Beranda / Romansa / Noda Di Balik Hijab Humairah / Bab 8. Tidak Cinta Tapi Cemburu

Share

Bab 8. Tidak Cinta Tapi Cemburu

Penulis: Mommy QieS
last update Terakhir Diperbarui: 2025-09-07 00:57:00

"Ini tetap menjadi urusanku, Mas. Kamu adalah calon suamiku. Itu berarti aku harus tahu siapa saja wanita yang masuk ke ruang kerjamu selain sekretaris Fransiska," tekan Celline dengan perasaan kesal terhadap Abian.

"Jika kamu hanya ingin mengusik pekerjaanku, lebih baik kamu keluar saja! Banyak berkas-berkas yang harus aku tanda tangani hari ini." Abian terlihat tenang. Dia sama sekali tidak takut andai kata Celline mengakhiri pertunangan mereka dengan baik-baik.

"Aku tidak akan pergi sebelum kamu jujur mengenai wanita yang kini kau jadikan rekan kerja istimewa tersebut. Aku mendengar dari orang lain jika kamu menjadikan karyawan wanita sebagai sekretaris bayanganmu." Celline masih bersikeras agar Abian memberikan penjelasan yang akurat padanya.

"Aku di sini adalah seorang pimpinan perusahaan. Aku berhak mempekerjakan siapapun di sini. Kamu atau siapapun tidak berhak untuk mencampuri urusan pekerjaanku. Lagian kita pun belum menikah. Jadi, kau tidak punya hak membatasi pekerj
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Noda Di Balik Hijab Humairah    15. Bagai buah simalakama

    Abian hampir terjatuh ke lantai kalau saja Humairah dan Reza tidak dengan sigap menopang tubuhnya. Pria itu memang benar-benar mabuk berat. Tetapi, dia masih bisa merasakan kehadiran Humairah di sisinya. "Nona, tolong bantu saya merawat tuan Abian! Dia harus segera di bawa ke apartemennya. Kita tidak mungkin mengantarkannya ke rumah utama milik keluarga mereka. Ia pasti akan dimarahi habis-habisan oleh tuan besar," ucap Reza penuh harap. "Sebenarnya aku tidak ingin berhubungan dengan pria yang telah merusak hidupku. Tetapi, karena rasa kemanusiaanku, aku akan ikut serta mengantarkannya ke apartemen." Humairah nampak berpikir keras. Namun, karena rasa simpatinya terhadap pria tersebut, ia pun terpaksa merawat Abian. "Baby, kau tahu baru bersamamu aku merasakan sebuah kemanisan. Aku muak hidup dalam gelimangan harta, tanpa ada yang mendampingi masa tuaku. Kata papa dan mama aku ini sudah berumur. Aku tidak mau dijodohkan dengan wanita ular itu," oceh Abian dalam keadaan mata terpej

  • Noda Di Balik Hijab Humairah    Bab 14. Kebucinan Abian

    Semua pengendara sampai beristighfar melihat Abian mengendarai mobilnya tanpa arah. Pria arogan itu nampak kesal karena tidak direspon oleh Humairah.Shitttt.Hampir saja Abian menabrak kucing yang baru saja melintasi jalan. Dia mengumpat habis-habisan. Pria itu benar-benar sedang dirundung nestapa."Kucing si4l4n! Berani-beraninya dia melintas di hadapan mobilku. Hampir saja aku pindah alam," oceh Abian. Pria bewokan tersebut kembali melajukan mobilnya menuju salah satu club malam. Dia lebih memilih pergi ke tempat maksiat daripada pulang ke rumah atau ke apartemennya."Arghhhh, gadis itu benar-benar telah membuatku gila! Jangan sampai dia menerima lamaran pria jenggotan itu. Apa kelebihannya dibandingkan aku. Dia tidak tahu saja siapa aku ini!" teriak Abian sembari memukul stir mobilnya berulang kali.Di tengah kegamangan, Abian menghubungi asisten pribadinya Reza Mahardika. Ia butuh teman untuk menemani kegamangannya saat ini."Ada apa, Bos?" tanya Reza yang sedang fokus menunggu

