Share

Pernyataan Race

Ivy baru saja bangun, semalaman penuh dia tertidur. Ivy meringis saat merasa luka di dada kirinya berdenyut sakit. Ivy memegangi dadanya dan ternyata sudah di perban.

"Sakit," lirihnya.

Ivy lalu mengedarkan pandangannya ke seluruh area kamar. Tidak ada siapapun di kamarnya selain dirinya, entah kenapa Ivy justru merasa sedikit kecewa.

"Biasanya Race selalu menemaniku kalau aku sedang terluka atau sakit. Apa dia tidak tahu?" gumam Ivy lalu membuka selimutnya pelan.

Ivy turun dari ranjang dan berjalan pelan menuju jendela kamarnya, entah kenapa jendela adalah tempat favorit Ivy. Gadis itu lalu melihat keluar jendela dan melihat para pelayan sedang membersihkan taman. Ivy tersenyum senang karena mereka merawat bunga-bunga kesukaannya tanpa ada perintah sedikitpun darinya.

Sejurus kemudian Ivy kembali memegangi dadanya yang sakit.

"Kenapa sakit sekali, aku harus menggunakan sihir ku untuk menyembuhkan luka ini," ujarnya bermonolog.

Ivy lalu memilih duduk di kursi dan kemudian mulai merapa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status