Home / Romansa / Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu! / 18. Tidak ada cinta dalam pernikahan politik

Share

18. Tidak ada cinta dalam pernikahan politik

Author: Raisaa
last update Last Updated: 2025-12-08 22:03:00
Dyall menunduk sebentar, lalu menatapnya balik dengan dingin namun penuh perhatian.

“Apakah itu penting?” jawabnya singkat.

Elyse menelan ludah, mencoba menenangkan hatinya.

“Tidak juga,” sahutnya, suara pelan. “Saya hanya ingin tahu saja.”

Dyall menatapnya lama, kemudian sedikit tersenyum.

“Apakah kau bertanya begitu hanya karena kita… berbagi ranjang seperti ini?”

Elyse merasakan wajahnya panas, dan dia tergagap.

“Tidak, Yang Mulia. Saya hanya ingin tahu saja… tanpa maksud apapun,” jawabnya cepat, mencoba menenangkan getaran jantungnya sendiri.

Dyall melangkah mendekat, mencondongkan tubuhnya. “Kau wanita cantik, menarik… tentu saja semua lelaki dan aku menyukaimu.”

Elyse menatapnya sebentar, lalu menundukkan pandangan. Hatinya terasa campur aduk. Apa yang dia harapkan dari lelaki seperti Dyall? Mereka bersama bukan karena cinta, tetapi karena tujuan masing-masing, meski Elyse sendiri belum sepenuhnya mengerti tujuan Dyall. Dan sekalipun dia berguna, ada rasa takut terselip… kal
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   70. Calon Duchess yang bodoh

    Wajah kepala pelayan mulai pucat.“Saya hanya menjalankan tugas, Nyonya…”“Kalau begitu pahami batas tugasmu,” balas Elyse. “Keamanan bukan alasan untuk melanggar privasi. Terlebih lagi, menuduh adanya pencuri tanpa bukti nyata.”Ia menghela napas pendek.“Lain kali, jika ada kecurigaan apa pun, laporkan padaku terlebih dahulu. Jangan bertindak seolah aku tidak memiliki wewenang di tempat ini.”Kepala pelayan langsung membungkuk dalam.“Saya minta maaf, Nyonya. Itu kelalaian saya.”Elyse menatapnya sejenak, lalu mengangguk singkat.

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   69. Tanpa izin

    Elyse terhenti. Tangannya masih menempel di gagang pintu ketika ia berbalik perlahan.Dyall berdiri tidak jauh darinya. Mantel militernya sudah dilepas dan disampirkan sembarangan di kursi, rambut hitamnya sedikit berantakan karena perjalanan. Api perapian memantulkan cahaya ke mata merahnya, membuat tatapannya tampak lebih lembut dari biasanya namun tetap tajam, penuh perhatian.“Apa yang mulia lakukan di sini?” tanya Elyse pelan.Dyall melangkah mendekat, langkahnya tidak terburu-buru.“Aku ingin memastikan istriku tiba dengan selamat,” jawabnya sederhana. “Dan melihat sendiri apakah ia baik-baik saja.”Elyse menghela napas kecil.“Saya baik, dan saya tidak sedang

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   68. lebih banyak mendengar daripada bicara

    Elyse berangkat ke perbatasan pagi itu dengan kereta keluarga Levric, kereta besar berlapis ukiran halus, ditarik kuda-kuda terbaik yang jelas dirawat tanpa perhitungan biaya. Segalanya dipersiapkan langsung oleh Duchess Levric, dari jadwal keberangkatan hingga kebutuhan kecil di dalam kereta.Duduk di kursi empuk yang jarang ia nikmati, Elyse sempat berpikir bahwa ini mungkin pertama kalinya ia benar-benar merasakan “fasilitas keluarga duke”, bukan sekadar tamu yang datang dan pergi. Ada selimut tebal, teh hangat yang disimpan dalam kotak perak, bahkan bantalan tambahan agar perjalanan panjang tidak melelahkan.Marco duduk di seberangnya, sementara Greta mengambil tempat di sisi lain kereta, tenang namun waspada seperti biasa.Setelah beberapa saat perjalanan berlangsung

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   67. Lebih dari seorang Duchess

    Sesampainya di rumah Leclair, Elyse turun dari kereta dengan langkah ringan, sesuatu yang jarang terjadi akhir-akhir ini. Para pelayan segera menyambutnya, namun ia hanya memberi anggukan singkat sebelum melangkah masuk ke dalam rumah besar itu. Belum sempat ia menuju tangga, matanya menangkap sosok Marco yang tengah berdiri di aula.“Marco,” panggil Elyse.Pelayan kepercayaannya itu segera mendekat dan menunduk hormat. “Nyonya.”“Aku ingin kau menulis dan mengirim surat pada Yang Mulia Kaisar,” ucap Elyse dengan nada tenang namun tegas. “Sampaikan bahwa aku akan pergi ke wilayah perbatasan selama beberapa hari. Aku diminta menggantikan Duchess Levric untuk menghadiri acara sosial di sana.”Marco sedikit terkejut, namun wajahnya tetap

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   66. Menjadi Duchess

    Di dalam kereta kuda menuju kastil Duke Levric, suasana terasa sunyi dan berat. Derap kuda terdengar teratur, namun di antara mereka berdua, tak ada percakapan hingga Jester akhirnya membuka suara.“Nanti di kastil,” ucapnya pelan, “orang tuaku dan nenek kemungkinan besar akan kembali membahas pernikahan.”Elyse menoleh ke arahnya. “Lalu Anda?”“Aku akan sebisaku menghindarinya,” jawab Jester tanpa menoleh.“Kenapa?” tanya Elyse, suaranya datar.Jester menarik napas singkat. “Karena rencana mereka jelas. Kita harus segera menikah… namun kita akan menikah setelah Ivanka menjadi ratu.”Elyse tidak mengatakan apa pun.Ia hanya menggeleng pe

  • Nyonya Elyse, Yang Mulia Kaisar Menginginkanmu!   65. Selalu Alasan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status