Beranda / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 127. Enam Jam Bersimpuh dan Memohon

Share

Bab 127. Enam Jam Bersimpuh dan Memohon

Penulis: Te Anastasia
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-30 08:35:14

Memohon, bersujud di kaki seorang Marisa Gilbert untuk meluluhkan hatinya agar Giselle mendapatkan bantuan!

Giselle berusaha untuk tidak menjatuhkan air matanya atas semua perlakuan ini. Wanita muda itu menekuk kedua lututnya dan bersimpuh di hadapan Marisa yang kini kembali menatapnya.

"Nyo-Nyonya..." Suara Giselle gemetar hebat.

Marisa bersedekap dan menatapnya dingin. "Aku membencimu melebihi segalanya, Giselle! Kau satu-satunya wanita yang membuat Gerald menjadi anak yang tidak patuh padaku! Seperti karma besar dalam keluargaku karena putraku menikahi wanita dari kalangan masyarakat miskin sepertimu!" serunya geram. "Jadi, sebagai orang dari golongan bawah, kau harus memohon dan mencium kaki orang-orang dari kalangan atas, untuk sebuah permintaan!"

Giselle meraih kedua kaki Marisa dan ia menundukkan kepalanya. Tangannya hanya menyentuh dan ia menangis setelahnya.

"Saya kemari demi anak saya, Nyonya. Saya mohon jangan membuat saya seperti ini," ucap Giselle.

"Terserah ka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Dapurku
SDH siang Thor knp blm update
goodnovel comment avatar
Dapurku
harap2 cemas..sukur Gerald cpt dtng agar Giselle TDK hutang Budi LG sama Marisa .Thor tambah seru..lanjutiiinn
goodnovel comment avatar
puji lestari
Giselle sungguh luar biasaa..... thank thor ceritanya sampe kebawa mimpi nungguin updatenya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 130. Kita Di Sini Untuk Elodie, Sayang

    Setelah menunggu dokter beberapa menit lamanya, kini dokter pun telah tiba. Gerald masuk ke dalam sebuah ruangan setelah ia diperiksa oleh dokter sebelum pengambilan darahnya. Di dalam ruangan itu, Gerald duduk ditemani Giselle di sampingnya. Wanita itu menatap darah milik Gerald yang mengalir di dalam selang kecil. Giselle menggenggam satu tangan Gerald dan terlihat cemas. "Kenapa, hm?" Gerald menatapnya dan tersenyum. Wanita itu menggeleng-gelengkan kepalanya. "Tidak apa-apa," jawab Giselle. Dokter Megan yang berada di sana pun menoleh pada mereka berdua dan menatap Gerald yang duduk sambil menggenggam tangan Giselle. "Saya merasa bersyukur Tuan datang dengan cepat. Dokter bedah akan melakukan penanganan operasi pukul dua dini hari nanti," ujar Dokter Megan pada mereka. "Apakah operasinya berjalan sangat lama, dok?" tanya Giselle. "Bisa jadi seperti itu, Nyonya. Tapi jangan khawatir, kami semua akan berusaha semaksimal mungkin. Nyonya dan Tuan banyak-banyak berdoa untu

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 129. Berpelukan Penuh Air Mata

    Giselle dan Gerald telah kembali ke rumah sakit. Mereka juga telah mengganti pakaiannya dengan pakaian kering yang lebih hangat. Kini, mereka menunggu dokter datang untuk melakukan pemeriksaan pada Gerald yang akan mendonorkan darahnya untuk Elodie. Suhu udara yang dingin terasa di lorong di depan ruangan di mana Elodie berada di dalam sana. Gerald berdiri di depan dinding kaca, laki-laki itu terlihat begitu sedih melihat kondisi anaknya saat ini. "Elodie..." Laki-laki itu berucap lirih melihat anaknya terbaring lemah. "Papa sudah kembali, Nak. Bersabarlah sebentar..." Gerald beralih menatap Giselle yang tengah duduk di bangku tunggu. Ia tampak begitu pucat dan kuyu, wajahnya sangat sembab dan napasnya juga masih tersengal-sengal karena terlalu lama menangis. Perlahan, Gerald mendekatinya menyadari Giselle tidak berbicara sepatah katapun padanya sejak tadi. "Maaf, aku terlambat pulang," ujar Gerald, ia menekuk kedua lututnya di hadapan Giselle. "Di Palonia ada badai besar

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 128. Gerald, Tolonglah Anak Kita

