Home / Romansa / Nona Muda, Mari Bercinta / Pisah Ranjang yang Terlarang (21+)

Share

Pisah Ranjang yang Terlarang (21+)

last update Last Updated: 2025-02-27 16:30:34

"Hilda, ke mana pelayan membawa bantal dan selimut itu?" tanya Tuan Arnold Richero yang berpapasan dengan rombongan pelayan rumahnya.

"Ohh ... mereka menyiapkan kamar tamu untuk Tuan Muda Austin. Beliau akan tidur di sana mulai malam ini!" jawab Hilda yang diperintahkan oleh Esmeralda demikian.

Tuan Arnold segera berseru ke rombongan pelayan itu, "Kalian berhenti!" Sontak ketiga perempuan muda berseragam biru tua dan celemek putih itu tak berani lagi melangkahkan kaki mereka ke kamar tamu.

"Ada apa, Sir?" tanya Hilda kebingungan.

"Hilda, panggil Esme dan Austin ke ruang keluarga untuk menemuiku!" titah Tuan Besar Richero. Dia lalu berjalan dengan bantuan tongkat sendirian sembari menunggu putri sulung dan menantunya bergabung untuk bicara.

Austin yang sedang duduk bersantai sambil melihat konten di media sosial handphonenya di patio taman belakang rumah agak terkejut karena mendadak dipanggil oleh papa mertuanya. Dia masih trauma dengan ancaman Tuan Arnold di atrium mall kemarin.

"Oka
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (35)
goodnovel comment avatar
Muktie Prilly
hadehhhh gampang bgt luluh si Esme cma d kasih pisang ambon udh nerima dia aja minimal ngambek seminggu ke jadi kan ada dramanya
goodnovel comment avatar
annisa syifa
nih kalau gue yg jadi orang tua esmandah gue tendang tuh si Austin ,ngapain lelaki modelan dia di pertahanin kayak g ada lelaki lain saja
goodnovel comment avatar
yesi rahmawati
Esme marahnya gak serius, baru di goda gitu langsung luluh
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Memilih Jadi Perempuan Pemberani

    Suara denting peralatan makan perak dengan piring keramik terdengar samar di antara musik klasik serta obrolan ringan para pengunjung Monsieur Restoran. Annabella berusaha menikmati hidangan steak mahal yang tersaji di piringnya. Dia memang sangat lapar setelah menyanyi dua jam penuh di atas panggung konser tadi. Adrenalinnya telah terkuras habis tadi di New York Times Square, tetapi itu saja tak cukup. Di penghujung harinya pria yang menjadi momok untuk kehidupan damai Annabella muncul tiba-tiba di ruang ganti artis."Kuharap steaknya sesuai seleramu, Darling. Apakah lezat?" Joel berusaha mencairkan suasana yang dingin membeku bagaikan lapisan gletser tebal di Antartika.Anggukan kepala yang enggan itu menjadi satu-satunya jawaban yang diberikan Annabella. Tatapan mata gadis itu menghindari wajah Joel, dia hanya ingin segera pulang ke hotel tempat dia dan Roxane menginap selama berada di New York sebelum berangkat ke Vancouver, Kanada besok pagi."Okay, Girl. Dengarkan aku ya! Entah

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Sebuah Kesepakatan Berharga

    "Selamat siang, Mister Addison!" Annabella berusaha terlihat profesional dan tegar di hadapan Steven Addison. Dia tidak boleh mencampur adukkan masalah pribadinya dengan pekerjaan. Pria dengan setelan jas biru tua tanpa dasi itu menjabat tangan Annabella Stewart. Dia mengenal gadis belia di hadapannya, penyanyi bertalenta cemerlang yang sedang naik daun. "Hello, Annabella. Apa kabar?" sapanya hangat lalu mengajak gadis itu duduk di sofa bersamanya. "Aku baik, Sir. Jadi aku mendapat kontak Anda dari Chef Morgan Bradburry. Kami berteman dekat. Well, aku ingin mengadakan sebuah rangkaian konser promo album terbaruku, apa Anda bisa membantu menjadi promoter konser tersebut?" jawab Annabella tanpa berbasa-basi. Dia tahu orang penting sangat sibuk dan dia pun sepertinya nyaris kehabisan waktu.Steven Addison merasa bahwa ini adalah peluang emas, bintang yang sedang bersinar terang jatuh ke dalam genggamannya. Kesempatan sekali seumur hidup pastinya, dia tak mungkin menyia-nyiakan hal sepe

