Share

Beraksi

Akhirnya malam pun tiba. "Malam Yola ...." sapa Denny.

"Tumben sendiri, mana Ari?" tanya Yola. 

"Aku tinggal," jawabnya singkat. 

"Kok gitu?" tanya Yola lagi. 

"Iyalah aku kan ingin ... sama kamu," jawab Denny kasih kode pakai jari sambil mengedipkan mata.

"Emang udah bawa ini ... Banyak?" balas Yola sambil kasi kode pakai ibu jari dan jari telunjuk (uang maksudnya). 

"Beres ... minta tehnya dong,"

pinta Denny.

"kok cuma teh biasanya kamu anggur," sahut Yola.

"Lagi males teler," jawab Denny.

"Langsung antar di bilik belakang ya," pinta Denny. 

"Mau di bilik apa?" tanya Yola.

"Anggrek," jawab Denny.

Di cafe Bilyard itu memang menyediakan banyak bilik yang biasa dipakai bercinta para pelayan cafe dan para pelanggannya, dari yang kelas biasa sampai yang paling mahal, dan bilik Anggrek itu termasuk yang paling mahal.

Tarif yang dipatok pihak Cafe pun mencapai lima juta untuk satu malam, lima juta adalah tarif yang sepadan dengan sederet fasilitas yang di sediakan, mulai dari tempat tidur yang mewah, televisi, kamar mandi air hangat, room karaoke mini, plus satu kali servis makan untuk dua orang. 

Belum lagi untuk bayar ceweknya, dan untuk Yola dia mematok harga lima juta untuk sekali kencan dengan durasi tiga jam, kalau cuma ngobrol, nemenin bilyard itu gak ada tarif tertentu, bisa seratus sampai lima ratusan ribu, bahkan kadang juga gratis tergantung Yola nya sendiri gimana. 

Sebenarnya Denny adalah tipe cowok yang irit modal untuk urusan berkencan, biasanya dia lebih memilih cewek yang tarifnya di bawah satu juta.

Baru kali ini dia mau mengeluarkan modal yang gede, itu dikarenakan pesona Yola lah yang telah membuatnya berubah prinsip. 

Tetapi sebenarnya Denny sudah memiliki rencana tersembunyi, dia betul-betul terpesona dengan Yola, bahkan dia sangat menginginkan Yola untuk bisa jadi istrinya, tapi dia juga tau kalau Yola gak mungkin mau untuk itu. 

Dan untuk mewujudkan mimpinya menjadikan Yola sebagai istri terwujud, maka dia sudah merencanakan untuk tidak akan memakai pelindung ketika sedang bercinta, dengan maksud Yola bisa hamil dan minta pertanggung jawaban darinya. 

Tapi dia juga tau kalau, bercinta tanpa pelindung itu menjadi pantangan bagi setiap wanita penghibur. Apalagi Yola, pelayanan tercantik dan terseksi yang ada di cafe yang menjadi impian para lelaki yang datang ke sana.

Denny sudah merencanakan untuk memberi obat perangsang dengan dosis tinggi ke Yola, dengan tujuan kalau obat itu bereaksi dan Yola mulai tidak terkontrol birahinya maka akan sangat mudah baginya untuk melakukan rencana dan menumpahkan semua nafsunya. 

Dan setelah membayar uang sewa bilik dan tarif Yola, Denny pun mendapatkan kuncinya, lalu Denny segera bergegas menuju ke bilik Anggrek, setelah sampai dia pun mulai membuka pintu bilik kelas mahal itu, begitu mulai masuk aroma wangi dan suasana romantis pun dirasakannya, ditambah dengan penerangan yang tidak terlalu terang Denny pun langsung berbaring di tempat tidur empuk warna putih lengkap dengan selimutnya.

"Akhirnya saat yang ku impi-impikan pun tiba, Oh. Yola ...." ucapnya sambil berbaring telentang. 

Tidak selang berapa lama pintu bilik pun terbuka, Denny pun melihat wanita pujaannya itu masuk dengan segelas teh hangat di tangannya. 

"Aku taruh dimeja ya?" tanya Yola. 

Bukannya menjawab Denny malah terlihat bengong melihat wanita pujaannya itu.

"Heh ditanya malah bengong," ucap Yola sambil berjalan menuju meja yang berada di samping tempat tidur. 

"Hehehe," Denny cengengesan sambil berguling-guling mendekati Yola yang berdiri di pinggir tempat tidur.

