Share

Bab 18 Berakhir

Hatiku tak setegar mulutku, hatiku hancur saat mengucapkan itu semua. Kami dulu bersama berlandaskan cinta, dan sekarang? Apakah kebersamaan lebih dari enam tahun ini sama sekali tak ada artinya. Hanya karena godaan syahwat, semua kebahagian yang tergenggam kini terbang dan hilang.

Mas Andrian lebih memilih mengurus perempuan itu daripada mengejarku, atau kembali mencoba meluluhkan hatiku. Kini, apalagi yang aku harapkan? Hanya menunggu rasaku padanya benar - benar mati. Hanya menunggu waktu akan mengobati luka ini.

"Nanti, secepatnya saya kasih kabar." Suara Bu Yanti mengagetkanku.

"I … iya Bu. Saya tunggu kabar baiknya." Aku menjawab kemudian.

"Kami permisi dulu, Mbak Hana. Em … yang sabar ya. Semoga permasalahan Mbak Hana mendapatkan jalan keluar yang baik." Bu Yanti terdengar bijak, tidak ceplas ceplos seperti tadi. Aku mengangguk dan mencoba tersenyum meski cukup berat.

"Terima kasih, atas supportnya, Bu." Aku mengucapkan terima kasih atas perhatian yang Bu Yanti berikan. Paling
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status