Home / Romansa / Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam / Bab 338. S2. Bawa Aku Pergi Bersamamu

Share

Bab 338. S2. Bawa Aku Pergi Bersamamu

Author: Te Anastasia
last update Huling Na-update: 2025-07-26 19:46:43

Jam menunjukkan pukul tiga sore. Elodie masih bersembunyi di dalam perpustakaan, ia tidak berani keluar kelas sebelum Rafael dan teman-temannya meninggalkan sekolah.

Elodie yang baru saja mengerjakan beberapa tugas-tugas hingga pulang paling akhir.

Gadis itu menyergah napasnya panjang dan menahan napas saat mendengar suara tawa Rafael dan teman-temannya di luar sana.

"Ya Tuhan? Kenapa mereka tidak cepat pergi?" lirih Elodie dengan wajah waspada.

Ia terduduk di bawah pintu perpustakaan sekolah dan diam menahan pintu agar terlihat seperti dikunci dari dalam.

Elodie membuka tasnya dan ia membaca sebuah pesan masuk di ponselnya. Pesan itu dari Rafael yang terus mengirimkan pesan-pesan menakutkan pada Elodie.

"Bagaimana, Jay? Kau ditolak juga oleh Elodie?" Suara Rafael terdengar di luar.

"Heem. Dia memang sangat cantik, susah sekali didapatkan!" Suara Jay terdengar diikuti tawa anak-anak lainnya. "Kau sendiri bagaimana, Raf? Katanya kau bilang kau akan mendapatkan Elodie. Mana buktin
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (4)
goodnovel comment avatar
Bintang Yana
Kaka lanjugkan
goodnovel comment avatar
Dewi Ratna
kenapa gak dilaporin aja sih biar di hukum sirafael
goodnovel comment avatar
Ati Gabe
tokohnya bisa dirubah lebih garang gak sih Thor. kaya dan pintar tapi gak berdaya gak nyambung sama tokohnya. gak seru
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 340. S2. Kai Mengatakan Pada Gerald dan Giselle

    Jam menunjukkan pukul sembilan malam. Suasana sepi mencekam, Kai duduk di sofa menatap ponselnya di atas meja. Baru saja ia menghubungi Gerald dan mengatakan kalau Elodie ada bersamanya. Gerald terdengar marah, laki-laki itu bilang akan datang untuk menjemput Elodie. Kai khawatir, justru bersama kedua orang tuanya, Elodie merasa tidak tenang sama sekali. "Ma, Mama..." Suara Elodie dari dalam kamar membuat Kai menoleh ke dalam. Kai melihat Elodie terbangun. Gadis itu duduk dengan mata sayu, mengantuk dan tatapan kosong. Ia menunjuk ke arah pintu. Kau beranjak dari duduknya dan berjalan masuk ke dalam kamar. "Tutup pintunya, aku mau bersembunyi di sini. Tutup pintunya, Ma ... nanti Rafael ke sini." Kai berdiri di depannya, ia melembaikan tangannya pada Elodie, namun gadis itu tidak memperhatikannya. Tatapannya kosong dan sayu, dia sebenarnya tertidur, tetapi terbangun karena mimpi buruk dan halusinasinya meskipun kini ia masih dalam keadaan tertidur. Segera Kai berjalan ke arah p

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 339. S2. Kai Adalah Segalanya

    Kai mengajak Elodie keluar dari ruangan Dokter Anna setelah gadis itu berkonsultasi. Kai menggandeng tangan Elodie yang terasa sangat dingin. Gadis itu diam dan tidak mengatakan apapun sejak tadi. Kai menoleh menatapnya dengan lekat. "Pulang ke apartemen, hm?" tawarnya dengan begitu baik. Gadis itu mengangguk. "Heem." Kai tahu, Elodie tidak akan menolaknya. Mereka berdua masuk ke dalam mobil. Kai memahami Elodie yang tidak mau pulang ke rumahnya karena ia tahu kini Rafael pergi ke rumahnya. Karena itu, Kai membawa Elodie ikut bersamanya. Sesekali Kai melirik ke arah Elodie yang hanya diam saja. Kai juga merasa sedih setelah Dokter Anna menjelaskan bagaimana perasaan Elodie saat ini. 'Trauma itu tidak semudah yang orang lihat dan bayangkan. Tidak peduli Elodie anak orang kaya ataupun miskin, sesuatu kejadian yang mengguncang emosi dan rasa takut terhebatnya yang terus menghantuinya bisa mengubah mood dan karakteristik sehari-harinya karena dia ketakutan. Apalagi bila sudah dianc

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 338. S2. Bawa Aku Pergi Bersamamu

