Share

16. Tamu tak Diundang

“Ehem, ka-kamu curang. Ini kan es krim aku, kenapa kamu ambil?” gerutu Diandra. Sebisa mungkin ia menutupi kegugupannya dari Saga.

“Kenapa? Katanya boleh ambil,” jawab Saga enteng.

“Tapi bukan yag itu juga,” timpal Diandra lirih.

“Kenapa? Kamu grogi, aku makan pakai bekas sendokmu?” tanya Saga membuat Diandra semakin bersemu.

“Udah ah, diam! Aku mau makan, jangan ganggu apalagi hancurin moodku!”

Saga menemani Diandra makan sembari memainkan ponselnya. Diam-diam Saga mengambil foto Diandra yang tengah maemakan es krim. Sudur bibirnya terangkat, melihat betapa menggemaskannya makhluk di hadapannya saat ini.

“Udah selesaI. Kayanya aku harus buru-buru pulang. Ada sesuatu yang harus aku urus secepatnya,” ujar Diandra.

“Ayo, aku antar kamu pulang.” Tanpa menunggu jawaban Diandra, Saga sudah pergi terlebih dulu.

“Sekarang aku tau, kenapa dia dirumorkan sosok pemimpin seram dan kejam. Karena dia selalu bikin jantung orang gak aman. Bisa meledak aku lama-lama kalau terus dekat sama dia,” ujar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status