia dengan Yola.

"O gitu, Ngomong-ngomong kamu itu kerja apa sih, kok bawa pickup segala?" tanya Yola.

"Dagang buah," jawab Denny. 

"Buah apa?" tanya Yola lagi. 

"Ya macam-macam, kadang jeruk, apel, melon, macem-macem lah tergantung musim, tapi yang paling sering itu ya jeruk," terang Denny.

"Wah ... Seger ya, mau dong jeruk nya," ucap Yola bercanda. 

"Boleh ...." jawab Denny sambil senyum sumringah. 

"Bener ya?" sahut Yola, kontak mata sempat terjadi, Denny sangat senang. 

Waktu terus berlalu kira-kira hampir satu jam mereka berdua ngobrol kesana kemari, itu dikarenakan pengunjung tidak terlalu rame. 

Lagi asik-asiknya ngobrol tiba-tiba Ari menghampiri mereka berdua. 

"Wah asik bener, Boleh minta minuman nya Yol," ucap Ari. 

"Idih minta. Beli!" sahut Denny. 

"Lha situ kan bosnya, hahaha," sahut Ari membalas sambil ketawa.

"Anggur dua," ucap Denny pada Yola. 

"Aku sama es batu satu," pinta Ari.

Yola pun bergegas melayani pelanggannya tersebut, tentang kedua pemuda itu, sebenarnya Yola sudah mengetahui siapa sebenarnya Denny dan siapa Ari, itu dikarenakan salah satu temannya ada yang menjadi karyawan di salah satu toko milik Haji Suhadi yang tak lain adalah Bapak nya Ari.

Sebelum kerja di Caffe Bilyard sebenarnya Yola itu sudah pernah diajak temennya untuk kerja di tokonya Haji Suhadi, tapi Yola gak mau lantaran dia tau kalau jadi karyawan toko itu gajinya tak seberapa beda kalau kerja di Caffe, selain gaji bulanan yang lumayan dia juga bisa dapet ceperan dari para tamu yang jadi pelanggannya. 

Dengan wajah cantik yang dimilikinya bukan lah perkara yang sulit, bagi Yola untuk memikat hati para pelanggan terlebih mereka para lelaki hidung belang. 

Mengenai Ari dan Denny kalau mau membandingkan ya tentu, lebih unggulan Ari dari pada Denny, secara Ari itu posturnya tinggi gagah dan kulitnya juga putih.

Sedangkan Denny posturnya lebih pendek dan kecil, kulitnya juga agak kecoklatan, belum lagi kalau bicara tentang materi, ya tentu Ari lah yang unggul, ya meskipun Denny juga punya Ayah sambung seorang pengusaha cuma Ayah sambungnya sendiri kurang suka dengannya, ya karena nakal Denny itu.

Dan andaikan para cewek-cewek disuruh memilih antara Denny dan Ari tentu mereka akan memilih Ari tak terkecuali Yola.

Namun disisi lain si Denny sejak melihat Yola pertama kali dia memang langsung kepincut, dia selalu berusaha bagaimana caranya untuk bisa mengencaninya. 

Sejak saat itu dia selalu mencari cara untuk bisa mewujudkan kan rencananya itu, sebenarnya bukannya Yola gak mau untuk diajak kencan intim, ya, pokok ada uang tebal pasti dia mau, cuma Denny ini adalah type laki-laki yang irit modal tapi ingin dapat barang bagus.

Jadi Denny berencana memberi obat perangsang untuk Yola.

Di hari berikutnya tepatnya malam jumat tanpa dibarengi Ari, Denny pun berangkat ke Cafe Bilyard dengan membawa jeruk dan serbuk obat perangsang yang di pesannya lewat o****e.

Sengaja dia datang dimalam itu karena dia tau kalau malam jumat Cafe pasti sepi. 

Akhirnya sampailah Denny di Caffe, setelah markir Pickup barunya Denny pun langsung masuk dan langsung menghampiri Yola yang sedang mainan HP.

BERSAMBUNG.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status