Share

Nona Nakal Menikahi Casanova
Nona Nakal Menikahi Casanova
Penulis: Xeiralana

1. Si Pecinta Pria

"Selamat pagi, Nona."

Seorang pemuda bersenyum manis menyapa hangat sesosok gadis cantik yang tidur di sampingnya. Gadis itu menggeliat seraya mengumpulkan kesadaran penuh.

"Selamat pagi, Noel."

Gadis yang bernama Vianca itu lekas bangun dari posisinya. Kala itu ia maupun Noel tidak mengenakan sehelai pun benang di tubuhnya.

"Apakah Anda akan pergi sekarang?" tanya Noel.

"Ya, tetapi sebelum pergi aku akan mandi dulu karena pagi ini ada rapat di kantor."

Vianca berjalan menuju kamar mandi. Noel pun ikut bangkit dari tempat tidur lalu membantu memungut pakaian Vianca yang berceceran di atas lantai.

Selepas mandi, Vianca pun langsung mengenakan pakaiannya dan menyerahkan sebuah cek kepada Noel.

"Ini untukmu. Anggap saja sebagai bonus karena telah memuaskanku semalaman," tutur Vianca.

Noel tidak langsung mengambil cek itu. Dia terdiam dengan ekspresi wajah tertekuk. Hal ini membuat Vianca menjadi bingung.

"Ada apa lagi? Apakah ini masih kurang untukmu?" tanya Vianca memastikan.

Noel menggeleng cepat. "Bukan begitu. Apakah Anda berpikir saya butuh uang dari Anda? Saya tidak butuh itu. Saya bukanlah pria bayaran, tetapi saya kekasih Anda."

Rupa Noel begitu manis. Meskipun dia sudah dewasa, jika berada di hadapan Vianca sikapnya seketika berubah menjadi manja. Vianca selalu kalah melihat mimik memelas Noel setiap saat.

"Astaga, bukan begitu maksudku. Kau adalah kekasihku yang paling manis. Mana mungkin aku menganggapmu sebagai pria bayaran. Aku hanya memberimu uang untuk membeli pakaian baru. Aku tahu—"

"Apakah Anda tidak puas dengan penampilan saya? Saya sadar kalau saya bukanlah pria yang kaya dan sempurna. Saya tidak butuh uang dari Anda, Nona," celetuk Noel salah paham.

Vianca menghela napas panjang. Lelaki itu mulai menangis lagi. Hal ini kerap kali terjadi kala keduanya salah memaknai setiap tutur kata yang dilontarkan.

"Ya sudah, aku ambil lagi ceknya. Kau jangan menangis, tidak baik bagi pria terlalu mudah mengeluarkan air mata."

Jemari Vianca mengusap lembut air mata Noel. Sungguh, sisi Noel yang seperti ini membuat Vianca bergetar karena kegemasannya.

"Kalau begitu, cium saya. Setelah itu, saya akan berhenti menangis."

Tanpa berpikir panjang, Vianca pun menuruti keinginan Noel. Dia menempelkan bibirnya di bibir Noel. Mereka saling berciuman sambil berkedapan.

"Sudah kan? Kau jangan menangis lagi. Aku harus berangkat ke kantor sekarang juga," kata Vianca.

"Baiklah, tetapi kapan Anda menemui saya lagi? Saya tahu Anda punya banyak kekasih. Walau begitu, saya tetap ingin menjadi kekasih yang paling sering Anda temui," rengek Noel.

"Jangan khawatir. Nanti aku hubungi lagi. Lagi pula aku menikmati permainan ranjangmu."

Di saat bersamaan, pintu kamar hotel yang dihuni Vianca diketuk oleh seseorang dari luar.

"Nona Vianca, apakah Anda belum bangun? Anda tidak lupa kan kalau hari ini kita ada rapat penting?"

Terdengar suara seorang wanita yang memanggil nama Vianca. Gadis itu langsung tahu bahwa itu adalah suara Emira — sekretaris pribadinya.

"Aku sudah bangun. Tunggu sebentar, aku akan segera keluar," sahut Vianca.

Vianca pun membukakan pintu masuk. Emira tidak terkejut saat mendapati Noel di kamar yang sama dengan atasannya.

'Lagi-lagi dia mengencani pria yang berbeda. Tidak terhitung berapa jumlah pria yang dia miliki sekarang,' batin Emira.

Vianca dan Emira lalu bergerak meninggalkan hotel. Mereka masuk ke dalam mobil milik Vianca.

"Bagaimana jadwal hari ini?" tanya Vianca.

