Share

BAB. 42

18++

Wahyu sudah menjalankan mobilnya, sesekali ia melirik istrinya yang duduk di sebelahnya, dengan diam bak patung saja.

"Kamu kenapa, Nur?" 

Nur menolehkan kepala, lalu kepalanya menggeleng pelan.

"Apapun yang mereka katakan, jangan membuatmu sakit hati. Kalau kamu sakit hati, kasihan anak kita yang ada di dalam kandunganmu."

"Heum" Nur menganggukan kepala. Sejujurnya, ia masih syok dengan kejadian tadi. Nur tidak menyangka, kalau Tata, dan Lindsy bekerja sama untuk memisahkannya dari Wahyu. Kejadian tadi baginya bagai adegan di sinetron saja, seperti bukan kejadian yang benar-benar nyata.

Nur melirik ke arah suaminya, diamatinya dalam diam wajah suaminya, yang sesaat tadi baru saja jadi obyek rebutan dua orang wanita.

'Kak Wahyu ganteng, gagah. Ehmm seperti artis sinetron Anjasmara waktu muda. Eeh, sampai sekarangkan Anjasmara masih terlihat muda. Wajar saja kalau banyak wanita yang menyukainya. Aku beruntung punya suami seperti dia,

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status