  • Noda Di Balik Hijab Humairah    Bab 13. Kegamangan Humairah

    Humairah malah asyik mengguyurkan tubuhnya dengan mandi air panas. Dia sama tidak memperdulikan isi pesan Abian yang memenuhi WA-nya.Saat ini, gadis itu berusaha untuk melupakan apa yang terjadi di antara dirinya dan pimpinan perusahaan mereka tersebut. Dia tidak ingin larut dalam kesedihan, sehingga membuat kedua orang tuanya merasa khawatir."Abah, umma. Meskipun putrimu tidak lagi seperti dulu, tapi aku akan menunjukkan ketegaranku sebagai wanita yang tegar dalam menghadapi segala kerumitan hidup ini!" tekan Humairah di dalam hati.Wanita yang tak lagi gadis itu tidak menyadari jika sang umma sedang khawatir memikirkannya. Humairah fokus dengan keadaannya yang menang belum pulih betul. "Ya Allah, apa yang terjadi dengan putri sulungku? Mengapa dia mandi air hangat? Tidak biasanya ia seperti ini!" gumam umma Hanifah sembari menghidangkan makanan di atas meja."Apa aku harus menanyakan sesuatu pada nak Aluna? Dia yang paling dekat dengan putriku. Sejak party semalam sampai hari ini

  • Noda Di Balik Hijab Humairah    Bab 12. Ancaman Abian

    Humairah meringis pilu. Dia tidak bermaksud untuk mengabaikan ustadz Ammar. Tetapi, memang ia tidak sadarkan diri karena efek obat yang diberikan dokter padanya. ''Jangan terlalu banyak pikiran! kesehatanmu belum pulih betul. Besok jika masih tidak enak badan, kamu boleh ambil libur." Abian memberikan perhatian kecil pada Humairah, tetapi gadis itu sama sekali tidak menanggapinya. "Aku turun di sini! Jangan injakkan kakimu di pemukimanku. Di sini hanya khusus kalangan yâng hidupnya minimalis. Tolong jangan tampakkan wajahmu di hadapan abah dan ummaku! Anggap kejadian semalam tidak pernah ada di antara kita," tekan Humairah. Gadis yâng masih dalam keadaan tidak baik-baik saja itu pun hendak keluar dari dalam mobil. Dia tidak ingin berlama-lama berada di sisi Abian. Namun, handle pintunya terkunci rapat, sehingga Humairah kesulitan untuk membukanya. "Katakan jika kamu membutuhkan bantuan ku, Baby!'' ucap Abian sembari memainkan remote control mobilnya. "Kamu gila, ya. Baru satu

  • Noda Di Balik Hijab Humairah    Bab 11. Tertidur Di Ranjang Sang CEO

    Humairah pun tak sanggup menahan kantuknya. Dia pun akhirnya tertidur di ranjang sang CEO. Niat hati ingin kembali pulang tidak terlaksanakan gadis itu justru terlelap bak putri tidur. "Kamu cantik sekali, Baby. Demi apapun aku harus bisa mendapatkanmu. Di sini akan ku pastikan lahir benihku. Dengan begini aku bisa lepas dari wanita ular itu. Toh, baru pertunangan dan rancangan pernikahan. Belum ijab qobul juga." Abian berbicara sendiri. Ia pun duduk di samping Humairah yang sedang terlelap. Diusapnya pipi mulus gadis yang telah memberikannya keh4ngatan semalam. Senyuman tipis terbingkai indah di bibir Abian. Rasanya ia ingin kembali mengulang indahnya cinta semalam. Cuppp. Kecupan lembut pun menempel di bibir ranum Humairah. Dia tidak menyadari jika Abian kembali mencuri kecupannya. Abian yâng awam dalam ilmu agama tidak memahami jika apa yang ia lakukan tersebut adalah dosa besar karena menyentuh wanita yang tak halal untuk dia sentuh. "Aku harus menjadikannya tawanank

  • Noda Di Balik Hijab Humairah    Bab 10. Diam-diam Mengagumi Humairah

    Humairah merasakan jantungnya berdebar kencang saat tak sengaja kedua telapak tangannya menyentuh dada bidang Abian yâng begitu sigap menarik tubuhnya agar tidak ambruk ke lantai. Dunia bagaikan dejavu saat tatapan keduanya saling bertemu pandang. Siluet kehangatan satu malam kembali terngiang di benak dua insan yang belum halal saling meluahkan tersebut. "Sepertinya aku sudah gila!" bisikan hati Humairah. Rasanya gadis itu ingin sekali menghilang ke planet mars. Dia cukup malu tinggal di muka bumi saat pikiran mesum terlintas dalam benaknya. "Apa artinya hijab yang aku kenakan, jika itu tak mampu menjaga marwahku sebagai wanita muslimah. Siang malam aku sujud di atas sajadah mengagungkan nama sang pencipta, nyatanya hatiku kotor karena percikan noda dosa yang tidak bisa aku hapuskan begitu saja dari hidupku," batin Humairah penuh sesal. Gadis itu pun kembali menyadari kemelut satu malam yang terjadi semalam. Sehingga rasa kagum terhadap Abian barusan tertutupi oleh kebenci

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status