Share

Dua Pria Bucin

Author: Risca Amelia
last update Last Updated: 2025-03-11 16:40:03

Mobil melaju dengan stabil, membelah malam yang hangat dengan nuansa kebersamaan. Suri menyandarkan kepala pada bahu suaminya, menikmati perjalanan di bawah kerlip lampu-lampu kota. Romeo sesekali mengusap punggung tangan Suri dengan ibu jarinya, gerakan kecil yang menenangkan sekaligus penuh kasih sayang.

Tak berselang lama, sopir menghentikan mobil perlahan di depan Hotel Scarlett, tempat di mana mereka akan bertemu dengan dua sahabat lama. Seorang petugas valet segera datang membukakan pintu.

Romeo turun terlebih dahulu, lalu mengulurkan tangan untuk membantu Suri keluar dari mobil. Namun, baru beberapa langkah mereka berjalan memasuki lobi, sebuah suara yang begitu akrab menggema di telinga mereka.

"Romeo!"

Suri menoleh dan melihat seorang pria bertubuh tegap dengan senyum lebar, berjalan cepat ke arah mereka.

Kenzo.

Tepat di sampingnya, Raysa melangkah anggun, tersenyum hangat ke arah mereka.

Wajah Kenzo langsung berubah begitu melihat sosok Romeo. Hampir satu tahun berla
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Berpisah untuk Bersatu

    Menjelang senja, Jeandra dan Kenan sudah meninggalkan gedung perkantoran Pradipta Group. Di dalam mobil, Jeandra menyandarkan kepala pada kaca jendela, menatap lalu lintas yang padat.Di sebelahnya, Kenan memutar kemudi dengan santai, sesekali melirik sang istri dengan senyum menggantung di sudut bibir.“Sebelum pulang, kita mampir dulu ke supermarket,” ujar Jeandra sambil menoleh. “Aku ingin memasak makan malam.” Kenan mengangkat alis, penuh ragu. “Tuan putri keluarga Albantara bisa masak?”Merasa diremehkan, Jeandra berkacak pinggang dengan gaya penuh percaya diri. “Kamu akan tahu setelah aku terjun ke dapur. Mamaku sangat ahli dalam hal memasak dan dia mengajariku secara langsung.”“Pantas saja dulu Om Sagara jatuh cinta pada mamamu. Ternyata bukan cuma cantik, tapi juga punya banyak keahlian,” puji Kenan.“Iya,” Jeandra mengangguk, senyum kecil menyelip. “Sayangnya, yang menang waktu itu tetap Papa.”Kenan menoleh cepat dan terkekeh. “Tapi sekarang aku yang menang, karena berhas

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Sebatas Pemuas Ranjang

    Serin berdiri terpaku di ujung ranjang, lututnya gemetar, seakan terpaku di lantai marmer yang dingin. “S-sya pergi ke Universitas Asta Mandala untuk mendaftar kuliah, persis seperti yang saya katakan,” jawabnya gugup, jarinya menekap tepi rok hitam hingga kusut.Jevandro merengkuh napas dalam, sebelum berjalan mendekat. Langkahnya berat tetapi presisi, tiap pijakan kian mengikis jarak di antara mereka. “Hanya itu?” tuntutnya, nada rendah menggigit.Tatapan membara dari mata hazel Jevandro menyelam ke iris Serin. Gadis itu mundur setapak demi setapak hingga betisnya bersentuhan dengan kasur king size. Tak ada ruang yang tersisa untuk menghindar.Jevandro menunduk, bayangan kelam mematri garis keras rahangnya. “Jawab aku, Serin,” desisnya. Napas hangat Jevandro terembus hangat di atas kening gadis itu. “Benarkah kau hanya mendaftar kuliah? Setelah keluar dari kampus, ke mana kau pergi?” tanya Jevandro dengan nada tinggi.Tubuh Serin menggigil dalam keraguan dan ketakutan. Melihat su