"Untuk hari ini Anda hanya perlu menghadiri rapat dengan klien dari Belanda. Selepas itu, Anda tidak punya jadwal penting lagi."

Vianca mengulas senyum menyembunyikan rencana nakal. Setidaknya hari ini dia punya banyak waktu untuk bersantai.

'Apa lagi yang direncanakannya? Aku yakin sepulang dari kantor dia akan pergi berkencan lagi dengan laki-laki lain,' pikir Emira memaklumi tingkah CEO muda Heigels Group itu.

Sesudah menyelesaikan urusannya di kantor, Vianca memutuskan langsung pergi mengendarai mobil sendiri. Dia menjemput salah seorang kekasihnya untuk menemaninya hari ini.

Ketika di tengah jalan, Vianca nyaris mengalami kecelakaan karena mobil seseorang mendadak berhenti di depannya.

"Dasar kepar*t! Siapa yang berani berhenti sembarangan di tengah jalan?!"

Vianca turun dari mobil. Amarahnya tak terbendung lagi akibat perbuatan si pengendara mobil yang tidak bertanggung jawab.

"Keluar kau! Apa kau gila berhenti mendadak di tengah jalan?! Cepat keluar sebelum aku pecahkan kaca mobilmu!" teriak Vianca mengomel.

Tak lama sesosok pria keluar dari mobil tersebut. Raut muka Vianca bertambah masam saat menemukan siapa yang ada di mobil itu.

"Oh, ternyata kau Herion! Kenapa kau menghentikan mobilmu secara tiba-tiba ketika mobilku sedang melaju lambat di belakang mobil jelekmu ini?!"

Tidak salah Vianca semakin emosi. Herion Lotze adalah musuh bebuyutannya sejak dahulu. Walau Herion lebih tua delapan tahun darinya, tetapi tak menutup kemungkinan bagi mereka saling memusuhi satu sama lain. Ini bukan rahasia umum lagi di kalangan para konglomerat.

"Kau ini berisik sekali. Apa kau tidak bisa berbicara dengan lembut?"

Vianca mengerutkan kening. Indera penglihatannya tanpa sengaja menangkap keberadaan seorang wanita di mobil Herion.

"Apa kau dan kekasihmu bermesraan sambil mengendarai mobil? Cih. Tidak bisakah kau menahan diri sejenak sampai kau tiba di hotel?"

"Ini bukan urusanmu. Lagi pula mobilmu tidak rusak. Kalau pun rusak, aku pikir kau tak butuh biaya ganti rugi karena kau kan orang kaya," ledek Herion.

Vianca geram mendengar ledekan Herion.

"Dasar kau buaya jantan! Aku sedang berkendara dengan kekasihku. Apa kau bermaksud membunuhnya?!" teriak Vianca, emosi menggebu-gebu.

"Kalau aku buaya jantan, lalu kau apa? Buaya betina? Lebih baik sekarang kau pergi sebelum aku mempermalukanmu di sini," usir Herion marah.

Vianca membuang napas kasar. Sesaat suara tawanya terlepas kala melihat resleting celana Herion terbuka.

"Aku rasa kau yang malu nantinya. Lihatlah itu. Aku sarankan setelah wanitamu menjilati punyamu, pasang baik-baik resleting celamu. Apabila seseorang melihatnya, maka kau akan dicap sebagai orang mes*m," ejek Vianca.

Sontak Herion memasang resletingnya kembali. Wajahnya merah padam sebab rasa malu yang dia dapatkan dari ejekan Vianca.

"Perempuan gila! Kemari kau biar aku beri kau pelajaran!"

Herion mengejar Vianca, tetapi gadis itu sudah lebih dulu masuk ke mobilnya. Vianca membuka kaca mobil seraya menjulurkan lidah menertawakan Herion.

"Awas saja kau nanti, Vianca!" gerutu Herion mengepalkan tangannya.

Herion dan Vianca adalah dua orang berkelakuan sama. Herion, seorang pria muda tampan rupawan dan selalu berganti-ganti pasangan setiap saat. Posisinya sama dengan Vianca, dia juga seorang CEO dari perusahaan keluarganya yakni Lotze Group.

Akibat kelakuan kedua orang ini, seluruh penghuni kota mengecap mereka sebagai sepasang manusia paling brengs*k dan suka mempermainkan hati orang lain. Vianca sebagai playgirl kelas kakap serta Herion sebagai seorang casanova. Kisah mereka akan lebih menarik perhatian banyak orang nantinya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status