Home / Rumah Tangga / No Marriage is Perfect / "Lagi-lagi kamu mambuatku terlihat jahat, Anya."—Felix Vincenzo.

Share

"Lagi-lagi kamu mambuatku terlihat jahat, Anya."—Felix Vincenzo.

Author: NonaAquarius
last update Last Updated: 2025-11-30 10:57:52

Anya terkejut dengan perkataan Felix. Jika pria itu ingin mandi, kenapa Anya harus ikut, sudah jelas bahwa tujuan utamanya bukan hal itu. Mandi hanya sebagai alasan, tapi Anya akan sangat tidak nyaman dengan hal itu.

"Ka–kalau anda ingin, kita bisa melakukannya di tempat sebelumnya," ucap Anya dengan wajah tersipu.

"Aku ingin di kamar mandi. Apa kamu keberatan?" tanya Felix dan mulai meletakkan tubuh Anya di batthub.

Felix bertanya tapi faktanya dia tidak memberi pilihan kepada Anya selain menuruti perkataan pria itu.Yang bisa dilakukan Anya hanyalah menerima.

Anya merasa malu jika ditatap seperti sekarang ini, terlebih lagi, Felix berdiri dengan percaya diri tanpa sehelai benangpun yang menutupi tubuh pria itu.

"Batthubnya hanya satu, Anya. Coba pikirkan, bagaimana caranya agar muat dengan dua orang," ucap Felix tersenyum dengan nada menggoda.

Anya semakin malu dan tidak ingin menjawab Felix, akan tetapi pria itu berhasil membuat Anya tersipu dan udah lebih dari cukup bagi Feli
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Lotus Sandrina
Kyaknya Rowan dan Felix sama aja
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • No Marriage is Perfect   Persiapan Makan Malam

    Alice cukup terkejut saat melihat kedai yang dimaksud Lucas. Ternyata tidak seburuk yang ia pikirkan. Semua menu yang dipesan Lucas di sana bahkan cocok di lidah Alice. "Apa ini pertama kalimu datang kesini?" tanya Lucas tersenyum melihat reaksi Alice yang tampak bersemangat. Alice mengangguk dengan semangat. "Kupikir aku tidak cocok dengan tempat seperti ini, tapi ternyata ini lebih enak dari restoran yang sering aku kunjungi."Lucas terkekeh. "Benarkah? Apa seenak itu sampai kamu membandingkan?" tanya Lucas merasa lucu. "Aku tidak pernah datang ke tempat seperti ini. Makanya aku tidak tahu ternyata rasa makanannya bisa seenak ini," jawab Alice dengan jujur. "Aku senang mendengarnya," balas Lucas ikut menikmati makan malamnya. Setelah mereka selesai makan, Lucas memesan minuman penutup untuk makan malam mereka. Alice telah kenyang dan menyandar di kursi, ia tidak lagi harus berpura-pura menjaga image di depan Lucas karena sepertinya mereka bisa disebut sefrekuensi. "Hmmm aku mu

  • No Marriage is Perfect   Menemui Casey

    Sesampainya di apartemen Casey, Felix masuk dengan sandi pintu yang sama seperti apartemen sebelumnya. "Tuan, saya akan menunggu anda di mobil saja," ucap Riwan berharap Felix menuruti permintaannya. "Enggak. Temani aku masuk. Jika ada kamu, kami tidak akan melewati batas," jawab Felix tidak bisa diganggu gugat. Rowan menghela napas, bagaimanapun, ia harus menerima apapun perkataan Felix meski di sana nanti akan sangat canggung. Felix selalu saja menjerumuskan Rowan dengan keadaan menyebalkan. "Saya akan menunggu anda di balkon kalau begitu," ucap Rowan langsung berjalan ke balkon apartemen itu tanpa menyapa Casey yang telah menyambut mereka. Felix hanya menatap kesal Riwan. Dari awal Felix tidak ingin ke sini, mungkin ini adalah keputusan yang menyesalkan. "Aku senang kamu datang, Sayang," ucap Casey langsung memeluk Felix. Felix hanya menerima meski sebenarnya sedikit muak. Casey pasti sengaja berpakaian kekuran