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Membuatnya Jera

    Tak tahan melihat pemandangan di depannya, Jevandro pun meninggalkan kafe itu. Kopi pahit yang tak tersentuh masih mengepulkan aroma di mejanya. Di dalam hati Jevandro tumbuh satu ikrar gelap : ia akan membuat Serin jera mendekat pada lelaki mana pun selain dirinya. Emosinya mengeram, menunggu waktu untuk meledak ketika mereka kembali bertatap muka di apartemen.Sementara itu, di bawah payung yang mulai merunduk diterpa angin, Serin menepuk bibirnya dengan tisu terakhir. “Terima kasih, Kak Luis. Aku benar-benar kenyang,” ujar Serin, tersenyum tulus. Luis menyelipkan dompet ke saku celana, menatap Serin dengan sorot mata penuh sayang. “Kamu sekarang tinggal dengan siapa, Serin? Masih bersama ibu tirimu?”Jemari Serin teranyam gugup di pangkuan. “Aku tinggal bersama suamiku di apartemen. Aku… sudah menikah." “Menikah? Kenapa?” Luis memelankan nada, iris matanya melebar seketika. “Kamu masih terlalu muda, Serin.”Gadis itu menunduk dan menatap pasir buatan yang ada di bawah kakinya.

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Tidak Boleh Bersama Pria Lain

    Di balik penampilannya yang menawan dan tatapan matanya yang tenang, Jeandra berusaha memusatkan perhatian. Dia harus menyeimbangkan perannya sebagai sekretaris CEO dan sebagai istri yang sedang bersiap melepaskan jabatannya.Jeandra duduk di balik meja kerjanya dengan punggung tegak dan jemari yang cekatan menari di atas papan ketik. Kertas-kertas tertata rapi, jadwal rapat sudah tersusun, dan balasan email sudah ia kirimkan. Tidak ada satu pun tugas yang tertinggal.Namun, satu hal tak luput dari perhatiannya: Gavin.Asisten pribadi Kenan yang biasanya santai dan bersahabat, hari ini seperti berubah menjadi patung berjalan. Berkali-kali lelaki itu keluar-masuk ruang kerja Kenan dengan ekspresi yang sulit dibaca. Setiap kali melewati meja Jeandra, ia hanya menundukkan kepala singkat, memberikan anggukan sopan tanpa satu kata pun terucap.Jeandra mengerutkan kening. Tidak biasanya Gavin bersikap sungkan begini. Ia menatap punggung lelaki itu yang menghilang di balik pintu, lalu menari

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Melamar Seorang Wanita

    Di lobi gedung Pradipta Group, suasana yang biasanya tertib dan tenang kini dipenuhi bisik-bisik tak tertahankan. Mata para karyawan—terutama yang wanita—membulat dengan rasa iri dan kagum. Sedangkan yang pria, tanpa malu-malu, berhenti berjalan demi memperjelas pandangan. Semua kepala serempak menoleh ke satu arah yang sama: ke lorong utama yang menghubungkan lobi dengan lift khusus CEO.Di sana, langkah Kenan yang tegas dan angkuh tampak tak berubah sedikit pun. Namun, yang membuat kantor nyaris mendidih bukanlah gaya berjalannya. Melainkan tangannya yang menggenggam tangan seorang wanita.Sang CEO yang terkenal dingin bak salju abadi, nyaris tak tersentuh oleh siapapun, kini memperlihatkan sisi yang begitu asing. Beberapa orang bahkan mengerjapkan mata, seolah tak percaya. Tatapan mereka tertuju pada perempuan yang berada di samping Kenan—tinggi semampai, berkulit bening, dan memiliki garis wajah yang nyaris sempurna.Semula mereka mengira pasangan Kenan adalah aktris atau model

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Tersulut Api Cemburu

    Taksi melambat di depan gerbang megah Universitas Asta Mandala, lalu berhenti tepat di bawah pepohonan rindang yang tumbuh di sisi halaman. Serin membuka pintu dan melangkah turun.Ia berusaha mengusir kekalutan yang masih melekat dari peristiwa semalam. Tatapan matanya mencoba mencari ketenangan pada arsitektur megah universitas, yang seakan memberi semangat baru.Tanpa ingin larut dalam pikiran yang melelahkan, Serin melangkah ke dalam lobi utama. Dengan sopan, ia bertanya pada petugas dan diarahkan menuju kantor administrasi. Langkah gadis itu mantap memasuki ruangan pendaftaran mahasiswa baru. Setelah mengisi beberapa formulir identitas, ia diarahkan untuk melakukan pendaftaran ulang secara digital melalui perangkat yang disediakan. Jemari Serin bergerak cekatan di atas layar sentuh komputer. Ia memasukkan data diri, memilih jurusan bisnis sebagai pilihan studinya, dan mengunggah dokumen-dokumen yang sudah ia siapkan. Hati kecilnya berdoa agar langkah ini menjadi awal dari kehid