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Bagaikan Bom Waktu

    Morgan sedang sibuk dengan daftar klien perusahaan jasa boga miliknya ketika sekretarisnya menghubungi via interkom. "Mister Morgan, Nona Annabella Steward berada di sini dan meminta untuk bertemu Anda. Apa boleh saya persilakan masuk ke ruangan CEO?" "Ohh ... okay, persilakan saja dia masuk!" jawab Morgan sedikit terkejut dengan kunjungan tiba-tiba tanpa perjanjian terlebih dahulu itu. Dia bangkit dari kursinya untuk menyambut kedatangan penyanyi top yang cantik jelita tersebut.Senyuman manis menghiasi wajah Annabella ketika dia melihat Morgan, sebuah helaan napas menyertai jabat tangan mereka. "Hai, Morgan. Senang bisa bertemu lagi denganmu. Maaf bila kedatanganku ini tak terencana. Kau tahu aku sibuk!" ujar gadis itu seraya duduk di sofa berseberangan dengan chef tampan idolanya."Tak apa-apa, jadi kunjunganmu ini dalam rangka apa, Bella?" tanya Morgan to the point. Acara pesta ulang tahun yang ricuh karena reuninya dengan Joel Falcon masih tersisa di sudut benaknya."Aku akan me

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Kabar Bahagia Kehamilan Esmeralda

    Setelah kepulangan Esmeralda ke Kansas City, jabatan CEO grup Richero yang biasa dia jalankan kembali mengisi kesibukannya. Adik tirinya harus banyak beristirahat karena usia kehamilan yang bertambah banyak. Sore itu Jeff yang sudah selesai praktik di rumah sakit menjemput Esmeralda untuk pulang bersamanya. Langit di Kansas sudah mulai gelap ketika senja berganti petang hari. Namun, sang CEO masih saja sibuk mengetik balasan email klien di laptopnya tanpa menyadari suaminya sudah berdiri di sebelahnya.Jemari tangan Jeff memijat bahu dan tengkuk Esmeralda yang kaku akibat tegang sepanjang hari bekerja keras. "Nyonya CEO masih lembur dan lupa suami rupanya!" sindir pria itu. "Ohh ... Jeff, sedikit lagi selesai. Aku akan mengirimkan email ini ke klien, surat kontrak perjanjian kerja sama dengan perusahaan Richero!" jawab Esmeralda lalu menutup laptopnya. Dia membereskan barang-barang ke tas tangan baru yang dibelinya dari Milan sebelum menggandeng lengan Jeff meninggalkan ruangan CEO.

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Tetangga Sebelah Kamar yang Berisik (21+)

    "Terima kasih oleh-olehnya, Esme. Kuakui aku sedikit malas berbelanja. Sudah dua tahun lalu terakhir kali aku membeli tas dan sepatu baru!" ujar Celia setelah melihat buah tangan dari Milan yang diberikan Esmeralda untuknya.Morgan menggeleng-gelengkan kepala karena memang istrinya agak berbeda dibanding wanita pada umumnya. "Aku tak mengerti apa kamu terlalu cuek atau sangat hemat, Baby Girl!" sahut chef tampan itu.Namun, Esmeralda yang telah menjalani kehidupan seumur hidup bersama Celia di kediaman Richero memahami kebiasaan adik tirinya tersebut. Dia berkata, "Celia memang tidak terlalu mengikuti fashion, Morgan. Dia menyukai olah raga atau berkuda. Dahulu papa sampai ingin membelikannya kuda Thoroughbred karena Celia sangat menggemari berkuda.""Iya, ternyata kamu masih mengingat kenangan masa remaja kita dulu, Esme. Entahlah, aku merasa membeli sebuah tas bermerk dengan harga fantastis kurang masuk akal dan manfaatnya minim. Sementara berolah raga golf, tennis, atau berkuda itu