    Suara hujan yang deras membuat Giselle tidak bisa mendengar apapun. Bahkan matanya terasa berat dan kepalanya begitu pusing. Ia tidak menyadari ada mobil yang datang. Hingga lamat-lamat Giselle mendengar suara derap langkah kaki seseorang berlari. Giselle menoleh dan wanita itu terkejut melihat sosok Gerald yang kini berlari ke arahnya menembus hujan. "Gerald…." Giselle berusaha bangkit dan berdiri. "Giselle! Apa yang terjadi? Kenapa kau hujan-hujanan dan duduk di sini? Apa yang terjadi?" Gerald membantunya berdiri, wajah laki-laki itu diselimuti ekspresi khawatir yang tak terbantahkan. Giselle menangis tanpa bisa menjelaskan. Segala rasa sakit yang hebat ada padanya saat ini. "Gerald, kau kembali..." Giselle menatapnya dengan wajah sangat pucat. Gerald langsung memeluk Giselle dengan sangat erat, di belakangnya ada Sergio yang memayungi mereka. Giselle memeluk erat tubuh Gerald dan wanita itu menangis sejadi-jadinya. Perlahan Gerald mengusap kedua pipi Giselle. "Cerita

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 127. Enam Jam Bersimpuh dan Memohon

    Memohon, bersujud di kaki seorang Marisa Gilbert untuk meluluhkan hatinya agar Giselle mendapatkan bantuan! Giselle berusaha untuk tidak menjatuhkan air matanya atas semua perlakuan ini. Wanita muda itu menekuk kedua lututnya dan bersimpuh di hadapan Marisa yang kini kembali menatapnya. "Nyo-Nyonya..." Suara Giselle gemetar hebat. Marisa bersedekap dan menatapnya dingin. "Aku membencimu melebihi segalanya, Giselle! Kau satu-satunya wanita yang membuat Gerald menjadi anak yang tidak patuh padaku! Seperti karma besar dalam keluargaku karena putraku menikahi wanita dari kalangan masyarakat miskin sepertimu!" serunya geram. "Jadi, sebagai orang dari golongan bawah, kau harus memohon dan mencium kaki orang-orang dari kalangan atas, untuk sebuah permintaan!" Giselle meraih kedua kaki Marisa dan ia menundukkan kepalanya. Tangannya hanya menyentuh dan ia menangis setelahnya. "Saya kemari demi anak saya, Nyonya. Saya mohon jangan membuat saya seperti ini," ucap Giselle. "Terserah ka

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 126. Demi Anakku, Aku Menangis dan Memohon

    Di saat rasa gelisah dan kesedihan hebat menerjang Giselle yang tengah kesepian dengan anak yang sedang sakit, Giselle yang berada di rumah sakit pun tiba-tiba mendapatkan telepon dari Marisa. Tidak biasanya Marisa menghubunginya seperti ini. Tetapi, Giselle berharap itu bisa membantunya hingga ia pun langsung menjawab panggilan tersebut. "Halo, Nyonya?" Suara parau dan serak milik Giselle terdengar. "Halo, aku dengar kabar kalau kondisi Elodie memburuk saat ini?" tanya Marisa di balik panggilan tersebut. Giselle meremas kuat ponselnya dan ia memejamkan kedua matanya. "Iya, Nyonya. Saya sedang membutuhkan golongan darah yang sama seperti Elodie. Saya berusaha menghubungi Gerald, tetapi Gerald tidak bisa saya hubungi sejak kemarin." Helaan napas panjang terdengar dari balik panggilan itu. "Datanglah ke sini, Giselle. Mungkin ... aku bisa membantumu." Kedua mata Giselle melebar. "Baik, saya akan segera ke sana, Nyonya." "Oke. Aku tunggu." Panggilan itu pun diputus langsu

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 125. Giselle terkurung Kesedihan

    Pagi itu, embun yang turun terasa dingin menusuk kulit. Giselle meninggalkan rumah sakit di pukul setengah enam. Semalam suntuk Giselle tidak tidur, dia berperang dengan pikiran dan batinnya yang menangis hebat karena nyawa buah hatinya yang berada di ambang kematian. Giselle berada ke kediaman Gerald saat ini. Ia berharap orang-orang kepercayaannya Gerald yang berada di rumah bisa menghubungi Gerald di Palonia. Kedatangannya pun disambut oleh kepala pelayan di rumah Gerald yang kaget mendapati Giselle pagi-pagi buta datang ke sana. "Nyonya Giselle, kenapa pagi-pagi sekali datang ke sini? Tuan sedang di luar kota sekarang," ujar Chatrine menatapnya cemas. Kepala pelayan itu menatap Giselle dengan prihatin. Di sampingnya berdiri laki-laki berpakaian serba hitam bertubuh tinggi besar, dia adalah Kailus—seorang ajudan Gerald yang menjaga rumah megah itu saat ditinggalkan. Giselle yang berdiri di teras, ia tertunduk dengan tubuh menggigil. "Aku tahu dia berada di luar kota, Cha

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status