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Duka di Balik Senyum

    Kepala Jevandro terasa seperti dihantam palu besi. Berat, berdenyut, dan dipenuhi kabut yang menggantung. Lelaki itu mengerang pelan di bawah selimut yang membungkus tubuhnya. Dengan satu tangan, ia memegangi pelipis, mencoba menenangkan denyutan yang seakan memukul-mukul dari dalam. Napasnya tertahan ketika mencoba duduk, punggungnya bersandar pada kepala ranjang yang dingin dan kokoh.Pandangan Jevandro berkunang sebentar, lalu kembali fokus. Dalam benaknya, satu demi satu potongan memori tadi malam bermunculan seperti kilatan cahaya. Denting gelas anggur, wajah Mr. Kenshiro, lalu tubuhnya yang digiring pulang ke apartemen oleh Mateo dalam keadaan setengah sadar.Ketika Jevandro menyibakkan selimut, dadanya terasa ditekan sesuatu yang tidak kasatmata. Tubuhnya polos, tanpa sehelai benang pun.Dengan cepat, mata hazel pria itu menelusuri permukaan tempat tidur yang acak-acakan, lalu berhenti pada satu titik kecil yang tak bisa diabaikan—noda merah samar yang tercetak di atas sprai.

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Indah Tapi Menyakitkan

    Sembari menggigit ujung kukunya, Serin memutuskan untuk membantu Jevandro. Perlahan ia membungkuk, membelai lengan pria itu dengan ragu.“Kak Jevandro,” bisiknya, menyentuh pipi Jevandro yang hangat, “saya bantu ke kamar, ya? Kakak harus istirahat.”Pria itu hanya menggumam, mata setengah terpejam, tubuhnya nyaris tak bergerak.Serin menghela napas sekali lagi, lalu menunduk lebih dalam dan meraih lengan Jevandro yang berat untuk diletakkan di atas bahunya sendiri. Satu lengannya melingkar di pinggang pria itu, mencoba menopangnya agar berdiri.Langkah demi langkah, ia menyeret tubuh suaminya dengan susah payah. Tubuh Jevandro yang tegap dan tinggi menjulang membuat Serin terseok, seperti menahan beban yang terlalu besar untuk ukuran tubuhnya yang mungil. Sesekali kaki Serin tergelincir di lantai marmer yang licin. Peluh mengembun di pelipisnya, tetapi ia tidak menyerah.“Kita sudah hampir sampai… sedikit lagi,” gumamnya lirih.Ketika mereka tiba di ambang ranjang, tubuh Serin sudah

  • Nyonya, Tuan Presdir Jatuh Cinta Lagi Padamu!   Istri yang Ditinggalkan

    Serin masih berdiri sejenak di depan pintu lobi. Angin dari pintu otomatis yang terbuka dan tertutup perlahan menyentuh wajahnya, sementara langkah-langkah orang asing berlalu-lalang di belakangnya. Gadis itu menarik napas dalam, sebelum melangkah ke dalam lift yang berdinding kaca mengilap.Tangannya menekan angka lantai yang sudah akrab di luar kepala—tempat unit Jevandro berada. Lift meluncur naik dalam keheningan, hingga membuat Serin bisa mendengar napasnya sendiri.Ketika pintunya telah terbuka, gadis itu melangkah keluar lalu menyusuri lorong sunyi menuju pintu apartemen. Jari-jarinya menekan angka-angka pada keypad digital—kode yang diberikan oleh Jevandro beberapa waktu lalu. Dalam sekejap, kunci terbuka dengan bunyi klik yang halus.Pintu berayun, memperlihatkan interior apartemen yang mewah dengan desain kontemporer. Namun semua keindahan itu tak mampu menyingkirkan rasa hampa yang menyergap.Tristan dan Bi Janti kini tinggal di mansion, bergabung dengan keluarga besar Alba

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status