Share

5. Flashback Saga

Saga Mahesa, seorang CEO dari SM COMPANY yang berstatus duda dan memiliki kekayaan yang cukup membuat iri banyak orang.

Saga merupakan anak pertama dari pasangan Arya Mahesa dan Susanti. Sementara adiknya bernama Sinta Mayesa, adalah dokter OBGYN di rumah sakit yang dibangun keluarga mereka.

Saga adalah satu-satunya penerus SM COMPANY, perusahaan yang sudah dibesarkan oleh papanya selama ini. Sebab tuan Arya sendiri saat ini memutuskan untuk pensiun dan menghabiskan waktunya di rumah bersama istrinya. Sinta sendiri enggan melanjutkan perusahaan papanya lantaran ia sudah memilii cita-cita tersendiri sejak kecil.

Bermula sejak mereka masih bertatus sebagai pelajar SMP, Saga dan Diandra sudah memiliki hubungan yang dekat. Awalnya mereka hanya berteman biasa. Saga, Diandra, Kevin dan Rania memiliki ikatan persahabatan yang kuat. Namun, semua berubah setelah mereka lulus dan melanjutkan kejenjang SMA.

Sejak saat itu, Saga dan Diandra sudah mulai menjalin hubungan asmara, bahkan hubungan mereka didukung oleh Rania dan Kevin.

Awalnya, hubungan mereka baik-baik saja, bahkan terbilang sangat romantis membuat siapapun yang melihatnya iri.

Namun, semuanya berakhir saat mereka lulus sekolah. Karena Saga harus kuliah di luar negeri, sementara Diandra memutuskan tak melanjutkan kuliah.

Saat itu Saga menginginkan Diandra mengikutinya kuliah di luar negeri, karena dia yakin jika Diandra pasti bisa mendapatkan beasiswa jika mau mengajukannya. Selain itu, Rania dan Kevin juga akan berkuliah di tempat yang sama dengannya. Saga tak ingin Diandra hidup sendirian di Indonesia tanpa mereka.

Akan tetapi, Diandra lebih memilih bekerja dari pada menuruti permintaan Saga. Bukan tanpa alasan, Diandra enggan menuruti Saga lantaran ia tak ingin berhutang budi terlalu banyak, juga karena ia ingin segera membantu ekonomi Ibu Panti tempat dirinya tumbuh dewasa.

Karena perbedaan itu, akhirnya hubungan mereka berakhir, begitu juga dengan komunikasi di antara keduanya. Hubungan yang sudah berjalan tiga tahun lamanya harus kandas karena egonya masing-masing.

Siapa sangka, jika Saga yang Diandra pikir sudah melupakannya ternyata diam-diam memperhatikannya dari jarak jauh.

Saga sengaja mengirim orang untuk mengawasi Diandra dan membantu Wanita tercintanya apabila dalam kesulitan. Bahkan ketika Diandra sudah memiliki kekasih, Saga tetap mengawasinya. Ia tak ingin Wanita yang paling dicintainya terluka.

Hingga suatu hari, orang suruhan Saga tiba-tiba memberikan laporan yang membuat hatinya hancur berkeping-keping.

Diandra dikabarkan akan segera melangsungkan pernikahan bersama kekasihnya yang bernama Reza. Harapannya untuk bisa kembali merajuk kasih bersama Diandra telah hilang. Membuat ia frustasi dan pergi ke sebuah bar sendirian.

Begitu banyak botol minuman yang ia habiskan membuat kesadarannya menurun. Bahkan Saga terus meracau memanggil-manggil nama Diandra. Petugas bartender yang melihat itu akhirnya memutuskan untuk menghubungi nomor yang ada di ponsel Saga.

Rania yang tengah tidur merasa terusik oleh suara dering ponselnya. Melihat nama Saga yang tertera akhirnya ia memutuskan untuk segera mengankat telepon.

Betapa terkejutnya Rania yang mendengar jika Saga tengah mabuk berat di bar yang bahkan belum pernah ia kunjungi. Tanpa pikir Panjang Rania segera meluncur ke lokasi yang sudah diberitahukan oleh petugas yang menghubunginya tadi.

“Saga?” Rania sangat terkejut melihat Saga yang tengah mengamuk di sana.

“Saga! Lo ngapain sih? Ayo kita pulang.” Rania hendak menarik paksa Saga keluar dari bar. Namun karena Saga yang terus memberontak membuat Rania kewalahan.

“Diandra … Jangan tinggalin gue, Di! Lo gak boleh nikah sama dia! Cuma gue yang paling tulus sama lo, Di! Cuma gue Saga Mahesa!” teriak Saga.

