Share

Chapter 18: Sebuah Percakapan

O kembali ke ruang A2, tempat di mana belasan peti mati berjejer baik di lantai maupun di tembok. Ia berharap mayat-mayat hidup di sana sudah bangkit kembali dalam peti-peti itu agar ia bisa menjajal pedang barunya. Di kehidupannya yang lalu, O menggemari berbagai bentuk bela diri bersenjata yang juga dinikmatinya dari berbagai media seperti novel, film, video game, dan lain-lain. Ia sendiri pernah mengikuti beberapa kelas bela diri, meski pada akhirnya berakhir di tengah jalan karena berbagai alasan. Akan tetapi, setidaknya ia mengetahui berbagai gerakan dasar yang bisa digunakannya untuk meniru koreografi yang dilihatnya dalam film. Kini ia telah bangkit di tubuh yang baru, yang entah bagaimana, memiliki memori otot (tulang?) yang memungkinkan gerakan-gerakan rumit seperti yang dilakukannya dengan senjata tongkatnya sejauh ini.

“Tuan zombie, aku datang!” seru O saat memasuki ruangan A2.

Akan tetapi hanya ada satu mayat hidup di sana. Bahkan mayat hidup itu terlihat sangat kesulitan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status