Share

Ekstra Part 10

Fanno menjalankan mobilnya tanpa tahu Lintang akan membawanya ke mana. Ia hanya menuruti perintah Lintang, belok kiri, belok kanan atau lurus.

"Tinggal bilang mau kemana, aku langsung meluncur," protes Fanno.

"Enggak bisa, aku maunya begitu. Pokoknya Kak Fanno ikut aja, deh. Enggak usah protes."

"Tapi 'kan jadi lama, perasaan dari tadi muter-muter mulu."

"Enggak apa-apa, 'kan biar lama. Udah dibilang jangan protes juga."

"Iya, bawel. Untung sayang," balas Fanno dengan raut datar.

"Bilang sayang, kok, enggak ada manis-manisnya? Mana enggak senyum lagi." Lintang melirik kekasihnya itu.

"Kan lagi kesel, jadi enggak boleh senyum, dong." Fanno tetap menatap lurus ke depan.

"Oh, oke. Sabar, Lintang." Gadis itu mengusap dadanya pelan sementara Fanno hanya meliriknya sekilas.

Lintang tersenyum senang karena akan membawa pria itu ke suatu tempat yang menurutnya akan menjadi kejutan buat Fanno. Meskipun pria itu nampak kesal, Lint

Locked Chapter
Ituloy basahin ang aklat na ito sa APP

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status