“Bagaimana jika kita antarkan teman Anda ke kamar saja? Kebetulan di sini menyediakan sewa kamar permalam,” ucap salah satu bartender menggunakan bahasa Inggris.

“Baiklah. Tolong bantu saya membawanya,” ujar Rania.

Dengan bantuan petugas bar, Rania membawa Saga ke sebuah kamar sewa di sana. Usai membaringkan Saga ke tempat tidur, petugas bar tadi langsung bergegas pergi meninggalkan Rania dan Saga berdua.

“Gue tau lo lagi hancur, tapi jangan gini juga caranya. Nyusahin gue tau gak, lo!” ujar Rania.

Saat Rania hendak membukakan sepatu Saga, tiba-tiba lelaki itu terbangun kembali dan meracau memanggil nama Diandra.

“Dian, Diandra … Please jangan tinggalin gue! Gue cinta sama lo, Di. Gue sayang sama lo!” Saga terus meracau membuat Rania terdiam.

“Lihat gue, Ga. Lihat gue sekali aja! Gue di sini sendirian cinta sama elo, tanpa pernah lo balas. Kenapa selalu Diandra yang ada di hati dan pikiran lo, Ga?” batin Rania sembari menatap Saga dengan mata yang berkaca-kaca.

Saat Rania tengah melamun, ia dibuat terkejut oleh kelakuan Saga yang tiba-tiba menariknya hingga terjatuh di ranjang. Lelaki itu bahkan langsung menindih tubuh Rania karena mengira Rania adalah Diandra.

“Lo gak boleh nikah sama siapapun selain gue! Lo harus jadi milik gue, Di!” Saga terus meracau.

“Sadar, Ga! Ini gue Rania, bukan Diandra!” Rania terus memberontak Saga. Namun, hal itu malah membuat Saga semakin menggila.

“Lo harus jadi milik gue! Gak ada yang boleh milikin lo, selain gue!” Saga mencium Rania dengan beringas karena mengira Rania adalah Diandra.

“Lo bakal menyesal, Ga! Lo bakal menyesal udah ngelakuin ini sama gue,” ujar Rania sebelum mereka melakukan adegan panas semalaman penuh. Bertukar peluh dan saliva untuk yang pertama kalinya bagi mereka.

Malam itupun menjadi malam yang panas di antara Saga dan Rania. Meski Rania sudah berusaha menolaknya, tapi karena Saga terus memaksa hingga akhirnya Wanita itu pun tak bisa berkutik lagi. Siapa sangka jika malam itu membuat keduanya harus terikat dalam sebuah hubungan erat.

Rania terbukti mengandung hasil dari percintaan mereka di malam itu. Hal itu membuat Saga mau tak mau harus menikahi Rania guna mempertanggung jawabkan perbuatannya.

Mereka menikah bertepatan dengan hari pernikahan Diandra dan Reza sekaligus tanggal pertama Saga dan Diandra menjalin hubungan beberapa tahun lalu. Saga sengaja memilih hari yang sama lantaran ia ingin mengenang momen indah itu dan mengubahnya menjadi kisah baru Bersama Rania, meski ia sendiri belum mencintainya.

Rania sendiri tak merasa keberatan, karena ia juga sadar jika pernikahan mereka dilaksanakan karena keterpaksaan, bukan atas dasar cinta seperti layaknya pasangan pengantin baru lainnya.

Meski terpaksa, Saga tak pernah memperlakukan Rania dengan kasar. Ia memperlakukan Rania layaknya istri sungguhan, meskipun mereka tak pernah melakukan hubungan badan lagi. Saga tetap memberikan nafkah dan memperhatikan Rania seperti saat mereka masih berteman dulu.

Hubungan mereka berjalan dengan baik, tak pernah ada perseteruan di antara Saga dan Rania. Saga mulai mencoba menerima kehadiran Rania dan calon bayi mereka. Begitupun Rania yang tetap sabar menunggu Saga membuka hati untuknya.

Hingga saatnya tiba waktu untuk Rania melakukan persalinan, sebuah tragedy buruk menimpa mereka saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Mobil yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan, hingga membuat keduanya terluka cukup parah.

Saga mengalami patah tulang pada kaki dan lengan kirinya. Sementara Rania, Wanita malang itu mengalami pendarahan hingga harus segera melakukan operasi untuk menyelamatkan bayinya.

Nahas, bagaikan bertukar nyawa dengan sang putri, Rania menghembuskan nafas terakhirnya sebelum melihat dan memeluk anak yang ia lahirkan. Ia meninggal usai membawa bayi cantik itu melihat indahnya dunia.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nalendra Zavier Alfariq
kasian bgt bella. smoga diandra bsa gantiin rania jd mama bella.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status