    Jam menunjukkan pukul tiga sore. Elodie masih bersembunyi di dalam perpustakaan, ia tidak berani keluar kelas sebelum Rafael dan teman-temannya meninggalkan sekolah. Elodie yang baru saja mengerjakan beberapa tugas-tugas hingga pulang paling akhir. Gadis itu menyergah napasnya panjang dan menahan napas saat mendengar suara tawa Rafael dan teman-temannya di luar sana. "Ya Tuhan? Kenapa mereka tidak cepat pergi?" lirih Elodie dengan wajah waspada. Ia terduduk di bawah pintu perpustakaan sekolah dan diam menahan pintu agar terlihat seperti dikunci dari dalam. Elodie membuka tasnya dan ia membaca sebuah pesan masuk di ponselnya. Pesan itu dari Rafael yang terus mengirimkan pesan-pesan menakutkan pada Elodie."Bagaimana, Jay? Kau ditolak juga oleh Elodie?" Suara Rafael terdengar di luar. "Heem. Dia memang sangat cantik, susah sekali didapatkan!" Suara Jay terdengar diikuti tawa anak-anak lainnya. "Kau sendiri bagaimana, Raf? Katanya kau bilang kau akan mendapatkan Elodie. Mana buktin

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 337. S2. Seseorang yang Paling Elodie Benci

    Hari sudah gelap, Elodie duduk di kursi yang berada di depan meja belajarnya. Ia menekuk kedua lututnya dan terdiam menatap lampu belajar bercahaya kuning di hadapannya. Sudah tiga kali ia menghubungi Kai tapi panggilannya tidak dijawab oleh Kai. Entah ke mana laki-laki itu? "Sayang..." Suara Giselle membuka pintu membuat Elodie menoleh cepat. Gadis itu tersenyum tipis menatap sang Mama. "Mama," lirihnya. Giselle berjalan perlahan dengan sedikit terpincang-pincang. Elodie beranjak dari duduknya saat itu juga ketika melihat Mamanya berjalan tanpa menggunakan tongkat. Gadis itu menutup mulutnya dengan kedua mata melebar. "Mama ... Mama sudah bisa berjalan?!" pekiknya kaget sambil menutup mulut. Giselle mengangguk dan tersenyum manis. "Iya, Sayang. Mama sudah bisa berjalan sedikit-sedikit. Minggu depan Mama akan ke sana lagi, Mama akan melakukan pengobatan lagi ke Krasterberg." Mendengar hal itu, Elodie mengangguk dengan penuh antusias. Ia memeluk Giselle dengan sangat erat dan

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 336. S2. Sadari Kemarahan Elodie

    Kai dan Elodie menunggu kedatangan Kal yang menuju ke rumah sakit siang ini. Sampai tak berselang lama, Kal pun tiba dengan mobil hitam milik Gerald. Melihat sosok laki-laki dewasa itu turun dari dalam mobil, senyuman manis langsung tercetak di bibir Elodie. Gadis itu melambaikan tangannya. "Paman...!" Elodie berlari ke arah Kal dan langsung memeluknya. Kal tertawa, laki-laki itu mengusap lembut pucuk kepala Elodie. "Nona Elodie ... ya ampun, berapa hari kita tidak bertemu, hm?" Kal menatapnya gemas. "Sudah berhari-hari, Paman. Aku sangat merindukan Mama dan Papa," ujar gadis itu. Dari arah teras rumah sakit, Kai menatap mereka berdua. Kai tidak berpikir yang aneh-aneh dengan pemandangan di depannya kini. Laki-laki itu berjalan mendekati mereka berdua hingga Kal menatapnya lekat. "Terima kasih sudah menjaga Elodie," ucapnya dengan tulus. "Sama-sama. Sampaikan salamku pada Om Gerald, Paman," ucap Kai. Kal mengangguk. Laki-laki berbalut jas hitam itu menoleh pada Elodie. "Mar

  • Nona, Tuan CEO Ingin Lebih dari Semalam   Bab 335. S2. Wanita yang Berdiri di Belakang Kai

    "Jadi kau yang memasak ini semua, hm?" Kai tersenyum manis menatap Elodie yang duduk di hadapannya. Gadis cantik itu menganggukkan kepalanya dengan wajah cantik berseri-seri. "Iya. Mama yang mengajariku dan Mama juga bilang makanan apa saja yang Kakak sukai. Jadi ... sekarang Elodie tahu," ujar gadis itu tersenyum manis hingga lesung pipinya tampak jelas. "Aku juga akan belajar memasak, supaya Kakak tidak perlu repot-repot memasak untukku. Aku saja yang memasak untuk Kakak suatu saat nanti." Kening Kai mengerut sambil menghentikan kunyahannya dan tersenyum lembut. "Suatu saat nanti?" lirihnya bertanya. "Kapan itu?" Elodie sontak terkejut, gadis itu mengerjapkan kedua matanya dan kikuk. "Emmm ... I-itu—""Nanti, kalau sudah menjadi istriku, hm?" sahut Kai sambil tertunduk memakan makanan kesukaannya. Elodie tidak menyahuti lagi. Ia tertunduk dengan wajah memerah malu. Kai hanya tersenyum melihat ekspresi malu-malu Elodie. Diam-diam, Kai mulai memiliki kebiasaan yang membuatnya

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status