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Home Sweet Home, Kansas

    Morgan dan Celia berdiri di antara para penjemput penumpang pesawat asal Italia. Beberapa orang telah keluar dari gerbang kedatangan, tetapi Esmeralda dan Jeff belum juga nampak setelah 15 menit berlalu sejak pengumuman pendaratan."Mereka lama sekali tak kunjung muncul, pesawatnya benar mendarat sore ini 'kan, Morgan?" tanya Celia memastikan informasi kepulangan kakaknya dan Jeff."Benar, ditunggu saja sebentar lagi. Mungkin saja mereka sedang menunggu pengambilan barang di kargo bandara. Ohh ... itu mereka!" Morgan menunjuk pasangan yang baru saja muncul dari gerbang kedatangan sambil mendorong troli berisi koper-koper.Esmeralda bergegas memeluk Celia sembari tertawa riang bersama. "Lama kita tak jumpa, Celia. Kau bertambah besar. Kuharap ketiga keponakanku sehat-sehat di dalam sana!" ujarnya penuh semangat."Yeah ... ini sangat berat, rasanya seperti aku membawa tas penuh barang belanjaan dari supermarket setiap hari, Esme. Ayo kita lanjutkan obrolan di mobil saja, okay?" balas Ce

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Melarikan Diri Ke Bandara Palermo

    "Jangan berani menyentuh istriku lagi, kalau tidak akan kupatahkan jari-jarimu, Bedebah!" teriak Jeff dikuasai amarah. Dia melayangkan tinjunya ke wajah Jose yang tak siap menghadapi luapan emosi suami dari wanita yang diganggunya."Sialan, punya nyali juga dia. Hajar dia beramai-ramai, Kawan!" umpat Jose. Keempat rekannya juga ikut mengeroyok Jeff yang sendirian melindungi Esmeralda. Untungnya Jeff berhasil menghadapi pukulan-pukulan dari berbagai arah yang mengelilinginya. Dia menghajar pria-pria keturunan Hispanik itu bergantian hingga mereka bergelimpangan di lantai."Shit! Ternyata dia bisa berkelahi seperti Rambo, padahal wajahnya alim!" Salah satu rekan Jose yang babak belur mengeluh tak berdaya di lantai restoran pinggiran pantai itu.Setelah kelima pria sok-sokan tadi menyerah kalah kepada Jeff, petugas keamanan pantai baru datang menggelandang mereka ke kantor untuk dimintai keterangan dan diberi peringatan serta denda."Esme, kita cari taksi untuk pulang ke hotel mengambil

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Digoda Pria Hispanik Urakan Di Pantai Mondello

    Hari terakhir pasangan Esmeralda dan Jeff di Pulau Sisilia dihabiskan dengan menyusuri sebuah pantai berpasir putih berombak kecil dengan air laut berwarna biru jernih bak kristal bernama Pantai Mondello. Kemarin siang mereka telah check out dari winery dan memilih singgah di Palermo karena lokasi pantai indah itu hanya 30 menit naik bus lokal. Transportasi yang disediakan untuk publik tersebut banyak dimanfaatkan para wisatawan yang ingin menikmati keindahan Pantai Mondello, berjemur, atau menikmati kuliner seafood yang terkenal segar.Para penjaja kuliner menawarkan iced Margarita dengan buah segar di tepi pantai, wine dalam botol yang didinginkan juga tersedia bagi pengunjung pantai.Angin sepoi-sepoi menerbangkan kain pantai yang meliliti pinggang Esmeralda. Dia mengenakan kaca mata hitam dan topi bertepi lebar untuk menghindari silau matahari siang. Di sampingnya, Jeff menggandeng tangan Esmeralda. "Tak terasa sebulan yang panjang telah terlewati, besok pagi kita sudah meningga

  • Nona Muda, Mari Bercinta   Sentuhan Panas Dokter Dingin

    "Tadaa ... ini kamar tidur kita, Agatha. Bagaimana menurutmu?" ujar Dokter Alan Bowmann ketika membawa masuk Emilia ke sebuah ruangan seluas 120 meter persegi yang didominasi warna cokelat kayu dan krem interior bagian dalamnya. Sebuah sofa berukuran sedang berlapis bulu domba lembut diletakkan di depan sebuah televisi 42 inch yang digantung di dinding. Ada tanaman dalam pot yang asli bukan imitasi, semua terawat dengan subur dan menyejukkan mata. Aerator akuarium menimbulkan bunyi air bergemericik yang menenangkan, ikan hias warna warni berenang di akuarium yang tertanam di dinding sisi barat.Sebuah ranjang king size berseprai putih bersih terpasang tanpa kerutan. Lemari besar dari kayu berjajar di dinding sisi kiri tempat tidur. "Kau orang yang sangat rapi dan memikirkan segala aspek, Hubby. Mengagumkan kamar tidur ini. Bagiku, ruangannya seperti berada di dimensi dunia lain terpisah dari hal lain di luar sana!" puji Emilia yang membuat Dokter Alan mengucap terima kasih.Dia berk

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status