Humairah hanya bisa merintih dalam hati. Dia tidak ingin ustadz Ammar sampai mengetahui jika ia sudah ternoda. Sebisa mungkin gadis itu berusaha untuk menutupi aib yang sudah terlanjur membungkus hidupnya. "Baiklah, hati-hati di jalan, Ukhti. Sampai bertemu di malam khitbah nanti. Assalamu'alaykum," ungkap ustadz Ammar dengan penuh keyakinan. "Wa'alaykumussalam warramahtullahi. Insya Allah, Ustadz." Humairah mengakhiri sambungan ponsel mereka. Hatinya terasa perih saat mendengar penuturan dari pria yang sangat dikaguminya. Namun, perasaan itu harus ternoda oleh kemelut satu malamnya bersama Abian. "Ya Allah, apa yang harus hamba lakukan? ustadz Ammar pasti akan kecewa jika mengetahui aibku. Ya Rabb dengan apa hamba harus menebus segala dosa-dosa yang sudah terlanjur terjadi? Semoga semua baik-baik saja. Aku berharap tidak ada yang bertumbuh di dalam sini," sesal Humairah sembari mengusap-usap perutnya yang masih rata. Bodyguard yang ditugaskan untuk mengawal Humairah hanya m
Last Updated : 2025-09-01 Read more