  • No Marriage is Perfect   Casey Si Ranjau Darat

    Setelah selesai sarapan, Felix, Rowan dan Lucas telah pergi. Hanya Alice dan Anya yang sedang membereskan pring-piring yang kotor. Anya sedari tadi mencuri pandang kepada Alice yang hanya diam karena serius dengan pekerjaan yang wanita itu lakukan. "Kamu tidak ingin mengatakan sesuatu?" tanya Anya penasaran. "Entahlah Kak. Aku tidak tahu harus memulainya dari mana," jawab Alice dengan nada putus asa. Anya menghela napas. "Tadi aku senang saat tahu bahwa kalian berpacaran tapi sepertinya, Rowan masih belum menerima hal itu. Apa ini hanya kesalahpahaman?"Alice mulai duduk di kursi meja makan dan menatap Anya dengan serius. "Kupikir kami telah berpacaran. Kami juga sudah ciuman, mana bisa dia sekejam ini padaku," keluh Alice dengan air mata tertahan. "Aku tahu aku salah karena mengonfirmasi hubungan yang belum pasti. Tapi masa dia menganggapku tidak ada padahal kami jelas-jelas cukup instens semalam." Lanjut Alice. Anya tahu Alice suka blak-blakan jika bicara tapi wanita itu terl

  • No Marriage is Perfect   Rasa Canggung

    Sarapan sudah siap. Anya meminta Lucas agar sarapan bersama sebelum pria itu pergi. Rowan yang sudah terbiasa dengan keadaan juga ikut sarapan. Dari tadi rasanya sangat canggung. Felix hanya diam setelah memperkenalkan Anya kepada Lucas. Adapun Rowan yang juga diam saat Alice secara terang-terangan selalu memandang ke arahnya. Lucas menyadari ada yang tidak beres dengan rumah tangga Felix. Mana ada seorang istri berbicara formal kepada suami, apa mereka tidak dekat? Pertanyaan seperti itu muncul dibenak Lucas. Felix mungkin berengsek, tapi sangat tidak masuk akal jika Felix menyia-nyiakan wanita secantik Anya. Lucas saja, tertarik dengan wanita secantik itu apalagi Anya sangat sopan dan terlihat berkelas.Felix sadar dari tadi Lucas mengawasinya seolah pria itu akan memburu banyak pertanyaan untuk Felix saat ia keluar dari siatuasi ini. "Sayang, bukankah sudah kubilang untuk berhenti berbicara formal. Orang yang tidak tahu pasti akan salah paham dan mengira hubungan kita tidak bai

  • No Marriage is Perfect   Mengaku Sebagai Pacar Rowan

    Tak lama saat Lucas membicarakan tentang Rowan, pria itu datang dengan setelah jas kerja yang lengkap seperti biasa. Rutinitas yang tidak berubah, menjemput Felix untuk pergi ke kantor bersama. Felix mempercayakan Rowan dengan tugas itu, karena menurut Felix, jika memperkerjakan supir ia merasa kesulitan untuk menjelaskan. Rowan yang paling dekat, makanya ia akan nyaman memperkerjakan Rowan karena Rowan yang paling tahu tentang Felix. Rowan sedikit terkejut saat melihat ada Lucas di sana terlebih lagi, dia tampak dekat dengan Alice. Tawa Alice yang merekah sebagai bukti kedekatan mereka. Alice yang melihat kedatangan Rowan langsung berdiri dari duduknya. Wanita itu seolah kedapatan berkhianat padahal tatapan Rowan sekarang terlihat seperti biasa. "Kak Rowan, kapan kamu datang?" tanya Alice langsung menghampiri. "Barusan," jawab Rowan singkat dan padat. Lucas tersenyum dan langsung ikut menghampiri. "Kamu panjang umur. Kami barusan membicarakanmu."Rowan hanya membalas anggukan ka

  • No Marriage is Perfect   Penasaran Tentang Rowan

    Felix benar-benar menjamu Lucas dengan baik. Di ruang tamu, Lucas membahas banyak hal juga selalu menyindir Felix karena Felix tidak pernah sekalipun mengajaknya main lagi. Bagi Lucas itu memang wajar karena Felix sudah punya istri. Adapun Alice dari tadi hanya menatap sesekali ke arah Felix dan seorang pria yang duduk di ruang tamu. Poppy menjelaskan siapa pria itu padahal Alice tidak bertanya. "Dia itu dokter. Dulu sebelum Tuan menikah dengan Nyonya, Dr. Lucas sering datang kesini untuk mengajak main," ucap Poppy yang terlihat mengagumi Lucas. Alice hanya mengangguk. Pria yang ternyata bernama Lucas itu memang menarik bahkan sangat tampan tapi tetap saja, Alice tidak akan tertarik karena baginya Rowan tetap utama. Mengingat kejadian semalam membuat pipi Alice memerah. Dia dan Rowan resmi pacaran, semalam Rowan menerima permintaan Alice untuk berusaha menarik hati pria itu, bukankah itu berarti mereka kini pacaran? Tanpa sengaja Alice menoleh melihat Lucas yang ternyata juga mem

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status