Tanpa banyak ngomong lagi, dengan posisi yang masih duduk, Denny pun langsung memeluk Yola dari arah samping dengan posisi wajah mengarah ke dua gunung belakang punya Yola, sambil membalikkan posisi Yola supaya Membelakanginya hingga wajah Denny benar-benar tepat di areanya dengan posisi hidung berada dibelahannya.

Sambil Menggoyang-goyangkan kepalanya Denny terus menghirup aroma wangi dari Yola yang memang diberi parfum olehnya. 

Mendapat serangan yang begitu agresif, Yola pun berusaha mengendalikan Denny yang terlihat sudah memuncak keinginannya tersebut, lalu Yola pun memegang tangan Denny yang sedang memeluknya dengan kuat. 

"Heei tahan dulu, udah make pelindung belum?" tanya Yola.

Denny pun melonggarkan pelukannya sambil tertawa kecil "Hehehe belum," ucapnya.

"Ya udah sana pakai dulu," pinta Yola.

Begitu Yola berdiri tiba-tiba bel pintu pun berbunyi bertanda pengantar makanan datang. 

"Udah biar aku yang ambil kamu ganti baju yang seksi sana," kata Denny. 

Yah bukannya tanpa maksud, Denny meminta Yola ganti baju, ini semua sudah direncanakan secara rapi olehnya di samping Yola yang memang masih pakai celana jeans ketat, ketika nanti Yola masuk ruang ganti baju, saat itulah nanti Denny akan memasukkan obat perangsang ke minumannya. 

Denny pun bergegas membuka pintu dan begitu pintu terbuka dua porsi nasi putih lengkap dengan ikan bakar dan dua gelas jus alpukat yang berada di atas meja dorong tepat berada di depannya. 

Sebelum ditarik nya masuk meja tersebut Denny segera mengeluarkan serbuk kristal yang telah dipersiapkan dan langsung memasukkannya ke dalam salah satu jus alpukat tersebut dan langsung di aduk nya pakai sedotan. 

setelah itu iapun menarik meja tersebut dan ditaruh dekat sofa kecil yang berada di pojok ruangan. 

Sambil menunggu Yola keluar, Denny pun meminum dulu jus yang tidak dikasi obat perangsang tadi, tidak lama kemudian Yola pun keluar dengan hanya memakai baju tidur sepanjang lutut yang cuma diikat tali di bagian tengahnya. 

"Ayo makan dulu sayang," panggil Denny.

"Enakan makan di lantai," pinta Yola.

"Iya Wes," jawab Denny sambil mengangkat makanan dari meja dorong. 

Sementara itu Yola pun duduk bersila di lantai bilik yang beralaskan permadani warna hitam bermotif bunga warna putih. 

Dengan hanya memakai baju tidur yang sangat minim maka nampak lah paha dan juga Cdnya tak terkecuali dua buah dadanya yang cuma di bungkus pakai wadah yang sangat minim. 

Melihat pemandangan seperti itu, sebenarnya Denny sudah ingin menubruk saja, akan tetapi dia berusaha untuk bisa menahan diri, dia pun berusaha untuk tetap tenang, Denny benar-benar ingin semua berjalan sesuai rencana. 

"Suapin aku ya," pinta Denny.

"Boleh ...." sahut Yola.

Akhirnya mereka berdua saling suap-suapan, di tengah-tengah makan, Yola pun mengambil jus alpukat punyanya yang masih utuh, lalu meminumnya kira-kira sepertiganya, lalu melanjutkan makan lagi. 

Disaat Yola meminum jus yang sudah dikasih obat perangsang tadi, Denny pun berkata dalam hati, 

'Yes yes, ayo habiskan ....'

Yola pun melanjutkan makan beberapa suap lagi sampai akhirnya. 

"Udah ah, udah kenyang," ujarnya sambil tangannya meraih jus alpukat dan langsung meminumnya sampai habis. 

Dengan ekspresi kegirangan dan juga harap-harap cemas, Denny pun terus memperhatikan Yola sambil melihat reaksi dari obat perangsang yang telah habis diminumnya. 

Setelah selesai makan Denny pun membereskan sisa makanan dan menaruhnya di meja dorong tadi, sambil menunggu reaksi dari obat perangsang tadi Denny pun pamit kalau mau ke toilet untuk buang air kecil. 

BERSAMBUNG.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status